Hine nee-san

649 106 7
                                    

Hari kedua dirumah Hyuga-san. Aku belum kembali pulang karna masih penasaran dengannya. Aku harus membuktikan dia benar nee-san atau bukan.

" Ohayo Hyuga-san "

" Ohayo Uchiha-san "

Kami berkumpul di satu meja panjang dan sarapan bersama. Usai sarapan, Hyuga-san langsung keluar ruangan. Tak ingin tertinggal olehnya, akupun langsung keluar dan membuntutinya.

Dia membantu beberapa pelayan merapikan onsen dan lainnya. Aku terus membuntutinya, mengikuti setiap kegiatannya.

" uchiha-san bisa anda berhenti mengikuti saya? " ucapnya tiba-tiba.

" Hm "

Namun begitu nyatanya aku masih mengikutinya.

" uchiha-san "

Dia memanggilku dengan wajah merah. Sepertinya dia kesal padaku.

" Ha-i? "

Dia menunduk sesaat lalu kembali memberi ekspresi robotnya.

" Anda mau ikut dengan saya? "

" Doko? "

Dia mengajakku ke sebuah tempat di dalam onsen ini. Sebuah taman kaca dengan berbagai tumbuhan.

" Tunggu sebentar " ucapnya.

Dia masuk jauh ke dalam meninggalkanku disini. Tak berapa lama dia datang bersama Neji-san.

" Uchiha-san " panggil Neji-san.

" Nii-san, Uchiha-san ingin melihat koleksi mu " ucap Hyuga-san.

" Benarkah? "

" He? "

Greb

" Kemarilah Uchiha-san "

Neji-san langsung meraih tanganku dan menarikku.

" Hyuga..Hyuga-san.. "

" Koitsukete " ucapnya melambaikan tangan dan pergi.

Aku terjebak dirumah kaca bersama Neji-san dan koleksi anehnya.

" Apa ini Neji-san? " tanyaku pada sebuah tanaman.

" Hati-hati Uchiha-san "

Tepat saat aku ingin menyentuhnya bunga itu mekar dan melahap serangga yang terbang di depanku. Sukses membuat Onyx ku membulat seketika.

" Itu tanaman karnivora, dia memakan apa saja "

" Nani? "

Kau tau, semua koleksi Neji-san jauh diluar kata normal. Dari tumbuhan karnivora, beracun, hingga serangga mematikan seperti tarantula pun ada.

Tempat apa ini!

Setelah hampir 3 jam lamanya aku disini. Akhirnya Neji-san mengijinkan aku keluar. Kaki ku lemas, aku lelah mempertahankan nyawaku di dalam sana dan lagi-lagi jatuh pingsan.

Hari ketiga dirumah Hyuga-san. Ini seperti mimpi buruk yang menjadi nyata. Aku tidak peduli lagi dengan Hyuga-san.

Aku tidak peduli dia nee-san atau bukan, aku hanya ingin pulang.

Tok..tok..

" Ha-i "

" Uchiha-san kau sudah mau pulang? "

" Ha-i..maaf merepotkan anda Akane-san "

" Iie..iie.. "

" Apa Hyuga-san ada? "

" Dia di kamarnya "

Akane-san mengantarku ke kamar Hyuga-san.

" Hinata..kau di dalam? "

Tak ada jawaban.

" Hinata "

Cklek

Kamarnya kosong.

" Mungkin dia keluar, tunggu disini sebentar akan ku panggilkan "

" Hn "

Akane-san pergi meninggalkanku disini. Kamar Hyuga-san.

Tidak banyak barang disini. Ini benar kamar seorang gadis atau kost pria?

Aku berjalan melihat-lihat buku di rak. Kebanyakan buku sekolah dan beberapa buku bergambar. Ku ambil salah satu buku dan tanpa sengaja menjatuhkan buku lain.

Album tahunan sekolah menengah atas. Tertulis di depannya. Ku kembalikan buku ditanganku dan mulai membuka album tahunan yang lebih menarik perhatianku.

Di halaman ketiga album itu onyx ku membulat sempurna.

" Nee...san " gumamku.

cklek

" Melihat barang orang tanpa ijin itu tidak baik Uchiha-san "

" Go-gomen "

" Lupakan.. saya dengar dari Akane-san anda akan pulang hari ini "

Aku langsung menutup album itu. Tiba-tiba semua kenangan lama terngiang di kepala saat aku melihatnya. Sesaat membuat hatiku sakit dan mulai hilang kendali.

" Hyuga-san..kau..kau.. "

" Anda pucat sekali Uchiha-san.. masih kurang enak badan? "

" Hyuga-san..Hyuga-san.. "

" A-anda kenapa? "

Aku menunjukkan album itu padanya dengan tangan gemetar.

" Ka..kau.."

" Anda kenapa Uchiha-san? "

" Kau.. "

Plak

Dia menamparku untuk menenangkanku. Syok terapi yang sangat ampuh. Aku kembali tenang untuk sesaat. Laju jantungku tidak lagi menggebu dan keringat dingin pun berkurang.

Lalu dia memberikan minuman hangat padaku.

" Sudah lebih baik? "

" Hm "

Bruk

Aku menahan album ditanganku yang ingin dia ambil.

" Hanase " ucapnya.

" Iie "

" Uchiha-san ini milik saya "

" Tidak sampai kau menjawab pertanyaanku "

" Ha? "

Ku buka album itu di depannya dan menunjuk satu foto post card.

" Kau kenal dengannya? "

" Anda bercanda? "

" Jawab " seruku.

Dia diam sesaat menatapku.

" Itu..saya.. " ucapnya lirih sambil memalingkan wajah.

" Ha? "

" Itu..saya.. " ucapnya semakin lirih.

" Aku tidak mendengarnya "

" Itu saya..jika anda ingin mengejek saya silahkan "

Deg

Lagi, onyx ini membulat dibuatnya.

Greb

Tanpa pikir panjang aku langsung memeluknya dan melempar album ditanganku.

" Nee-san..nee-san... Hina nee-san...aitakata... "

~Skip~

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang