Berakhir - Dare?!

590 74 21
                                    

Satu semester telah berlalu. Naruto-kun masih intens menghubungiku, dialah penyemangatku di kota besar ini.

Neji nii-san datang hampir setiap bulan membawa berbagai macam sayuran dan lainnya dari Ka-san.

" Kau sudah terbiasa hidup di kota besar Hinata? "

" Begitulah "

" Banyak godaan di kota besar jadi berhati-hatilah "

" Hm "

Itu kata-kata terakhir Neji nii-san sebelum akhirnya dia berhenti mengunjungiku karna harus fokus membuat skripsi.

Banyak godaan di kota besar dan itu benar.

" Hinata kita ke klub ya "

" Tidak aku- "

" Oh ayolah.. banyak pria tampan disana "

" Tenten- "

" Hayaku "

Tenten menarik tanganku begitu saja memaksaku tuk ikut dengannya.

" Tenten ini bukan klub tapi diskotik "

" Apa bedanya? "

" Kau gila "

Itulah godaan pertamaku di kota besar.

" Hueeee "

" Gomen Hinata aku tidak tau kalau kau belum pernah minum sebelumnya "

" Aku bahkan baru 17 tahun beberapa bulan lalu, bagaimana mungkin aku sudah minum alkohol "

" Hontou gomen.. "

Kami langsung pulang setelahnya. Benar-benar malam yang panjang.

Satu tahun pertama di Tokyo.

Tut..tut..tut...

Kembali ku coba menghubungi.

" Nomor yang anda tuju- "

Hanya suara operator yang menjawab. Berapa kalipun ku coba tidak pernah bisa.

Naruto-kun tiba-tiba berhenti menghubungiku. Ku coba tuk tetap tenang dan percaya padanya meski sudah hampir 3 bulan lamanya dia tidak sekalipun menghubungi atau mengirim pesan padaku.

" Hinata kenapa kau galau begitu? "

" Naruto-kun "

" Ah pacarmu yang di Inggris itu ya "

Aku mengangguk.

" Ada apa dengannya? "

Akupun menceritakannya pada Tenten.

" Keterlaluan sekali, dia menggantung hubungan kalian "

" Entahlah "

" Dan kau masih ingin bertahan dengannya? "

" Aku tidak tau Tenten "

" Kau sudah mencari tau tentang klub nya atau official web nya mungkin "

" Belum "

Tenten langsung mengajakku ke perpustakaan dan mencoba mencari website klub bola tempat Naruto-kun bernaung lewat jaringan internet.

" I-itu " ucapku saat melihat foto Naruto-kun.

" Kita lihat berita tentangnya "

Tenten memilih salah satu video yang ada dan memutarnya.

" Naruto apa kau sudah memiliki kekasih? " tanya reporter di video itu.

" Ada tapi kami sudah putus "

" Benarkah? "

" Iya, kami berbeda prinsip dan memilih berpisah "

Air mataku berlinang melihatnya.

" Hinata tenanglah "

Kami melanjutkan melihat video itu.

" Lalu sekarang kau masih single atau sudah ada wanita lain yang memikatmu? "

" Ah sebenarnya aku sudah memilikinya..hahha.."

" Benarkah? "

Datang seorang gadis blonde memeluk Naruto-kun.

" Namanya Clarise dia adik pelatihku..hehhe... "

" Wah pilihan yang tepat sekali Naruto..nah sekian wawancara kami- "

Tenten langsung menutup video itu dan membawaku keluar perpustakaan.

" Hinata aku minta maaf "

" Kau tidak salah apa-apa Tenten "

" Tapi kau jadi begini "

" Aku bersukur menceritakannya padamu "

Tenten lantas memelukku. Dengan begini semua sudah jelas, antara aku dan Naruto-kun sudah usai. Tak perlu ada penjelasan lagi darinya.

Entah itu hanya akting di depan kamera atau bukan, berbohong tentang hubungan kami yang sudah selesai itu sangat keterlaluan. Aku tidak mungkin bisa memaafkan mu Naruto-kun.

Malam itu aku kembali ke klub dan mabuk-mabukkan bersama Tenten. Mencoba melupakan semua kepedihan yang kurasakan dengan alkohol.

Pagi menjemput, aku terbangun karna silaunya sinar mentari.

" Itai "

Ku pegang kepalaku yang masih terasa berputar.

" Kau sudah bangun? "

Ku buka mataku dan melihat sekitarku. Seorang pria telanjang dada duduk di ujung ranjang sambil merokok.

" Si-siapa kau? Dimana aku? "

" Hotel "

Ku buka selimut ku dan melihat keadaanku. Aku tanpa busana!

" A-apa yang telah kau.. "

" Kau tidak ingat? "

~Skip~

*Clarise itu nama karangan ya ngga ada hubungannya sm master Masashi *

gomen up nya klamaan.. seperti biasa kehidupan nyata menyita waktu -_-"

enjoy~

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang