20. Pesona

5.9K 822 24
                                    

minggu ini renjun dan chan lari pagi keliling komplek mereka.

biasakan kalo pagi pagi tuh ibu-ibu lagi pada keluar dari pasar gitu kan ya. terus anak-anaknya pada keluar mau car free day misalkan.

(ini nama ibu-ibunya pake alfabet aja ya, wkwkwk)

"Ganteng banget ya bapak sama anak" bisik ibu-ibu yang lagi ngobrol di tukang sayur dan kebetulan chan sama renjun lewatin mereka.

"Iya bu, beruntung banget bu wendy. di rumah berasa taman bunga. anak ganteng, suami apalagi" sambung ibu B.

"ngidam apa ya orang tuanya pak chan, sampe anaknya seganteng itu. kalo hamil kayaknya harus nggak suka deh sama pak chan ya" ujar ibu C.

"yaampun, renjun juga ganteng. bapaknya kalah manis bu" nah ibu D yang ini malah seakan-akan terpesona sama renjun.

"anak saya aja sering jejeritan liat dia pas dirazia rambut sama guru bk" imbuh ibu E yang anaknya satu sekolah sama renjun.

"lah bu anaknya sembuh? yang dirazia siapa yang jerit-jerit siapa" ledek ibu F.

"ibu mah ya orang baru disini, mereka tuh terkenal sama sebutan keluarga jidat" kata ibu penjual sayur.

"kok bisa?" tanya ibu F.

"pesonanya tuh dari jidat semua bu, bu wendy kalo rambutnya nggak berponi beuhhh.. hati-hati bu suaminya nanti bisa jadi fanboy dia. makanya bu wendy jarang keluar rumah. sekalinya keluar suka sama suaminya atau sama istrinya pak suho" jelas penjual sayur.

renjun yang lagi lari pagi bersama chan menoleh ke arah ibu-ibu yang rame banget di tukang sayur. pertama kalinya sih renjun tahu kalau ditukang sayur serame itu.

"pah mereka lagi ngomongin kita loh pah" ujar renjun yang mengubah larinya menjadi jalan santai. begitu pula dengan chan yang ikut jalan santai.

"ya biarin aja, mereka kan ngobrolin yang baik tentang kita" kata chan.

"dih papah, papah seneng kalo ada yang puji-puji gitu. dasar tukang caper" ledek renjun.

"kamu tuh nggak ngerti ya, nanti juga ngerasain kenapa papah kaya gini" 

"nggak mau ya renjun kaya papah" tolak renjun.

"duduk dulu sini" kata chan yang berhenti di sisi jalan yang ada bangku.

renjun minum dulu, karena tadi diberi bekal air minum dalam tupperware dengan syarat tidak boleh hilang.

nanti dikasih tip ex di kartu keluarga, atau lebih singkatnya dicoret dari kartu keluarga.

chan melihat renjun selesai minum, kemudian dia menepuk-nepuk bahu anaknya.

"aduh pah, kenapa?" keluh renjun.

"kamu tuh jangan risih sama jidat kamu de, jidatmu pesonamu" ujar chan.

"lagian papah caper juga bercanda" lanjut chan.

"kata papah bercanda, tapi yang kena sama sikap caper sama papah bisa baper" sindir renjun.

"papah tuh ya, temen om jaehyun sama om lucas aja kena tuh sama caperan papah" lanjut renjun.

chan tertawa mendengar perkataan renjun, memang faktanya seperti itu. mahasiswa di kelas chan aja pada rajin-rajin. dan yang masuk kebanyakan perempuan.

chan menghela nafas, sampai menghembuskannya pun terdengar sangat jelas di telinga renjun.

"kayaknya ya de, kita emang terlahir dari keluarga yang disukai banyak orang" canda chan dengan puitis seraya menatap langit.

[✔] keluarga jidatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang