Aku terbangun di sebuah hotel tanpa busana dengan seorang pria telanjang dada yang bahkan tidak ku kenal.
" Ka-kau.. "
" Jangan salah paham, semalam kau mengiyakan ajakanku "
" Tapi aku- "
" Sepertinya kau benar-benar lupa kejadian semalam "
Diapun menceritakan yang terjadi semalam di diskotik.
" Hinata kenalkan ini Gaara teman ku di kelas "
" Sabaku Gaara "
" Hyuga Hinata "
" Gaara kau temani Hinata ya..dia sedang patah hati "
Selanjutnya aku dilimpahkan pada Gaara oleh Tenten.
" Tenten kau kurang ajar! " geramku.
" Tenten sudah pulang lebih dulu semalam dan aku tidak tau apartemen mu jadi ku bawa ke hotel "
" Lalu kau- "
" Jangan salah paham, kau muntah semalam dan aku meminta pelayan hotel untuk mencuci pakaian mu "
" Tapi kau tidak- "
" Aku tidak pakai baju? karna setiap kali ac nya ku tambah kau menggigil dan asal kau tau aku tidur di sofa semalam "
Aku kembali diam. Apa benar?
" Sebaiknya kau mandi aku akan meminta pelayan mengambil pakaianmu "
Dia keluar kamar meninggalkanku.
" Baka " gumamku.
Usai mandi dia mengajakku makan di restoran dan mengantarku pulang.
Tok..tok..
Cklek
" Ara pengantin baru sudah pulang "
Plak
" Itai "
" Seenaknya saja kau meninggalkan aku dengan pria yang bahkan baru ku kenal " kesalku.
" Jadi bagaimana semalam? "
" Bagaimana apanya kami hanya tidur di hotel "
" Benarkah.. lalu..lalu... "
" Tidak terjadi apa-apa "
" Haaaaaa.. "
" Kau tidak perlu terkejut seperti itu "
" Iie.. sebenarnya ini sudah ku duga "
" Maksudmu? "
" Selama aku mengenal Gaara, tak pernah ku lihat sekalipun dia dekat dengan seorang gadis itu sebabnya ku kenalkan dia padamu "
" Oh Tenten yang benar saja "
" Aku tidak mungkin mengenalkan pria sembarangan padamu Hinata "
" Ku hargai itu tapi aku sedang tidak ingin pacaran dulu "
" Ayolah Hinata kau harus membuka lembaran baru jangan terpaku pada mantanmu itu "
" Lebih baik kau pikirkan dirimu dulu Tenten "
" Aku? aku sudah punya "
" Sungguh? "
" Yah walau belum resmi juga sih..tapi ada 2 atau 3 orang yang sekarang dekat denganku "
Aku menepuk keningku.
Selanjutnya hubunganku dengan Gaara berjalan cukup lancar karna bantuan Tenten.
Dua tahun bersama Gaara, ku pikir ini saatnya mengenalkan dia pada orantuaku begitu juga sebaliknya.
" Mustahil "
" Apa maksudmu Gaara-kun? "
" Keluargaku tidak pernah setuju dengan gadis pilihanku "
" Lalu untuk apa hubungan ini? "
Dia hanya diam.
" Aku ingin hubungan yang serius denganmu "
" Baiklah aku akan mengajakmu bertemu keluargaku "
Entah harus tersenyum karna senang atau cemas memikirkan hasil akhirnya setelah apa yang Gaara-kun katakan padaku.
Ting..tong..
" Gaara kau datang juga "
Seorang wanita datang menyambut kami.
" Siapa dia? "
" Dia Hyuga Hinata "
Aku menunduk sesaat meski akhirnya di acuhkan. Siapa sih wanita ini!
" Dia Temari, kakak ku " bisik Gaara-kun.
Aku mengekor mengikuti Gaara-kun dan Temari-san masuk ke dalam rumah itu.
Kami masuk ke sebuah ruangan yang ramai seperti sedang ada pesta.
" Papa..Gaara sudah datang " ucap Temari-san.
" Gaara ikut denganku "
Gaara-kun lantas menghilang di tengah kerumunan meninggalkan ku sendirian disini.
Ting..ting..
" Mohon perhatian "
Semua mata tertuju pada seorang pria.
" Ini putra bungsu ku Gaara, hari ini aku ingin mengumumkan pertunangan Gaara dengan Matsuri putri pengusaha minyak di Suna "
Deg
Lavenderku membulat seketika melihat apa yang terjadi. Apa-apaan ini?
Aku melangkah maju menghampiri Gaara-kun yang bahkan tidak menolak dengan apa yang terjadi.
" Gaa- "
" Hey, berhenti mendekati Gaara dia akan menikah sebentar lagi dengan gadis yang lebih pantas " ucap Temari-san menahanku.
" Ta-tapi.. "
" Sebaiknya sekarang kau pulang dan sudahi semua "
" Gaara-kun..Gaara-kun... " panggilku mengacuhkan Temari-san.
" Hey apa yang kau lakukan "
" Gaara-kun.. Gaara-kun.. "
Aku terus memanggil namanya hingga akhirnya dia datang menghampiriku. Akhirnya!
" Gaara-kun katakan kalau ini semua bohong "
Dia hanya diam.
" Gaara-kun.. "
" Bukankah sudah ku katakan padamu orang tua ku tidak akan setuju dengan gadis pilihanku "
" Kau bahkan belum mengenalkan aku "
" Percuma, sejak lahir aku sudah terikat pernikahan politik dan itu berlaku untuk nee-san ku juga "
" Apa? "
Aku diam menahan geram dan air mataku.
" Go- "
Plak
" Aku tidak butuh maaf darimu "
Aku langsung pergi meninggalkannya, meninggalkan rumah ini. Aku benci..aku sangat membencimu Sabaku Gaara.
~Skip~