22. "HAH?!"

5.7K 776 38
                                    

"aduh!! lo lesu banget sih renjun, kaya yang gak dikasih makan aja sama mamah nya. lo kenapa? cerita sini" tanya sanha di ruang ganti.

renjun cuman senyum dan memasukkan seragamnya ke dalam loker yang ada di ruang ganti.

"ini mau olahraga, lo mau ketemu fans fans lo yang jejeritan minta dinikahin karena liat jidat lo" ujar sanha.

renjun masih senyum aja, dari tadi senyum aja terus.

"lo senyam senyum mulu kaya orang mesum aja, ada yang perlu disenyumin juga kagak ada" ujar sanha.

"senyum itu tandanya untuk menutupi luka" ujar jaem yang baru saja datang ke ruang ganti.

sanha langsung menoleh, jaem si puitis itu datang dengan membawa seragam olahraganya.

"san, duluan gih. gue mau ganti baju dulu" ujar jaem.

sanha pun mengangguk dan keluar lebih dulu, renjun berhendak untuk melangkah keluar ruang ganti.

"lo mau kemana irham?" tanya jaem.

"apasih lo iqbaale" jawab renjun sinis.

"tunggu dulu, gue mau ganti baju, bentar ya" kata jaem yang berlari ke arah kamar kecil yang tertutup oleh gorden.

jaem mengganti seragam batik abunya dengan seragam olahraga, begitu pula dengan renjun tadi. sekarang renjun hanya menunggu jaem di luar kamar kecil.

tidak lama jaem keluar sambil menenteng seragamnya dan dia pun menyimpan seragam tadi ke dalam loker. sedangkan renjun mengikutinya dari belakang.

"gue denger dari ayah, papah lo berhenti kerja dan ngundurin jadi dosen?" tanya jaem yang berbalik kebelakang dan berhadapan dengan renjun.

"hmm" jawab renjun yang mengangguk.

"terus kata bunda, mamah lo sakit?" tanya jaem lagi.

"hmm" jawab renjun.

"hmmm aja terus 24 jam jun, jawab yang bener dong sabyan!" kesal jaem.

renjun jawabnya singkat padat dan jelas jadi jaem malah kesel dengernya.

"iya, papah berhenti kerja. terus gue disuruh diem di kamar jangan keluar, mamah sama papah masuk ke kamar mereka. nggak tau tuh mereka ngapain. terus kan gue kebelet pipis, akhirnya gue keluar kamar" cerita renjun.

"pas gitu papah lari keluar kamarnya sambil panik gitu. gue tanya ada apa. kata dia jangan ke kamar mamah, papah mau beli dulu kool fever. berarti mamah sakitkan? kalo papah yang sakit mana mungkin dia beli itu sendiri" lanjut renjun.

"pagi tadi mamah masih belum keluar kamar, papah yang masak. dia juga yang kasih bekel nasi sama siapin seragam olahraga dan sepatu gue. aneh kan, gue tanya lagi mamah kemana. kata dia demamnya belum turun" curhat renjun.

jaem terlalu menghayati sampai terharu mendengarnya, dia kalau ada diposisi renjun juga pasti sedih ya kan.

mana renjun curhatnya pake nada yang sakit hati penuh keluhan lagi.

"semoga mamah lo cepet sembuh ya, masalahnya cepet beres juga. gue nggak bisa jenguk, ya gimana mau jenguk lo aja anaknya dilarang masuk" ujar jaem yang merangkul bahu renjun.

"kita ke lapangan aja ya, lo gak usah ikut olahraga bebas. lo ikut lari sama pemanasan aja, percuma konsentrasi pun nggak akan lancar" lanjut jaem yang menuntun renjun kelaur ruang olahraga.

mereka berdua jalan bareng ke lapangan, jaem berusaha menghibur renjun supaya gak sedih lagi gitu. karena bagaimana pun renjun sahabat terdekat jaemin.

[✔] keluarga jidatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang