part 29

575 121 14
                                    

Jihyo menatap kearah Jungkook yang kini terlihat lucu dengan bando telinga kucing dan lipstik merah menyala

"Hya, boleh aku hapus sekarang?"

"Belum, foto dulu" Jungkook hanya bisa pasrah, semua dia lakukan hanya agar Jihyo mau memaafkannya

"Hyo..."

"Apa?"

Cup! Jungkook mencium pipi Jihyo dan meninggalkan bekas merah di pipinya

"Jungkook!!"

Jihyo berulang kali memukul tubuh Jungkook hingga akhirnya sebuah ciuman kembali mendarat tapi kali ini diatas dahinya

"Kook"

"Hmm, apa?"

"Kookok petuk"

"Hya!!"

Jujur saja Jihyo merindukan semua kenangan yang pernah dia lewati dengan Jungkook tapi...entah kenapa kali ini dia lebih memilih status pertemanan dari pada status pacaran. Ada beberapa hal yang membuat Jihyo berfikir ulang saat Jungkook meminta balikan

"Aku tidak mau lagi merasakan sakitnya kehilangan jadi aku rasa lebih baik kita berteman"

Jungkook hampir menangis dihadapan Jihyo, terlalu sakit baginya untuk melepaskan status yang pernah mereka sandang berdua

"Bagaimana kalau aku tidak mau?!"

"Itu terserah kamu"

Jungkook langsung berdiri dan segera keluar dari dalam kelas Jihyo.

************************************

Beberapa tahun kemudian....

Jungkook kembali ke Korea setelah menyelesaikan kuliahnya di Inggris, eomma dan appanya tetap menjalin hubungan baik meskipun telah lama berpisah. Hanya satu hal yang kurang dalam hidupnya, cinta...

Dia masuk kedalam sebuah cafe dan memesan ice americano untuk dirinya

"Tuan, cafe kami sedang mengadakan event cake gratis untuk pembelian minuman minimal dua cup. Silahkan dipilih mau kue yang mana?"

"Ah, iya" Jungkook masih sibuk dengan panggilan ponselnya

"Eomma, nanti aku telfon lagi. Aku masih diluar"

"...."

"Hm, baiklah"

Jungkook menutup panggilan telfonnya dan mulai melihat etalase tempat kue dipajang, matanya kini terlalu sulit dia alihkan saat melihat wajah wanita yang dia rindukan

"A...aku mau yang ini" katanya sambil menunjuk kue dengan hiasan buah jeruk

Setelah keluar, Jungkook menunggu didalam mobilnya hingga akhirnya cafe itu tutup. Dia buru-buru keluar saat melihat Jihyo

"Hyo!!" Dia mengatur nafasnya yang mulai tersengal

"Apa aku mengenalmu?"

"Hya, jangan bercanda!! Aku Jungkook mantanmu!!"

Jihyo masih menampakkan wajah datarnya, Jungkook mulai merasa ketakutan apalagi saat mendengar perkataan Jihyo

"Tuan, aku benar-benar tidak tahu siapa kamu"

Jungkook langsung memeluk erat tubuh Jihyo, rasanya tak sanggup kalau dia harus melepasnya lagi. Jihyo menepuk bahu Jungkook berulang kali hingga Jungkook mulai melonggarkan pelukannya

"Tuan, bisa cium aku sekarang?"

Jungkook semakin bingung melihat kelakuan wanita yang tingkahnya lebih aneh dibandingkan mantannya. Jihyo menarik kerah kemeja Jungkook dan berjinjit hingga akhirnya sebuah ciuman membuat Jungkook mempererat rengkuhan tangannya pada tubuh Jihyo

"Bagaimana aku bisa tidak mengenalimu, kalau kamu selalu ada dalam otakku"

"Hya, kamu membohongiku!!"

"Bagaimana actingku? Bagus kan? Kenalkan nama saya Park Jihyo, calon aktris terbaik di masa depan"

"Salah, namamu bukan lagi Park Jihyo di masa datang"

"Tuan Jeon tidak mungkin aku mengubah namaku, aku bahkan menyukainya seperti diriku"

"Aku tidak sedang membicarakan nama belakangmu"

"Lalu? Eyy, kamu tidak sedang melamarku kan?"

"Tidak, siapa bilang aku akan melamar mu!!"

"Baguslah kalau begitu!" Jihyo mulai menundukkan kepalanya, jujur saja dia sangat berharap kalau Jungkook akan melamarnya karena dia sudah terlalu lelah mencoba berpaling darinya

"Hyo..." Jungkook meraih tangan Jihyo dan menggenggamnya di sepanjang jalan menuju rumah

"Kook, bisa lepaskan tanganku?"

"Kenapa?"

"Aku hanya tidak mau anakku melihatmu"

Nah lo, Jihyo udah punya anak. Anaknya siapa hayooo?

Suspect UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang