Gus Zainal POV
"Ustadz Zainal,, Pak Sugiri bertamu, hendak melaporkan kasus mendesak berkaitan dengan anak pondok"
Bisikan Anam di telingaku langsung kurespon dengan cepat.Pasti ada masalah mendesak jika dia sampai naik ke Aula sini. Apalagi saat ada tahsin dan tes santri putri.
"Mba-mba... silakan bagi juz buat khataman. Kalau sudah isya' sholat jama'ah, doa khataman kemudian rutinan malam jumat" aku bertindak segera.
Para bidadari putri terlihat ada yang menyayangkan pengumumanku barusan, ada yang tak bereaksi,, dan ada yang berseru hamdalah. Harusnya aku bisa tersenyum melihat respon mereka. Tetapi, sekarang bukan saatnya.
Ku susul Anam yang menunggu di luar Aula.
"Masalah nopo?"
"Kirangan ustadz, terosipun pak Sugiri bade sanjang langsung kalih abah yai, nanging abah tindhakan. Pas kulo matur njenengan mboten nderek tindhakan lajeng bade panggih njenengan"
(Entah ustadz,, kata beliau mau bilang langsung ke abah, tapi abah masib pergi. Begitu saya bilang ustadz tak ikut, beliau ingin bertemu ustadz)Masalah serius apa lagi ini...
Siapa yang berbuat ulah...
Segera ku sapa pak Sugiri saat ku masuk ke ruang tamu. Kopi panas beserta camilan buah sudah dihidangkan di meja. Pasti sudah dihidangkan oleh Anam. Abdi ndalem satu itu memang top. Sungguh aku salut padanya. Tanpa komando abah dan umi, dia membantu apapun di sini tanpa pernah mengeluh. Makanya abah dan umi sangat sayang pada pemuda asal Tegal itu.
"Pak Giri, selamat datang,,"
"Terimakasih gus,, tadinya saya ingin bertemu abah yai. Sayangnya kata mas santri, abah pada pergi semua."
"Iya Pak.. masih ke Kediri,"
"Oh.. ke tempat gus Fadhil ya gus?"
"Iya.. ke tempat mas Fadhil, kalau boleh tahu Pak, saya dengar dari kang Anam ada masalah berkaitan dengan anak sini, betul Pak?"
"Iya gus.. maaf,, kalau boleh saya tunjukkan ini rekaman cctv toko saya,, silakan dilihat dulu, barangkali saja ini santri mriki" ungkap pak Giri lugas.
Beliau menyerahkan tablet yang sebelumnya sudah diarahkan langsung ke folder video. Beliau juga sudah memasangkan head set ke tablet itu.
Kutonton video dengan seksama. Seorang pemuda bertopi, badan tinggi sangat kurus dan berkaos hijau tua terlihat mengambil smartphone yang tergeletak di meja kasir. Kuamati lagi dengan pelan, klik pause dan zoom untuk melihat sebagian wajah si pemuda dagar lebih jelas.
"Itu yang rekaman cctv 4 bulan lalu gus.."
"Masih ada lagi Pak?" Aku cukup kaget.
"Iya.. kalau yang video barusan, kebetulan yang dicolong anak itu smartphone saya gus,, yah.. walaupun harganya agak mahal tapi tetap belinya pake uang gus" ucap pemilik toko serba ada dekat pondok tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Sang Gus [Khatam] ✔
Ficción General15+ Bagian pertama dari trilogi PPDS 🔹🔹🔹 💚Gus Zainal💚 Abah.... Aku laki-laki Bah,, masak dijodoh-jodohin,, masak dikenal-kenalin?? Aku bukan Siti Nur Baya, Bah.. Aku mohon Bah.. biarkan aku pilih dia.. 💚Nabila Tisfina💚 Gus.... Ning di PPDS b...