Renjun nonton TV, biasa sore sore waktunya Renjun kuasain tv buat nonton spongebob. Sambil ngemil kuaci juga.
Terus Mamah Jidat sama Papah Jidat kemana?
Oh, mereka lagi asyik berdua. Nggak tau ngapain, Renjun nggak mau nganggu. Biarkan mereka menikmati kebersamaan seperti sebelum mereka punya anak.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum.. Renjun, ini Iqbal cejeer. Buka dong, gue tau lo di dalem nonton si celana kotak!" teriak Jaem dari luar.
"Nih anak ganggu gue aja ah." kesal Renjun yang berjalan menuju pintu, dan buka pintu rumah.
"Wa'alaikumsalam aa iqbaal, maaf nurani nggak ada" kata Renjun yang buka pintu.
"Maaf, saya disini mau kunjungi istrinya Pak Chan. Kali aja dia minat cari selingkuhan setampan Iqbaal." ujar Jaem yang senyam senyum nggak jelas kaya orang mesum (?).
"Emang jidat lo udah selebar apaan?" tanya Renjun "sok sok-an pengen ke Emak gue." gerutu Renjun.
Sudah biasa sih kerjaan Jaem gitu, malah dibuku catetan. Tepatnya di belakang buku, dia pernah nulis gini 'pengen jadi suami Bu Wendy. Tapi ditikung Pak Chan :"('.
"Jadi gue boleh masuk nggak?" tanya Jaem, kesel juga berdiri di luar sambil gendong tas.
"Yaudah." kata Renjun yang masuk duluan, diikuti sama Jaem dan pintunya langsung ditutup lagi.
Jaem pun langsung duduk di karpet ruang televisi, terus langsung nonton spongebob.
Renjun udah nggak aneh, emang biasa Jaem malu-maluin di rumah ini.
"Udah bilang belum gue mau nginep disini?" tanya Jaem.
Renjun lupa.
Kambuh lagi pikunnya.
"Belom." jawab Renjun.
"Bilang dulu, gue mau nonton spongebob disini. Sambil nunggu." ujar Jaem.
Renjun pun langsung pergi ke kamar Mamah dia itu.
"Mah." Renjun buka pintu kamar, tanpa mengetuk pintu.
Dan dia kaget, mamah sama papah nya lagi berduaan.
Pas pintu ke buka lebar dan ngebentur tembok, mereka berdua sadar dan langsung jauh jauhan.
"Udah 17 tahun rumah tangga, masih aja kepergok sama anak." sindir Renjun.
Iya mereka mengakui, kebiasaan lupa kunci pintu kamar. Dan kebiasaan juga bagi Renjun yang suka buka pintu tanpa ngetuk. Jadi yang salah yang mana?
"Ya kamu masuk kamar, nggak ngetuk pintu." gerutu Chan yang menjauh dari Wendy.
"Ya lupa, kirain nggak lagi gitu. Kan masih sore." kata Renjun membela diri.
"Masih mending berduaan gitu ngasih Renjun ade, lah ini enggak." lanjut Renjun.
"Tuh Mah, Renjun minta ade. Mumpung belum 40 tahun." kata Chan kepada Wendy.
"Yaudah, Papah aja sana yang lahirin." ujar Wendy yang mendelik.
"Terus kamu mau ngapain kesini?" tanya Chan.
"Jaem mau nginep disini, dia lagi nonton TV. Ngasih tau aja sih." jawab Renjun.
"Oalahh.. Dilan mamah disini ya? Suruh makan ya." ujar Wendy.
Padahal nama suaminya juga Dilan, cuman pake 'y' jadi Dylan.
"Yaudah, lanjutin aja. Renjun mau nonton lagi." kata Renjun yang tutup pintu kamar.
Renjun pun pergi menghampiri Jaem yang lagi ngemil kuaci sambil nonton spongebob.
"Makan dulu kata Mamah." ujar Renjun.
"Pengen langsung disuruh sama Mamah lo." kata Jaem yang masih makan kuaci.
Renjun mendelik malas, banyak maunya sih nih tamu.
"Sama aja kali." kata Renjun.
"Bedalah, Mamah lo cantik. Lo burik. Jelas kan?" tanya Jaem.
Ingin rasanya Renjun menendang kepala Jaem mumpung lagi berdiri di belakang dia.
"Kan gue anak Mamah lo juga." ujar Jaem.
"Lah kata siapa? Emang Emak lo hamil sama bapak gue?" tanya Renjun.
"Ya siapa tau minat ngangkat gue jadi anaknya. Kasian kan, lo anak tunggal. Ya nggak Mah?" tanya Jaem yang melihat Wendy berjalan menghampiri mereka berdua.
"Papah Renjun aja udah kaya anak bungsu, manja banget. Apalagi ditambah kamu." jawab Wendy.
Renjun terkekeh, emang iya sih. Manjanya Chan mengalahkan manjanya Renjun. Yang sering merengek minta ditemenin Wendy tuh Chan, bukan Renjun.
"Ghibah loh, dosa." pungkas Chan.
"Halo Papah saingan." kata Jaem yang melambaikan tangan kepada Chan.
Renjun tau kok, cuman dia yang waras. Jadi cuman bisa geleng-geleng kepala aja.
"Kamu mau nginep aja disini?" tanya Chan.
"Sekalian mau mabar Fire Fire sama PUBG. Oh iya, sama mau minta resep cara memiliki jidat bangsadh." jawab Jaem dengan senyum gummy nya.
"Botakin aja rambutnya kaya Deddy Corbuzier. Pasti punya jidat lebar" kata Chan.
"Ke kamar aja yuk Jaem." ajak Renjun.
Jaem pun langsung berdiri sambil bawa kuaci dan kresek buat cangkangnya.
"Kuy" Jaem pun langsung berjalan ke kamar Renjun. Diikuti sama yang punya kamar.
Di ruang televisi tinggal Chan sama Wendy. "Mah, malem jalan-jalan yuk. Mumpung Renjun ada temen." ajak Chan.
"Kemana?" tanya Wendy.
"Belanja aja, tau kemana terserah." jawab Chan.
"Dandan yang ganteng kaya anak muda ya. Biar kaya anak remaja." kata Wendy.
"Ahh.. Kita mau kaya anak remaja lagi pacaran." ujar Chan yang gemas dan mencubit kedua pipi Wendy.
"Yakin nggak mau bawa Renjun?" tanya Wendy.
"Nggak usahlah, jangan dianggap anak. Buat hari ini aja." jawab Chan.
"Renjun denger!!!!" teriak Renjun dari kamarnya. Suara Chan kan bergema.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] keluarga jidat
Fanfic» wenyeol renjun « Selamat datang di Keluarga Jidat, dimana jidat adalah daya tarik dan pesona mereka. ⚠; berlatar tahun 2018 ⚠: tersedia renkyung moment, close aja kalo masih komen kapal lain. ⚠: tidak direvisi, takut komennya hilang. Semua terbent...