8. Fans

21.7K 1.3K 20
                                    

Masih Nabila POV, oke prend??

(Bayangin,, itu ☝ Nabila & Salwa)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin,, itu ☝ Nabila & Salwa)

Hafalan dua buah hadits riwayat imam Bukhori-Muslim sudah selesai.
Malam ini, trio seruntun kompak hanya bisa hafal 1 hadist saja. Salwa katanya ngeblank. Otaknya habis di peras untuk persiapan olimpiade. Ani juga hampir sama, habis sekolah tadi, dia latihan buat persiapan lomba debat bahasa Inggris.

"1 hadits doang Bil?" Tanya Ani sambil keluar kelas, karena diniyah sudah selesai.

"Iya, habis jadi mesin PR, itu aja baru selesai 3 Mapel"

"Yang belum selesai apa?"tanya Salwa

"MTK, bikinin PR ku ya... please"

"Boleh, gantian kerjain latihan soal olimpiade, mauu??" Tukas Salwa. Kitab bulughul maram didekapnya erat-erat.

"Yeee,, sama aja boong", jawabku suntuk.

"Udah pesen cimol tadi?"

"Udah, pake saos kan?"

"Yuppzzz, ambil yuk"

"Yuk-mari..."

Percakapan kami hanya sampai itu. Selain karena kelas diniyah dengan asrama kami dekat, sepertinya PR dan latihan di sekolah membuat otak kami lelah. Tenaga kami juga hampir habis. Habis ini masih ada jam belajar setengah jam sampai jam setengah 10 malam. 

Kukebut PR-ku tanpa bantuan dari si juara kelas IPA. Bodo amat, mau betul kek, salah kek, pokoknya biar cepet selesai. Guru ngasih PR, kita tinggal mengerjakan. Urusan nilai tak sepenting kasur dan bantal kalau udah lelah plus ngantuk.

🔹🔹🔹

"Gimana PR mu Cantik?", Ani yang berjalan disampingku sepertinya penasaran. Tas sekolah di punggungnya dipindah ke depan badan. Udah jadi kebiasaan dia noh.

"Alhamdulillah,, beres.."

"Enggak latihan debat lagi An?"

"Enggak,, pak Pratama ada perlu katanya. BTW yang diutus olimpiade ekonomi siapa?"

"Andini, itu loh, putrinya yang punya toko Berkah" jawabku.

"Oh,, yang juara 1 terus itu ya?" Tanya Ani menebak.

"Yupz, betul banget", aku mengangguk, mengiyakan.

Langkah kami sudah memasuki gerbang PPDS. Setelah melewati depan kantor, kami masuk ke halaman depan ndalem. Tampak oleh kedua mataku, para fans gus Zainal sudah berderet.

"Eh lihat tu,, udah banyak yang antri ucap salam." unjukku.

"Assalamu'alaykum ustadz Zainal" ucap santriwati PPDS yang mungkin sudah menunggu dari tadi. Suara salam mereka terdengar sampai sini.

Saat pulang sekolah seperti sekarang adalah saat para fans kelas berat menunggu sang gus. Mereka rela bergerombol di depan kelas diniyah. Menunggu beliau selesai mengajar dari asrama putra menuju ndalem. Wow, ternyata fans sejati paham betul kapan jadwal beliau. Udah kaya fans artis Korea aja. 😅

Bukannya tak ada santriwan PPDS yang ganteng,, bukan juga karena stok 'gus' yang nyantri di PPDS habis. Banyak kok 'gus ganteng' yang nyantri di sini. Dari gus yang kelihatan alim banget sampai gus yang tingkahnya petakilan ada. Dari golongan gus pesantren besar sampai gus kyai kampung. Tinggal mau ngefans sama siapa boleh kok.

Diantara jajaran gus tersebut ada yang naksir berat dengan ning Fia dan ning Hasna, teman sekamar ku. Tapi kelihatannya, duo ning cantik itu malah milih di garda fans gus Zainal. Entah hanya untuk menghindari kejaran gus-gus yang naksir sama dia atau memang beneran ngefans. Gak tahu.

Aku kadang tak mengerti, dengan para fans berat gus Zainal. Sebab, banyak santri ganteng yang kaya raya. Ada Santri putra pemilik pabrik, anak bos konveksi, sampai tuan tanah. Siapa bilang santriwati harus ngebet ngefans dan nikah sama yang alim melulu, sementara banyak yang menawarkan masa depan cerah tanpa kesulitan uang. Hahahaha.

Nah,, dari golongan ini nih, ada yang naksir Salwa. Cocok. Secara Salwa itu anak bos konveksi, yang rela menyatakan cinta ke dia kebetulan anak pemilik pabrik Sarung di Surabaya. Bayangkan pemirsaaah, kalau cinta mereka bersatu sampai mereka nikah, aku gak bisa ngitung kekayaan mereka.

Kalau aku ya,, enggak ngefans sama gus-gus_an atau anak konglomerat. Terus?? Aku lebih ngefans sama satu santri PPDS. Seorang mahasiswa AKPER dari Kota X. Suka ngelihatin wajah imutnya, apalagi kalau sedang pakai seragam kaya gini. Bikin diriku klepek-klepek.

 Bikin diriku klepek-klepek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagiku ketampanan mas Dito. mengalahkan santriwan PPDS yang lain. Saking ngefansnya sama mahasiswa akhir semester tersebut, sampai pernah aku nitip hadiah buat dia. Nitip hadiah jaket via kang Anam. Hehehe jangan diketawain ya..
😅😁

Baru aja kupikirin, eh udah nongol aja si mas Dito. Dia sudah bersarung dan asik memegang gitar di depan koperasi. Pose duduknya menly dengan gitar di pangkuan. Wajah gantengnya seakan bisa kulihat dari kejauhan. Tunggu,, Emang gak ada kuliah. Biasanya kan baru nongol ntar saat diniyah.

"Mas Dito", seruku tanpa malu. Ah seneng banget bisa lihat sekaligus menyapa dia.

"Hussh Bila... ingat!! kita di depan ndalem, suara kamu barusan sampe bikin gus Zainal menoleh tau gak?" Siku Ani menyodok perutku dengan kencang.

"Hehe,, emang iya?", seringaiku muncul begitu aja.

"Dasar bocah gak tahu malu" sergah Ani berusaha menyadarkanku.

"Hiks,, sapaanku hanya dibalas senyum". Ujarku miris. Orang yang kusapa dari kejauhan itu hanya senyum. Tanpa lambai tangan dan tanpa membalas seruanku.

"Tuh kan sama aja! Yang ngefans sama gus Zainal baperan, yang ngefans sama mas Akper juga baperan." Biasa, Ani gas pol meledekku.

"Beda kalee,, kalau aku ngefans sama gus Zainal gak mungkin bisa ampe nikah... kalau ngefans sama mas AkPer kan masih bisa diusahain sampe jadi pacar, terus tunangan, terus lamaran, terus nikah. Gitu deh". Jawabanku yang komplit ternyata membuat Ani menabok lenganku dengan keras.

"Terus,... jodohmu bukan mas calon perawat ganteng itu. Bakalan merana guling-guling di jalan. Amiin" ucap Ani

"iiiih Ani, doa yang dikabulkan adalah doa yang baik." Ucapku pelan.

"Hehehe, siapa tahu kamu dapatnya yang jauh lebih baik dari mas Dito"

"Mas Dito aja, ya Allah..." pintaku tulus.

Semoga malaikat meng-amini permintaanku barusan.

---------

🔮Shukriyaa kakak yang udah voment, semoga bahagia selalu
💚💚💚

Pilihan Sang Gus [Khatam] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang