Jinseok keluar dari gedung fakultasnya dan berjalan menuju gerbang universitas.Ia akan meneruskan langkahnya ke halte bus yang berjarak 100 meter dari gerbang jika saja seseorang tidak memanggil namanya.
"Jinseok"
Jinseok menoleh dan mendapati Soomin tengah bersandar di depan mobil merah mencoloknya. Kemudian menghampiri murid lesnya itu saat Soomin memberi gestur untuk mendekat.
"Ada apa ?" Tanya Jinseok ketika sudah sampai dihadapan Soomin, ia sedikit risih ketika banyak mahasiswa mahasiswi berlalu lalang di sekitar mereka dan memberi pandangan aneh.
"Masuk"
"Hah ?"
Soomin berdecak lalu menarik tangan Jinseok dan membawanya ke sisi mobil. Membuka pintu kemudian mendudukkan Jinseok di sebelah kursi kemudi. Lalu ia berjalan ke sisi satunya untuk masuk dan duduk di sebelah Jinseok.
"Kenapa ? Aku hanya menjemputmu, kita langsung kerumahku saja" ucap Soomin ketika Jinseok akan membuka mulut untuk melontarkan ucapan padanya.
_____
Keduanya sekarang tengah duduk berdampingan di depan meja belajar Soomin. Jinseok yang serius menjelaskan dan Soomin yang hanya bertopang dagu sambil memperhatikan Jinseok.
"Jadi bagaimana ? Ada yang ingin kau tanyakan ?" Tanya Jinseok menoleh ke samping kanannya.
Soomin membuat gestur berpikir kemudian berucap.
"Kau punya pacar ?"
Jinseok hanya menghela napas mendengar ucapan Soomin kemudian kembali menyibukkan dirinya membolak-balik lembaran materi dan soal di hadapannya.
Setelah insiden Soomin menyatakan perasaan padanya kemarin, Jinseok memang tidak mengatakan apa-apa, hanya menarik tangannya yang dipegang Soomin dan melanjutkan penjelasannya seolah tidak ada yang terjadi.
Namun, Soomin sepertinya tidak mudah menyerah. Terbukti dari ucapannya tadi dan pandangan matanya yang hanya tertuju pada Jinseok. Ya, Jinseok tau sejak tadi Soomin tidak memperhatikan materi ataupun penjelasannya.
_____
"Seok"
"Seok"
"Jinseok"
"Apa ? Fokuslah mengerjakan soal di depanmu"
Jinseok yang saat itu sibuk mengecek kunci jawaban soal yang diberikannya pada Soomin merasa terganggu ketika lelaki itu terus-terusan memanggilnya.
"Jinseok"
"Apa-"
Jinseok diam. Soomin juga terdiam saat bibir keduanya menempel ketika Jinseok menolehkan kepalanya.
Jinseok membelalakkan mata dan lekas memundurkan kepalanya. Namun sebelum itu Soomin sudah menahan tengkuknya dan memperdalam ciuman mereka.
"Engghh Soo-mmph"
Soomin menyeringai dalam ciumannya. Kesempatan ini harus dimanfaatkan bukan ?
_____
Jinseok menatap pantulan dirinya di cermin. Kemudian menyentuh bibirnya, sedetik kemudian ia lekas mengelengkan kepalanya ketika potongan adegan ciumannya dengan Soomin muncul di otaknya.
Lalu kenapa ia diam saja saat Soomin menahan tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka ?
"Aishh Jinseok kau kenapa ?"
Jinseok menelungkupkan kepalanya di meja rias. Setelah beberapa saat, ia kembali menatap cermin dan berucap.
"Jangan mengulang kesalahan yang dulu"