Jungwoo namanya. Siswa berambut blonde itu terlihat berjalan pelan ke salah satu sudut perpustakaan, sampai akhirnya berhenti di depan salah satu rak bertuliskan seni.Bukan. Ia bukannya hendak mencari salah satu buku yang terdapat di rak tersebut. Namun untuk melihat seseorang, terbukti dari tangannya yang malah menyisihkan beberapa buku sehingga tercipta ruang kosong yang digunakannya untuk mengintip seseorang disana.
Siswa yang sedang serius menulis sesuatu dibuku sambil mendengarkan entah apa, mungkin musik dari headphone ditelinganya. Dialah alasan Jungwoo berada diperpustakaan.
_____
Jungwoo melongokkan kepalanya di salah satu jendela ruang musik saat didengarnya suara dentingan piano. Namun tak terlalu jelas ia melihat isi ruangan musik tersebut. Maka ia memilih membuka pintu ruang musik bersamaan dengan suara nyanyian seseorang.
Di sana. Jungwoo dapat melihatnya, seseorang itu sedang beryanyi sambil memainkan piano. Suaranya, Jungwoo benar-benar mengagumi pemilik suara itu.
_____
Hari masih menunjukkan pukul 7 pagi sedangkan kelas dimulai pukul 8. Tapi seorang siswa terlihat berlari menaiki tangga menuju lantai 3. Rambut blondenya bergerak-gerak terkena hembusan angin ketika ia berlari.
Sampai di depan kelas bertuliskan '11 IPA 2' ia berhenti. Kemudian membuka pintu dan mengendap-ngendap berjalan ke salah satu meja di barisan tengah. Ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan menaruh sesuatu itu di laci meja.
_____
"Woo, napa lu senyum-senyum gitu ? Serem tau ngga"
Itu Chanbin, teman sebangku Jungwoo. Ia aneh melihat Jungwoo yang sejak tadi terus-terusan mengukir senyum.
"Ngga papa" jawab Jungwoo kemudian kembali tersenyum menatap kertas tempel berwarna hijau ditangannya.
'Terima kasih madunya'
Itulah tulisan yang terdapat di kertas tempel tersebut, tepat dibawah tulisan Jungwoo.
_____
"Bin, itu kaki lu ngga papa ?" Ucap siswa berambut coklat-sebut saja Taewoo- menunjuk kaki siswa yang berjalan di sebelahnya-Kim Bin-.
"Apaan cuma jatoh doang ini, lukanya ga seberapa" balas Bin.
Keduanya melangkah memasuki kelas dan berjalan menuju bangku mereka yang bersebelahan.
"Wah .. penggemar lu gercep juga ya"
Bin mengambil plester luka dan salep di mejanya dan menemukan kertas tempel berwarna hijau lagi disana beserta tulisan yang menyertainya.
'Semoga cepat sembuh'
_____
Jungwoo lagi-lagi mengendap-ngendap di kelas 11 IPA 2, sepertinya itu sudah menjadi rutinitasnya di pagi hari.
"Kim Jungwoo"
Jungwoo yang baru saja menaruh sesuatu di laci meja di depannya terdiam.
"Jungwoo, benar ?"
Bin melangkah menuju mejanya dan meraih sesuatu dari lacinya.
"Susu kotak ?"
"Ma..maaf aku hanya..."
"Kenapa tidak kau berikan langsung padaku ? Aku bahkan menunggumu menemuiku"
"Ap..apa ? Maksudmu .. kau tau soal..." Jungwoo sontak mendongak mendengar perkataan Bin.
"Soal kau yang selalu menaruh sesuatu di laciku ? Atau kau yang selalu mengintipku diperpustakaan ? Atau kau yang menyukaiku ?"
BLUSH
Wajah Jungwoo memerah mendengar penuturan Bin, jadi selama ini Bin sudah tau ?
"Kau cantik dengan wajah seperti itu. Ku jemput besok jam 5 sore di rumahmu, jangan lupa" ucap Bin kemudian melangkah menuju pintu kelas.
Saat hampir meraih kenop pintu, Bin berbalik.
"Oh ya.. aku lebih suka susu pisang daripada Vanilla" jelas Bin sambil menunjukkan susu kotak ditangannya, kemudian membuka pintu dan keluar kelas.
Dan Jungwoo masih terdiam ditempatnya dengan wajah yang memerah sampai ketelinga.
"Ia mengajakku kencan ?" Tanyanya pada diri sendiri.
.
.
.Akhirnya up !
Special buat brieapel yang request minta dibikinin Bin x Jungwoo. Gimana ? Maaf kalo ngga sesuai yang diharapkan ☺ Tapi inilah usaha aku.
Next buat yang udah request sabar ya, aku bikinin kok. Makasih buat kalian yang udah request pasangan yang diinginkan.
.jangan lupa vote
.komen juga biar aku tau pendapat kalianBtw ada yg request lagi ? Silahkan
Sampai jumpa dibagian berikutnya 😉
Bye 😙.samuel-nuna