Hancur

629 78 11
                                    

Hari ini sepulang sekolah aku berencana mengajak Naruto-kun kencan. Sebagai penyemangat atas kekalahan yang dia terima beberapa hari lalu.

" Kita mau kemana? "

" Terserah kau "

" Baiklah kita kerumah ku "

" He? "

" Ada sesuatu yang ingin ku tunjukkan padamu "

Aku tidak bisa menolak lagi. Yang penting dia senang, itu yang ku pikirkan saat itu.

Bip..bip..

" Hina-chan kita ke supermarket dulu ya ada yang mau ku beli "

" Aku tunggu disini saja ya " ucapku sambil memperlihatkan ponselku.

Naruto-kun lantas masuk ke supermarket sedang aku duduk di bangku taman menjawab telpon dari temanku.

Usai menjawab telpon tiba-tiba seorang anak lelaki datang.

" Nee-san " ucapnya.

Aku melihat ke kanan dan kiri ku memastikan siapa yang dia panggil.

" Hm? " tanyaku.

Dia terus menatapku dengan mata berbinar. Anak siapa ini?

Disaat kami saling tatap penuh tanya, datang lagi dua orang pria menggodaku. Apa lagi sekarang?!

" Aku akan melindungi mu nee-san " ucap anak itu.

Aku semakin terkejut dibuatnya. Anak kecil ini ingin melindungiku?

Dan benar saja, dia mengambil kerikil dan mulai melemparnya pada dua orang itu. Hingga merekapun pergi meninggalkan kami. Anak yang pintar!

" Arigatou " senyumku.

Dia menunduk sesaat, sepertinya malu. Kawai!

" Siapa namamu? "

Tiba-tiba seorang gadis kecil datang dan mengajaknya pergi.

" Hina " suara Naruto-kun memanggil.

Semua menoleh melihatnya.

" Siapa mereka? "

" Dia menolongku tadi saat ada pria-pria jahil "

" Benarkah? "

" Dia siapa nee-san? " ucap anak laki-laki itu tiba-tiba.

" Dia Naruto-kun " jawabku.

" Pacar? "

Duh anak ini sudah mengerti hal seperti itu. Ini membuatku malu tuk menjawabnya.

Dan tiba-tiba anak itu menendang kaki Naruto-kun.

" Lain kali jangan meninggalkannya sendirian " ucapnya.

Aku terkejut, sangat. Anak ini seperti pria dewasa!

Dan yang paling mengejutkan dari semua adalah saat dia mengutarakan isi hatinya.

" Kalau aku sudah dewasa apa nee-san mau bersamaku? "

Kyaaaa...kawaiiiii....

Aku hanya diam memalingkan wajah sesaat, anak ini sungguh menggemaskan!

Aku harus memikirkan jawaban yang tepat. AKu tidak ingin menyakiti perasaannya yang tulus itu.

" Mmm..pada saat itu kau mungkin sudah melupakan aku dan bertemu dengan banyak gadis cantik diluar sana yang mungkin lebih baik dariku "

Dia menunduk menyembunyikan wajahnya di balik surainya. Oh..aku sungguh tidak tega melihatnya.

Ku pegang pipinya memaksanya tuk melihatku.

" Akan ku doa kan agar kau menemukan seseorang yang jauh lebih baik dariku.. Arigatou ne "

Dia pergi begitu saja meninggalkan temannya disini.

" Apa aku menyakitinya? "

" Iie..kau mengatakan yang sebenarnya " ucap Naruto-kun lalu menggenggam tanganku.

Kami lantas kembali berjalan menuju rumah Naruto-kun.

" Ayah dan ibu sedang kerumah nenek jadi kau bisa bersantay " ucap Naruto-kun memberikan minuman dingin.

" Hm..arigatou "

Menghabiskan waktu berdua dengan Naruto-kun.

" Hina-chan "

" Hm? "

Dia lantas menciumku. Aku hanya diam dan mengikuti arus. Puas bermesraan tiba-tiba ekspresi Naruto-kun berubah.

" Hina-chan "

" Ha-i "

" Sebenarnya ada yang ingin ku katakan padamu "

" Tentang apa? "

" Tahun depan saat kelulusan, aku akan meneruskan sekolah ke Inggris "

" Inggris? "

" Iya, aku ingin sekolah sepak bola disana "

Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Ini sungguh mengejutkan dan mendadak. Hanya air mata yang mewakili semua rasa sedih di hatiku.

" Gomen Hina-chan.. aku mengambil keputusan sepihak tanpa bertanya dulu padamu "

Aku hanya diam menangis dalam peluknya.

Apanya yang kencan..apanya yang menyemangati..semua rencanaku selalu hancur berantakan..

~Skip~

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang