part 15

772 127 26
                                    

Jihyo sedang bersama Taehyung, mereka sedang duduk bersebelahan di perpustakaan

"Taehyung ah, bosan..."

"Mau main sesuatu?"

"Aku sedang tidak berminat....Taehyung ah apa kamu tahu belut Jungkook besarnya seberapa?"

"Belut?" Taehyung bingung akan maksud perkataan Jihyo hingga dia menunjuk aset berharga milik Taehyung

"Hya!!"

"Tunggu, tapi dulu ada yang sempat bilang padaku kalau ingin tahu seberapa panjang milik seseorang suruh dia merentangkan jari jempol dan telunjuknya" lanjut Taehyung

"Seperti ini" Jihyo mem praktekan apa yang baru saja Taehyung bicarakan

"Iya"

"Coba rentangkan tanganmu"

Taehyung dengan bangga merentangkan jari panjangnya

"Jadi belutmu sepanjang ini"

"Begitulah kira-kira"

"Patut dicoba juga ke yang lainnya"

Kali ini Jihyo mencari Jungkook untuk melihat seberapa panjang tangan Jungkook

"Kookie!!"

"Sayang, bisa rentangkan tangannya" Jihyo menempelkan kepalanya pada lengan Jungkook

"Hah?"

"Sudah buka saja seperti ini" kata Jihyo memaksa

Dia tertawa senang setelah memperkirakan seberapa panjang belut pacarnya

"Hya, kenapa tertawa?"

"Dia sedang mengukur asetmu, apa kamu tidak merasa?" kata Taehyung yang tiba-tiba saja datang

"Hya!!" Jungkook berteriak dihadapannya

"Taehyung tidak asyik ah"

Dan sekarang gara-gara Taehyung, Jihyo berkeliling untuk mencari mangsa yang bisa dia ukur sementara itu didalam kamar mandi pria, Jungkook yang penasaran sedang mengukur belutnya.

************************************

"Woi awas si Jihyo sedang mengukur punya kalian!" teriak Bambam heboh

"Ih Bambam apaan sih, mana mungkin aku bisa mengukur punya mereka.
Aku kan cuma menyuruh mereka merentangkan tangan apa hubungannya coba?" kata Jihyo mencoba berkilah

Jihyo bernafas lega setelah bisa mengelak dari tuduhan Bambam.

Tak terasa bel pulang berbunyi, menyisakan beberapa orang didalam kelas Jihyo. Dia langsung berjalan menuju kelas Jungkook hingga...

"Jungkook maafkan eomma...."

Badan Jungkook mulai bergetar hebat, dia langsung terduduk diatas lantai hingga Jihyo datang dan memeluk tubuhnya

"Tolong jauhi dia!"

"Tapi aku..."

"Anda kira mudah melupakan kesalahan yang pernah anda buat begitu saja. Kalau anda menyesal tolong jaga jarak dengannya!"

Jihyo semakin erat memeluk tubuh Jungkook hingga eomma Jungkook pergi menjauh

"Hyo..."

"Apa?"

"Besar juga ya punyamu" kata Jungkook sambil memaksakan senyumnya

"Iya punyamu juga"

"Hya!"

"Pangeran belutku ayo kita pulang" kata Jihyo sambil mengulurkan tangannya pada Jungkook

Jungkook berdiri sambil memegang tangan Jihyo erat.

"Hyo, boleh aku minta sesuatu?"

Cup! Sebuah ciuman singkat mendarat diatas bibir Jungkook, Jungkook tersenyum kecil

"Kurang lama ciumnya?"

"Sejak kapan kamu jadi mesum? Jangan-jangan ketularan Taehyung ya?" kata Jihyo sambil berpura-pura tidak tahu maksud Jungkook

Jungkook mengenggam tangan Jihyo dan menariknya hingga Jihyo berada dalam pelukannya

"Jangan pernah tinggalkan aku"

************************************

Selama hampir satu tahun Jungkook kecil selalu menjadi tampat pelarian eommanya setiap kali dia kesal akan kelakuan appanya

"Kamu sudah gila ya!! Karena inilah aku tidak pernah tahan ada dirumah!!!" teriak appanya

"Kamu kira aku suka memukul dia apa? Aku lelah karena kamu tidak pernah mau mendengarkan aku!! Aku lelah mengurus anak kita sementara kamu bersama perempuan itu!!!"

Jungkook kecil hanya bisa menutup kedua telinganya sambil duduk meringkuk di pojok ruang kamarnya

"Eomma, appa jangan bertengkar... Jungkook sayang kalian" katanya lirih

Dan satu kejadian yang membuat Jungkook seperti saat ini adalah saat eommanya terus memukul Jungkook sambil berkata

"Mati saja sana!!! Aku benci kamu!!"

Dia mulai hilang kesadaran saat darah mulai mengalir dari tubuhnya tapi eommanya tidak juga berhenti memukulnya

"Eomma!!" katanya pelan sebelum akhirnya dia menutup kedua matanya

Suspect UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang