7. bukan mas kulin

9.6K 1.3K 144
                                    

Hai,, baru seminggu udah 500 vote. Terima kasih 💙💙🌹🌹

Double update sebagai reward ya


"Nakyung, kenapa kamu mimisan?"

"Hah?!" kaget Nakyung.

Nakyung bingung, dia memang merasa sesuatu yang dingin turun dari lubang hidungnya.

Untung Renjun bilangnya mimisan bukan ingusan :" sayangkan cantik-cantik ingusan.

Sebuah mobil berhenti di samping jalan, tepatnya di samping mereka berdua yang sedang hadapan.

"Renjun ayo pulang" Chan menarik tangan Renjun.

"Tapi pah, itu—"

"Itu apa? Kamu mau kabur lagi?"

"TUH KAN NAKYUNG PINGSAN! PAPAH SIH NGGAK LIAT YANG DI DEPAN RENJUN. AH PAPAH, RIBET KAN JADINYA!" Heboh Renjun yang berteriak.

Nakyung pingsan tanpa bilang-bilang. Tapi sebenernya pas Chan menarik tangan Renjun. Wajah Nakyung udah mulai beda.

Renjun recok panik, mirip Wendy sih. Sama-sama suka gitu.

"Dokter yang deket dimana?!" tanya Chan panik.

"Ya mana Renjun tau! Disini adanya puskesmas" panik Renjun lagi.

"Yaudah gendong dia masuk ke mobil" kata Chan yang buka pintu mobil.

"Papah ya mana mungkin Renjun angkat Nakyung yang lebih gede? Ya papah aja gendong dia!" recok Renjun.

Ini bapa sama anak sama sama panik, yang pingsan di biarin tiduran di aspal pinggir jalan.

Jahat emang kamu mas :(

"Yaudah"

Chan langsung gendong Nakyung masuk ke mobil. Begitu pula Renjun yang ikut masuk dan duduk di jok kedua.

Kepala Nakyung tidur di atas paha Renjun. Dan jaket Renjun dipake buat jadi selimut. Karena rok Nakyung pendek, cuman selutut. Untung juga kaos kakinya panjang+pake celana lagi.

"Pah, bawa aja ke puskesmas Mahesa. Itu yang paling deket dari sini" saran Renjun.

Chan pun langsung pergi ke puskesmas, hanya perlu 2 menit dari tempat kejadian tadi.

🍒🍒🍒

"Jadi dia itu kelelahan, dia kurang darah dan perutnya kosong. Terus dia terlalu terkena sinar matahari" ujar dokter puskesmas.

"Dan dia mimisan karena kelelahan juga" lanjut dokter.

Chan lega, Renjun apalagi.

Awalnya dia kira Nakyung pingsan karena tidak sengaja melihat jidat Renjun. Ternyata bukan.

Kamu kepedean Renjun!

Dokter pun pergi meninggalkan mereka berdua di depan ruang pemeriksaan, sedangkan Nakyung masih di ruang pemeriksaan.

"Aduh pah, Renjun kira dia pingsan karena liat jidat Renjun" kata Renjun yang bernafas lega dan mengusap dada bersyukur.

"Ya kamu kepedean, kamu bukan mas kulin di webtoon terlalu tampan. Hey nak. Jangan hiperbola" ujar Chan yang gemas dengan anaknya.

Chan mengacak rambut Renjun dengan gemas. Ternyata anaknya juga bisa kepedean seperti ini.

Diam-diam menghanyutkan ya kamu Jun.

"Pah, nanti papah anterin Nakyung pulang ya. Renjun mau ke tempat tadi, katanya dompet Nakyung jatuh. Untung dibawain Sanha" ujar Renjun.

Chan pun menggangguk. Renjun segera pergi meluncur ke tempat tadi sebelum Nakyung pingsan.

Jalan kaki aja sih, dia nggak bisa naik mobil dan motor. Karena kata Chan harus 17 tahun, jangan kurang dari itu.

Sesampainya di tempat, disana memang ada Sanha dan juga Jaem. Ternyata berdua, Renjun kira sendiri.

"Nih punya Nakyung" kata Sanha yang menyodorkan dompet berwarna ungu muda.

"Dia kaya jomblo ya, dompetnya juga warna ungu" celetuk Jaem.

"Hubungannya apa fergusoo!!" kesal Sanha yang menoyor Jaem.

"Canda dong" Jaem mengusap kepalanya.

"Eh, gue denger Nakyung pingsan. Sekarang gimana?" tanya Jaem.

"Baik-baik aja kok, dia kelelahan aja sih. Belum sadar tapi, ntar kalo sadar dia pasti dianterin sama papah" jawab Renjun yang tersenyum simpul.

Supaya mereka ikut tenang aja sih.

"Wah.. Mereka ganteng ya.." ada dua orang perempuan yang berjalan melewati mereka bertiga dan berdecak kagum.

"Ih apa yang pegang dompet ungu nggak ganteng. Culun gitu, berponi" lanjut yang satu lagi.

Sanha langsung berjalan dan berdiri di belakang Renjun.

Dan dia langsung menarik poni Renjun ke belakang.

"LIHAT KESINI MBAK!" teriak Sanha.

"Astaga!!!!" kata perempuan satu.

"OMG HELLO, JIDATNYA BIKIN DIA GANTENG!" Seru yang satu lagi.

"Mas kulin versi nyata selain ari irham!" lanjutnya.

"Mampuskan lo semua, gue tunjukin aurat Renjun pada ambyarr lo pada" kesal Sanha.

Renjun nepuk-nepuk punggung tangan Sanha supaya melepaskan tarikan rambutnya.

Sanha pun langsung membiarkan poni Renjun menutup poninya.

"Maaf mbak, saya bukan mas kulin. Saya Renjun, bukan orang lain" kata Renjun dengan ramah.

"Kalo mas kulin kemana-mana harus tutup wajah pake helm. Renjun kemana-mana harus tutup jidat pake poni" ujar Jaem.

"Ruginya jadi orang tampan" lanjut Sanha.

"RENJUN BUKAN TERLALU TAMPAN. DIA TERLALU JIDAT! KESEL GUE TIAP LIAT JIDAT DIA" kata Jaem ngegas.

Hallo,, semuanya. Alhamdulillah, author tidak menyangka kalian akan seantusias ini 😢😢

Terima kasih atas dukungan, vote, komen dan lainnya.

Terima kasih telah ikut serta dan berpartisipasi. Semoga tetap seperti ini seterusnya.

Love you, havies 💖💙

Oh iya, untuk kedepannya pasti tidak akan terlalu sering update hehe.. Soalnya cerita lain belum ke lanjut.

Sekali lagi terima kasih ❤

Aquariikim_

Not

Aquarium :")

[✔] keluarga jidatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang