part 9

811 149 18
                                    

Maaf kalo feelnya mungkin kurang dapat....

Jungkook pov

Aku benci terlihat lemah dihadapannya, lagi-lagi penyakitku kambuh saat melihat eomma berada di sekolahku. Nafasku terasa sesak hingga gadis menyebalkan itu memeluk tubuhku

"Jungkook..."

"Apa?"

"Geli..." katanya sambil tersenyum aneh

Aku baru sadar kalau aku membenamkan kepalaku diatas dadanya

"Kurang lama..." lanjutnya

Sial, kenapa tiba-tiba aku jadi ingin tertawa mendengar kata-kata gilanya

"Geli-geli enak...."

"Hya!!"

"Apa sayangku, kamu lihat eommamu lagi ya?"

"Da...dari mana kamu tahu?"

"Dari hatimu..."

Aku langsung berdiri kadang ada kalanya aku malas meladeninya, dia membantu menahan tubuhku yang masih bergetar

"Hyo..."

"Apa?"

"Bisa cium aku"

"Ih Jungkook, becanda nya gak lucu tahu?" katanya sambil memukul pelan lengan ku

"Tapi boleh deh, ciuman tidak langsung dengan Taehyung kan?" lanjutnya sambil tertawa

Aku langsung berjalan meninggalkan dia, dia berlari mengejarku kemudian menarik tanganku sambil memajukan bibirnya

"Aku sudah siap, cium aku"

"Tidak jadi, aku jadi jijik melihat wajahmu yang seperti ini" kataku sambil menjauhkan wajahnya dariku

"Apa yang kalian lakukan?"

Tanpa kami sadari eommaku sudah berdiri dihadapan kami, aku memegang tangannya erat hingga dia berkata

"Kami mau pulang?"

"Kenapa pulang selarut ini? Apa orang tua kalian tidak mencari kalian?"

"Mereka jarang ada dirumah" jawabku

Rasanya tidak adil, dia bahkan tidak mengenaliku sama sekali tapi aku harus selalu mengingat wajahnya setiap kali dia memukulku dan melampiaskan kemarahannya

"Ssaem seperti tidak pernah muda saja... Sudah ya, kami mau pulang ke rumah" kata Jihyo sambil menarik tanganku

"Siapa nama kalian?"

"Dia Kookie dan aku milknya" jawab gadis gila yang mungkin saat ini sudah kehabisan obatnya

"Ya sudah, pergi sana" kata eommaku sambil menggelengkan kepalanya

Ajaibnya kami malah selamat gara-gara perkataan ngawurnya. Dia mengantarku sampai didepan pintu rumahku

"Kookie, jadi anak yang baik ya! Jangan mengigit" katanya sambil mengusap kepalaku

"Memangnya aku anak anjing!"

"Beda dikit"

"Hya!"

Dia tiba-tiba saja mencium kedua pipiku kemudian beralih ke dahiku, tadinya ku kira dia akan lanjut mencium bibirku tapi ternyata tidak dilakukannya.

"Hyo..."

"Apa?"

Aku menciumnya sekilas kemudian langsung berlari masuk kedalam rumah hingga tiba-tiba hujan turun dengan lebat. Aku kembali untuk menarik tangannya masuk kedalam rumahku.

"Kookie...."

"Apa?"

Aku menelan ludahku saat kulihat bagian dalam bajunya nampak karena basah. Aku langsung mengambil handuk dan baju ganti untuknya.

"Ini pakai"

Tanpa ragu dia membuka bajunya yang basah dihadapanku

"Hya!"

"Berbalik lah, jangan melihat takut kamu khilaf"

Aku sudah tidak bisa lagi tersenyum saat ia menggodaku seperti itu karena saat ini aku merasa ada yang aneh denganku.

"Sudah, berbaliklah..."

"Ganti saja bajumu disini"

"Hya, kamu sudah gila ya!"

"Jungkook ah dingin-dingin begini enaknya...." dia seolah sengaja menggantungkan kata-katanya untuk menggodaku

Aku sudah memikirkan hal aneh hingga dia tiba-tiba memelukku setelah aku mengganti bajuku

"Dingin, peluk aku..."

Kali ini aku mengatur nafasku karena gadis bodoh itu kini memelukku diatas ranjang milikku. Dia tertidur begitu saja sambil memelukku erat

"Anak baik, aku akan menjagamu" katanya sambil menutup kedua matanya

"Terima kasih..." kataku pelan

"Jangan sedih aku akan selalu ada disini tapi jangan lupa dekatkan aku dengan Taehyung ku" katanya sambil membuka matanya

Aku menyentil dahinya hingga dia berniat membalasku. Kami terhenti saat sebuah notifikasi pesan masuk kedalam ponselku

"Taehyung..."

Hayooo kira-kira ada apa dengan Taehyung?

Suspect UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang