21. Kencan

5.8K 759 23
                                    

-pokoknya gaje pisan-

⚠⚠⚠

"mah mau kemana?" tanya renjun yang berjalan menghampiri wendy yang baru saja keluar dari kamarnya.

"ke rumah tante irene, ikut?" tanya wendy.

renjun berfikir sebentar, biasanya urusan ibu-ibu itu suka membutuhkan waktu yang lama dan jelas pasti membuat renjun yang hanya mengikuti menjadi bosan.

"gak deh" jawab renjun.

"ya sudah, mamah mau pergi dulu ya. berarti kamu di rumah sendiri" ujar wendy.

renjun pun langsung berlari masuk ke kamarnya untuk mengganti celana pendeknya menjadi jeans dan tidak lupa mengganti pakaian kaosnya dengan kameja serta menyisir rambut hingga rapi sempurna.

wendy masih berdiri di depan kamarnya dan menunggu renjun keluar. tipe-tipe mamah yang peka. kalau renjun mendadak grusak-grusuk di kamar waktu mendengar ajakan wendy. berarti dia lagi ganti baju.

di dalam kamar, renjun langsung mengeluarkan sepatu yang baru di cuci di dalam rak lemari dan langsung memakainya. kemudian setelah itu renjun memasukkan ponselnya ke dalam kantong celana.

"mau kemana de? rapih banget" sindir wendy sedikit tertawa ketika melihat renjun keluar dari kamarnya. "kaya mau kencan sama pacar aja" lanjut wendy.

"ya kan aku emang mau kencan sama mamah" jawab renjun yang menutup pintunya dan berjalan ke arah wendy yang masih berdiri di depan kamarnya.

"mentang-mentang kamu jomblo gitu jadi mau kencan sama mamah?" tanya wendy masih terkekeh.

"mah, kok mamah pendek sih. tinggian renjun, padahal mamah pake sepatu tinggi" kata renjun yang mengalihkan pembicaraan.

pembicaraan renjun tidak jauh dengan yang selalu chan katakan, mengandung ejekan yang membahas tinggi badan. itu juga selalu chan lakukan.

"emang nya kamu mau mamah tinnginya 2 meter ditambah tinggi gede kaya hulk?" tanya wendy berkacak pinggang.

renjun tertawa sambil menutup mulutnya, memang sang mamah ini sangat kekanak-kanakan dan sensitif kalau bahas soal tinggi badan.

"hehehe,, ya jangan mah. nanti bukannya imut malah nyeremin" renjun masih mentertawakan wendy.

wendy langsung mengejar renjun dan berlari ke arah ruang televisi.

setelah mendapatkan tangan renjun dan menariknya, wendy menggelitiki perut renjun hingga dia menjerit karena rasa geli.

"dasar ya kamu" ujar wendy yang berhenti menggelitiki wendy.

renjun mengatur nafasnya, untuk memulai pembicaraan lagi sebelum berangkat.

"mah itu sepatunya berapa cm? gak terlalu tinggi kan?" tanya renjun yang menunjuk sepatu boots berwarna maroon yang wendy pakai.

wendy melihat sepatunya dan memainkan kakinya untuk melihat seberapa tinggi sepatunya itu.

"ini kayaknya 5cm, soalnya kalo lebih dari 5cm nanti yang ada sepatu mamah dibakar sama papah kamu" jawab wendy.

renjun memasang wajah bingung. hah? dibakar, ya kali sepatu yang mamahnya pake ini seharga gorengan. ya pasti harganya mahal sama seperti uang jajan renjun sebulan.

"kenapa emang mah? papah gak suka mamah tinggi ya?" tanya renjun.

wendy langsung memeukul pelan lengan renjun, tinggi lagi,, tinggi lagi. mentang-mentang sekrang tinggi renjun sudah mencapai 171cm. padahal dibanding chan masih kalah jauh.

"bukan, tapi papah khawatir kaki mamah lecet atau sakit kalo ketinggian. makanya papah kamu tuh lebih sering beliin mamah sneakers dibanding heels. ini juga baru bulan kemarin dikasih izin beli boots" jawab wendy sedikit mengeluh.

"mana papah kalo beli sepatu suka pengen couplean ya mah. meskipun lebay dan alay. papah ternyata jagain mamah juga" ujar renjun.

wendy terkekeh kecil mendengar nya, yailah chan jagain dia. kan kasih sayang chan kepada wendy tidak akan hilang seiring berjalannya waktu. makin hari makin tambah sayang. gitu kata chan.

"ayo berangkat" ajak wendy.

⚠⚠⚠

sesampainya di rumah irene, renjun dan wendy duduk di ruang tamu dan renjun sangat sangat kaku ketika berada di rumah irene.

ya memang ini pertama kalinya renjun main ke rumah siyeon yang megah seperti rumah dalam drama sky castle. tema seperti villa dengan chat rumah yang berwarna putih beserta silver yang memberi kesan mewah.

rumah renjun juga warna putih, tapi rumah siyeon lebih kaya rumah bangsawan. renjun heran kenapa keluarga irene sangat kaya.

"renjun udah kaya pengawal aja ya, setia banget nunggu mamahnya disini" ujar irene.

renjun melongo bingung ke arah irene.

"iya tan gimana?" tanya renjun.

"kamu mau disini dengerin kita ngobrol? siyeon ada di ruang tamu, nonton aja sama dia gih. om suho lagi kerja, dia gak di rumah" jawab irene.

irene kaya juga rendah hati, kalau suho ada songongnya kalau ngobrol sama chan. makanya renjun takut ketemu suho. takut disongongin.

"eh ngomong-ngomong kamu kaya yang mau kencan sama mamah kamu" ujar irene yang memperhatikan pakaian renjun.

renjun melihat sekilas ke ara kemejanya "harus rapi tan kalo mau ke rumah orang kaya. kalo aku pake kaos nanti dikira gembel" jawab renjun.

irene dan wendy tertawa mendengar jawaban renjun yang begitu polos dengan wajah datarnya.

"jangan gitu ah bicaranya, jelek. kalo papah kamu tau ya kamu dandan ganteng berduaan sama mamah kamu pasti cemburu" ujar irene.

"sudah tidak aneh, chan memang sering sirik sama anak. manja banget dia" kata wendy.

"tante, om suho gitu nggak?" tanya renjun.

"gimana mau cemburu, orang anak tante perempuan dua-duanya. kalo pun dia cemburu pasti sama jeno atau anak tetangga, jisung" jawab irene.

nah, renjun menemukan sosok yang lebih aneh dari papahnya. yaitu suho, cemburu kok sama anak orang dan anak tetangga. yang benar saja bapak holang kaya ini.

"kenapa coba tan harus cemburu sama jeno. lebih kaya juga enggak" kata renjun.

"itu soalnya jeno lebih muda, sering dipuji ganteng, terus dia dengan mudahnya gampang banget buan siyeon luluh" ujar irene.

renjun ber-oh ria mendengarnya, emang iya sih kenyataannya gitu. untung jeno nya baik gak suka manfaatin, kalo suka manfaatin. bisa-bisa siyeon bangkrut.

"papah aku aneh, om suho aneh. gak kebayang kalo mereka kerjasama bikin perusahaan" gumam renjun.

tiba-tiba ponsel wendy berdering, dan wendy langsung mengambil ponselnya di dalam tas kecil.

ternyata itu chan yang meneleponnya, dan dengan cepat wendy mengangkat teleponnya, wendy belum berbicara. tapi sepertinya chanyeol menjelaskan sesuatu pada wendy.

"apa?! kamu mengundurkan diri jadi dosen?!" panik wendy.

irene langsung terkejut, renjun apalagi, wendy matanya sudah membulat sempurna karena terkejut. siyeon yang lagi nonton tv mendadak berlari ke ruang tamu mendengar wendy.


⚠⚠⚠

TBC

udahan dulu ya guyss.. cerita ini nanti akan ada konflik. bukan konflik chan sama wendy, tapi renjun.

oke see youuuuuu

[✔] keluarga jidatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang