part 26

745 138 26
                                    

Jihyo mendudukkan dirinya disamping Jungkook

"Jungkook ah.."

"Apa?"

"Aku kurang jatah" katanya

"Minta Taehyung sana!!"

"Serius?"

"Iya"

"Mana Taehyung ya?"

Jungkook hampir berdiri dari tempat duduknya, padahal niat sebenarnya hanya ingin membuat Jihyo memohon dan merayunya tapi yang terjadi malah sebaliknya

"Kookie"

"Hmm, apa?"

"Kalau banyak marah nanti ada yang tambah panjang loh"

"Apa yang tambah panjang? Belut?"

"Kookie nakal! Enak dong kalau tambah panjang busa kelihatan, ih typo kan gara-gara Jungkook!!"

Jungkook masih memandang Jihyo sambil menahan tawanya, asal tahu saja cuma Jihyo yang selalu membuat Jungkook ingin tertawa bahkan hanya dengan sekedar melihat wajah Jihyo terlalu sulit baginya untuk menahan ekspresi serius diwajahnya

"Kook"

"Apa?"

"Kookook petuk!!"

Jungkook langsung menyemburkan air minumnya yang untung saja dia tidak sedang menghadap Jihyo jadi air itu hanya membasahi mejanya.

"Hya!!"

Jihyo hanya bisa tersenyum masa bodoh karena tadi dia melihat Jungkook tersenyum sekilas dihadapannya

"Kookie sayang..."

"Rayuan mu tidak akan mempan, aku sedang benar-benar kesal"

"Ya sudah" Jihyo mulai beranjak dari tempatnya duduk

"Hya, begitu saja?"

"Iya, menangnya mau apa!! Kalau mau marah ya marah saja, lagipula tidak baik memendam kemarahan kata orang bisa bintitan"

Jungkook semakin bertambah kesal saat Jihyo buru-buru pergi tapi beberapa menit kemudian dia kembali sambil membawa sebotol susu rasa melon dan meletakkannya diatas meja Jungkook

"Apa ini?"

"Suap, biar kamu tidak marah lagi"

"Tidak, terima kasih!"

Jihyo menusukkan sedotan pada botol susu itu dan meminumnya, dia kembali menyodorkan susu ditangannya pada Jungkook

"Mau?"

"Tidak"

"Ada bekas bibirku loh"

"Tidak terima kasih"

"Yakin?"

"Hmm"

"Taehyung ah, apa kamu haus?"

"Berikan padaku!!"

Taehyung hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua orang itu

"Kook aku mau minta maaf soal waktu itu, aku..."

"Hmm, jangan diteruskan aku tidak mau mendengarnya lebih detail dari mulutmu"

"Jadi kalau detailnya dari mulutku mau?"

Jihyo mulai membasahi bibirnya dan mulai memajukan bibirnya yang kini membentuk huruf o

"Jihyo, jangan!!" Jungkook mencoba menahan wajah Jihyo tapi Taehyung yang iseng memukul tangan Jungkook tepat di atas siku nya

Sekarang mereka membubarkan diri dengan wajah memerah, Jungkook terus memegang bibirnya sampai Taehyung duduk disampingnya dan mulai menyindirnya

"Kenapa, bengkak ya?"

"Yang benar? Tae aku harus bagaimana kalau ketahuan appa!!"

"Bilang saja kamu habis digigit binatang liar"

"Hya, enak saja bilang Jihyo ku binatang"

"Kook.."

"Hmm"

"Tidak jadi"

"Apa? Kamu mau bilang apa?"

"Tidak ada"

"Hya!!"

"Jihyo bilang kalau dia akan memotong belut mu kalau kamu memutuskannya"  Jungkook langsung memukul kepala Taehyung yang kini menertawakan nya

************************************

Beberapa hari berlalu, Jungkook langsung mengandeng tangan Jihyo begitu melihat ada adik kelas yang coba mendekatinya

"Kook"

"Apa?"

"Tidak ada"

"Siapa adik kelas tadi?"

"Oh dia, adik kelasku sewaktu aku masih smp. Kenapa?"

"Ganteng ya?"

"Iya ganteng"

"Hya!!"

"Dia memang ganteng kok, sudah ganteng pintar olahraga"

"Aku juga"

Jihyo menahan tawanya, jujur saja melihat Jungkook yang sedang cemburu sangat menghibur baginya

"Dia juga punya abs, tinggi tampan"

"Aku...sama"

"Apanya? Jenisnya? Spesies nya atau itunya?"

"Semuanya"

"Beda!!"

Jungkook langsung menatap Jihyo dengan pandangan membunuh karena mengira Jihyo akan menjelek-jelekkan dia hingga Jihyo berkata

"Beda, cuma Jungkook yang aku suka, cuma Jungkook yang aku cinta, cuma Jungkook yang bisa aku cium..." Jihyo mencium Jungkook sekilas

"Cuma Jungkook yang belut nya bergerak saat aku menciumnya" kali ini Jihyo langsung kabur hingga Jungkook menyusulnya dan mengunci kepalanya

"Coba bilang sekali lagi!! Tadi kamu bilang apa?!"

Jihyo hanya bisa memegang perutnya yang terasa sakit karena terlalu keras menertawakan Jungkook nya.

Siapa yang mulai bosen?
Mau ganti suasana gak? Kalo mau next part aku coba ganti genrenya

Suspect UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang