Jung Hoseok meraup udara dengan serakah ketika tungkainya mendarat di kawasan maritim. Sepanjang perjalan yang ia lihat dipenuhi oleh sawah dan kebun, begitu asri. Netranya melihat kedua bongkahan kecil dengan tingginya hanya mencapai tumit orang dewasa. Keduanya berdecak kagum kegirangan, Yuan sudah mengacir mendekati bunga yang tertanam di sisi halte bus. Jung kook sudah sibuk menangkap belalang di rerumputan. Sedangkan Hoseok sendiri—memijat pangakal hidung, pusing dengan tingkah kedua adiknya yang sudah berpencar.
Hidup tidak selalu berada di atas ada kalanya kita berada di bawah. Dan itu terjadi, Hoseok sedikit menyalahkan kedua orang tuanya. Ayah terpaksa gulung tikar karena terlibat kasus pembunuhan. Tetapi sepertinya Tuhan tidak puas menghukum Jung Hoseok dengan satu musibah saja. Seminggu setelah berita ayahnya mencuat ke media, sang ibu menyusul dengan kasus korupsi.
Hoseok masih bisa merasakan bagaimana satu per satu teman yang dekat dengan dirinya pergi dengan cemoohan yang keluar dari mulut masing-masing. Hoseok yang selalu di sanjung kini dia diludahi habis-habisan dengan perkataan kotor mengutuk kedua orangtua dan juga dirinya.
"Yuan, Jungkook. Ayo!"
Kedua pasang mata menatap sang kakak yang sudah melangkah dengan koper besar di genggamanya. Tinggal di desa adalah impian Jungkook sedari kecil (dia hanya tidak sadar kalau usianya masih kecil) dia selalu mengeluh dengan hiruk pikuk kota. Mengadu pada ibu juga bukan hal yang bagus, yang ada Jungkook tidak mendapat respon barang sekedar 'Hum'.
Dan untuk Yuan sendiri, dia sangat antusias untuk bertemu teman baru di sekolah barunya. Karena Hoseok bilang, dia akan pindah ke sekolah yang lebih bagus lagi selain di Seoul. Yuan bahkan tidak sempat memberi koin coklat kepada teman-temanya di Seoul sebagai tanda perpisahan karena Hoseok melarangnya.
Kedua tas kecil itu melompat-lompat. Boots yang terpasang di kedua kaki kecil itu melangkah riang. Mereka sangat antusias selama di perjalanan, bahkan Yuan yang gemar tidur pun tidak sempat memejamkan mata barang sekejap. Hoseok bisa yakin kalau dia melihat Yuan bernyanyi anak beruang bersama Jungkook berulang kali.
"Tuan Jung."
Hoseok memaku atensi kepada wanita setengah baya yang selama ini mengurusnya. Kwan Miyeon, dia yang selama ini mengurusnya dan si kembar— (yang bahkan tidak terlihat kembar).
Setelah mendengar berita itu bibi Kwan di paksa untuk berpulang karena Hoseok tidak lagi memiliki dana untuk membayar beliau walaupun berat. Namun, setelah berpikir lagi, Hoseok tertarik untuk tinggal di Desa bersama dengan bibi Kwan. Alasan lain selain itu adalah bibi Kwan pernah berkata tentang tabungan dan rumah yang di wariskan sang kakek di Geochang-gun."Tolong jangan panggil aku Tuan, Bi. Hoseok saja."
Wanita itu tersenyum simpul. Hoseok memang anak yang kuat. "Mari ikut bibi, Hoseok-ah."
"Hyungie... apa rumahnya bagus?" Hoseok melirik kearah Yuan membalasnya dengan senyuman manis.
Hyungie adalah panggilan khas dari Jung Yuan, gadis kecil itu tahu kalau Hoseok selalu bergedik ngeri seperti ada ulat bulu yang menempel di punggung ketika ia memanggilnya dengan sebutan Oppa. Asal mulanya itu dan Yuan sudah menanamkan niat untuk memanggilnya Hyungie.
"Hyung, Jungkook mau pipis." Yuan dan Hoseok saling tatap sebelum tergelak melihat Jungkook yang sudah merapatkan kedua kaki dengan tangan yang menakup bagian tertentu.
Hoseok menuntun Jungkook ke arah aliran sungai setelah bertanya kalau ini bukan aliran air yang di gunakan warga untuk makan dan mandi melainkan perairan untuk mengairi sawah. "Jungkook tidak cebok dong, Hyung?"
"Nanti saja sampai rumah setelah itu ganti baju." Jungkook mengangguk patuh sembari menarik sleting celananya dengan bantuan Hoseok.
"Lain kali kencingnya di masukan kedalam botol. Lihat, kita tertingal jauh dengan Bibi Kwan, Jungkook." sahut Yuan.
![](https://img.wattpad.com/cover/172581162-288-k15984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoseok's Homework [END)
FanfictionJung Hoseok memainkan beberapa peran dalam hidupnya untuk mengurus adik kembar sebagai warisan mutlak dari orangtuanya. [ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴅɪʙᴏꜱᴇɴ-ʙᴏꜱᴇɴɪɴ] June, 9/2019. Cover by dorablehook.