8. operasi plastik

9.2K 1.2K 107
                                    

Malam hari setelah Renjun tidur di rumah Sanha. Keluarga jidat ini berkumpul di ruang televisi.

Wendy duduk di sofa, Chan tiduran di paha Wendy. Sedangkan Renjun duduk di lantai dengan punggung yang disandarkan ke sofa.

Renjun menceritakan apa yang terjadi waktu sore hari ketika dia pulang sekolah. Mulai dari Jeno yang ajak naik motor dempet 4, Nakyung pingsan, sampai kejadian Sanha yang menampakkan jidat Renjun.

"Mah pah, Renjun pengen operasi plastik" ujar Renjun sambil makan ciki snack french fries.

Wendy dan Chan saling melihat, ini anaknya kenapa lagi. Ngobrolnya ngawur banget, jangan-jangan di cuci otak sama Sanha.

"Hah? Buat apa?" tanya Chan.

"Pengen nggak lebar jidat nya" keluh Renjun.

Chan pun turun dari sofa dan duduk di samping anaknya.

"Nggak usah lebay deh kamu, ngapain oplas cuman karena jidat kamu lebar" dumel Chan.

"Nggak lucu lah pah, banyak banget perempuan yang jejeritan liat jidat aku" keluh Renjun lagi.

Wendy meraih snack French fries ditangan Renjun.

"Yaudah kamu operasi aja, sekalian kamu ilangin jidat kamu itu" celetuk Wendy sambil memasukkan French fries ke dalam mulutnya.

Agak sakit dibilang ilangin jidat. Kebayang nggak sih wajah tanpa jidat kaya gimana :"

Wendy memang suka kesal dengan anaknya ini, bukan apa-apa. Tapi dia terlalu mempermasalahkan jidat nya. Sampe bilang jidat nya adalah aurat.

Padahal emang udah gen dari orang tuanya berjidat lebar. Kan itu juga mempertampan wajah Renjun.

"Canda kok mah" ujar Renjun yang takut dimarahin mamahnya.

"Sebenernya itu sugesti kamu aja, yang ngerasa bahwa jidat kamu tuh masalah. Padahal bukan, kalo kamu biasa angkat poni ke samping. Pasti reaksi orang lain nggak bakal hyper" ujar Wendy.

"Cuman kamu aja yang terlalu menutupi. Jadi kamu terkesan lebih beda, gitu aja sih" lanjut Wendy.

"Nah bener kata mamah kamu" sambung Chan.

"Papah juga udah biasa kok nggak berponi, kalo yang udah biasa liat ya biasa aja. Kalo yang belum ya reaksinya agak lebay" kata Chan.

Renjun menggangguk mengerti, iya juga sih. Orang tuanya benar, kenyataannya memang seperti itu.

"Tapi kalo kamu mau ubah gaya rambut dari biasanya, jangan caper ke orang lain. Kaya orang disamping kamu" kata Wendy.

Chan langsung mendongak dan menatap Wendy yang duduk di sofa.

"Apa? Bener kan?" tanya Wendy sinis.

"Iya iya" kata Chan yang langsung menciut takut.

"Nakyung siapa kamu de?" tanya Chan tiba-tiba.

"Nakyung mana?" tanya Wendy dengan nada yang tinggi.

Bukan apa-apa, takutnya Renjun ada sesuatu di belakang dia. Karena Renjun itu orangnya terbuka, biasa bercerita tentang masalah atau kisah apapun pada Wendy.

Sejak kecil Renjun di didik untuk menjadi anak yang terbuka kepada orang tua. Supaya tidak menimbulkan kekhawatiran dan kecurigaan.

"Temen" jawab Renjun.

Chan menyenggol tangan Renjun "temen apa demen?" tanya Chan yang menggoda anaknya.

"Temen pah" elak Renjun.

[✔] keluarga jidatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang