Clek
Wendy membuka pintu, dan keluar kamar mandi dengan wajah heran. Melihat kedua pria tampan berdiri di depan pintu.
"Kalian nga—eh apaan sih" Wendy kaget Chan langsung mendekatkan telinganya ke perut Wendy.
"De, ini kenapa?" tanya Wendy kepada Renjun. Karena Chan terus menguping perut Wendy dan menyentuhnya.
"Kata papah, mamah hamil" ujar Renjun.
Wendy mengerutkan keningnya bingung dan langsung mendorong kepala Chan supaya menjauh dari perutnya.
"Nggak ada suara gitu, pas hamil Renjun ada suara detak jantung di perut" ujar Chan yang menatap perut Wendy.
"Apasih yang? Aku cuman kambuh maag aja, jadi agak mual terus sebel kitu kaya pengen muntah" kata Wendy.
Chan dan Renjun saling bertatapan "yahh" kata mereka berdua bersamaan.
Wendy celingak-celinguk melihat tingkah mereka berdua.
"Sayang, bukannya kamu bulan kemarin nggak haid ya?" tanya Chan.
"Iya, tapi sekarang aku lagi haid" jawab Wendy.
Renjun langsung menatap Chan dengan sinis. "Dasar papah penyebar hoax!" pekik Renjun.
"Dih, bocah tau apa?" tanya Chan.
"Ya ya ya, terlalu polos buat bocah kaya Renjun ngerti" jawab Renjun dengan malas.
"De, segitunya kamu pengen punya adek?" tanya Wendy.
"Ya mah, jadi anak tunggal tuh sepi. Om Lucas, paman Winwin, om Jaehyun. Jarang banget nginep disini. Kan Renjun jadi kesepian mah. Nggak ada temen" ujar Renjun.
"Kan ada papah" kata Chan.
"Papah tiap malem kerjanya cuman pengen dikelonin mamah. Gimana mau temenin Renjun?"
SINDIRAN KERAS!
⚠⚠⚠
Renjun mengacak-ngacak rak bukunya. Dia mencari buku latihan matematika, soalnya besok ada jadwalnya.
Tapi buku Renjun nggak ada, alhasil Renjun nya ngamuk sendiri di kamar.
"Ini buku kemana sih?" tanya Renjun yang bermonolog. Kemudian dia mengeluarkan ponsel di sakunya.
Spam chat WhatsApps ke Jaem tapi di delive terus. Akhirnya dia telepon aja Jaem.
"Jaem, buku gue di lo ya?!" tanya Renjun ngegas.
"De, kalo nelpon salam dulu dong" ini suara ngeledek loh.
"Wa'alaikumsalam eh—assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam, buku lo di gue"
"Bukannya ada PR ya?"
"PR-ku adalah merindukanmu. Lebih kuat dari Matematika. Lebih luas dari Fisika. Lebih kerasa dari Biologi"
Ini kok malah ke quote Dilan, si kembaran Iqbal ini kadang suka agak puitis.
"Astagfirullah, gue serius nih. Nggak bisa tidur kalo PR gue nggak dikerjain. Bisa-bisa ntar gue dikeluarin di kelas"
"Yang, besok kita ke dokter ya. Kamu muntah terus, khawatir aku" kata Chan dari luar kamar Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] keluarga jidat
Fanfiction» wenyeol renjun « Selamat datang di Keluarga Jidat, dimana jidat adalah daya tarik dan pesona mereka. ⚠; berlatar tahun 2018 ⚠: tersedia renkyung moment, close aja kalo masih komen kapal lain. ⚠: tidak direvisi, takut komennya hilang. Semua terbent...