Daikirai

587 72 3
                                    

Pagi itu aku mendapat panggilan dari Uchiha-san.

" Carikan aku data tahun lalu "

" Ha-i "

Aku keluar ruangan dan langsung mencarikan data yang dia inginkan.

Data tahun lalu, apa yang akan dia lakukan dengan data tahun lalu. Fugaku-san sudah melihat semua data itu dan sudah disetujui semua.

Aku terus mencari sambil menahan emosiku. Dan langsung ku berikan padanya saat sudah selesai.

" Dan tiga tahun lalu juga "

Ha?

Urat ku sudah hampir keluar di kening dan leher tapi ku coba tahan sebisa mungkin.

" Ha-i "

Aku tidak boleh kalah darinya. Aku harus cepat menyelesaikannya agar aku bisa menyelesaikan pekerjaanku juga.

Aku berdiri pada sebuah lemari arsip. Semua ini adalah data 3 tahun lalu. Ku ambil kereta dorong dan meminta bantuan seseorang untuk mengangkat kardus-kardus ini.

Bruk

" Semua data 3 tahun lalu yang anda minta " ucapku.

" Ah..hm..kau boleh kembali kerja "

Rasakan! Aku berhasil membungkamnya kali ini.

Ku pikir dengan begitu dia akan diam dan duduk tenang dengan tumpukan itu. Tapi tidak, dia terus menyiksaku lagi dan lagi. AKu bahkan tidak memiliki waktu untuk istirahat. Jam lembur ku pun jadi tidak beraturan karnanya.

Ugghhh..menyebalkan..menyebalkan....kenapa Fugaku-san harus pensiun sih. Dan lagi kenapa putranya ini sangat berbeda jauh dengannya.

Untuk sesaat aku menyesal bekerja disini. Tapi aku tidak mungkin menyerah pada anak kecil ini!

Ku ikuti permainannya dan slalu berhasil membungkamnya. Hingga akhirnya aku slalu pulang telat karna harus meladeninya.

" Aku benci dia..aku benci dia... "

" Hinata kau terlalu banyak minum "

" Tapi aku kesal padanya Kiba-kun "

" Sebaiknya sekarang kita pulang, aku akan mengantarmu "

Malam itu aku mencurahkan semua kekesalanku pada Kiba-kun. Orang kedua setelah Tenten yang paling ku percaya.

Dan paginya aku harus minum obat sakit kepala hampir setiap 3 jam untuk menghilangkan efek alkohol semalam.

Hari terus berganti dia semakin kurang ajar padaku. Meminta hal-hal yang bukan bagian dari pekerjaanku dan slalu menyita waktu ku dengan lembur yang ku pikir tidak perlu. Hingga akhirnya tiba-tiba dia menginginkan aku menjadi sekertarisnya.

" Saya menolak..gomennasai.. "

Aku memberi alasan logis padanya agar dia mengerti. Padahal aku sangat tidak ingin berdekatan dengannya, orang paling menyebalkan yang pernah ku temui.

Sudah jam 8 malam. Masih ada beberapa berkas yang belum selesai.

Bip..bip..

" Moshi-moshi "

" Hinata..mochi hilang "

" Apa..hilang? "

" Iya aku lupa menutup pintu tadi "

" Karin-san tenanglah "

" Tapi.. "

" Tolong kau cari disekitar apartemen, aku akan segera pulang sekarang "

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang