Tidak peka

589 83 8
                                    

Pagi itu di apartemen Hinata.

" Jadi apa yang anda lakukan pagi-pagi disini Uchiha-san? "

" Merawat mu "

" Saya sudah meminta Karin-san untuk merawat saya jadi.. "

Karin yang sudah ada disana langsung mendapat tatapan tajam dari Sasuke.

" Go-gomen Hinata..aku mendadak ada urusan keluarga..hahaha.. " dusta Karin.

" Tapi semalam kau bilang.. "

" Kan ku bilang mendadak..jadi..ano.. "

Karin mencoba membuang muka tak sanggup melihat Sasuke dan aura jahatnya.

" Jaa.."

" Karin...san... "

Sekejap Karin pun hilang dari pandangan.

Senyum kembali mengembang di bibir Sasuke.

" Nah karna kau belum bisa berjalan sendiri bagaimana kalau sekarang kau duduk saja disini "

" Tapi Uchiha-san "

" Maa..maa..santay saja aku akan membuatkan sarapan untukmu "

" Sarapan? "

" Aku pinjam dapurnya ya "

Hinata tak bisa lagi menghentikan Sasuke yang masuk dapurnya begitu saja. Sasuke mulai sibuk sendiri entah apa yang dia buat saat itu.

Aku sudah melihat video memasak semalaman, aku juga membawa berbagai buku masakan untuk orang sakit. Kali ini dia pasti luluh padaku.

Itulah yang dipikirkan Sasuke saat itu. Sambil memasak tak hentinya dia tersenyum sendiri membayangkan ekspresi Hinata.

" Dozo "

Hinata tak sanggup berkata apa-apa lagi melihat meja makannya penuh dengan berbagai menu masakan.

" um..Uchiha-san..apa ini tidak terlalu banyak? "

" Ini lebih sedikit dibandingkan di Onsen dulu "

" Ahaha.. "

Entah kenapa aku merasa kali ini dia berusaha balas dendam padaku, pikir Hinata.

" Makanlah.. apa perlu ku suapi? "

" Ah i-iie.. "

Hinata mengambil sumpit dan mulai mencoba menu pertama.

" Uhuk.. "

" Kau tidak apa-apa? "

" Asin " ucap Hinata lirih.

" Benarkah? Bagaimana kalau yang ini "

Menu kedua diberikan Sasuke.

" Manis " ucap Hinata usai mencobanya.

Menu lain diberikan.

" Hambar "

Sasuke mulai putus asa karna hampir semua masakannya tidak ada yang layak makan meski penampilannya sangat menarik.

Kenapa jadi begini?? semua sudah sesuai dengan yang ku baca di buku dan ku lihat di video. Tapi kenapa tidak ada satupun yang memuaskan. Apa aku salah memasukkan bumbu?

Melihat Sasuke terpuruk begitu Hinata pun merasa iba.

" Tidak usah dipikirkan Uchiha-san "

" Tapi kau bahkan tidak bisa memakan satupun bagaimana bisa aku tenang "

Hinata kembali diam.

Melihatnya seperti itu aku jadi tidak tega, padahal niatnya sudah baik.

" Pesanlah sebelum kehabisan..dijamin membuat anda ketagihan "

Sebuah iklan makanan di televisi menarik perhatian.

" Sepertinya enak " ucap Hinata.

" Kau mau makan itu? "

" Tapi tempatnya kan jauh dari sini dan lagi.. "

" Akan ku belikan " potong Sasuke cepat.

" He? "

" Jangan kemana-mana aku tidak akan lama "

Sasuke pun melesat secepat kilat. Dia tidak ingin membuat Hinata menunggu.

15 menit kemudian Sasuke datang membawa makanan yang sama seperti di iklan tadi.

" Enak? "

" Hm..arigatou.. "

Lega. Itu yang dirasakan Sasuke saat ini.

" Ngomong-ngomong ini sudah jam 10 anda tidak ke kantor? "

" Cuti "

" Cuti? "

" Aku akan merawat mu sampai sembuh "

" He? tapi aku tidak.. "

" Kumohon..kali ini jangan kau tolak lagi "

Hinata bungkam seketika melihat ekspresi Sasuke yang tulus.

" Sa..saya mau ke kamar.. " gugup Hinata.

Sasuke mengatar Hinata ke kamarnya. Lalu kembali ke dapur mencuci piring kotor.

" Sekarang aku akan mencuci pakaian " gumam Sasuke.

Pakaian. Tunggu, ini pakaian wanita. Pasti nanti ada bi-bi-bi-bikini Hinata.

Blush

Sasuke berdiri mematung di depan tumpukan cucian kotor. Tangannya mulai gemetar, keringat pun bercucuran. Perlahan dia membuka kemejanya dan hanya memakai kaos dalam.

Ini adalah pengalaman pertamanya melihat dan memegang pakaian dalam wanita.

Dia menghapus keringat di keningnya sebelum akhirnya memilah pakaian kotor itu. Meski gemetar akhirnya dia selesai memasukkannya ke mesin cuci.

" Sekarang tinggal istirahat "

Usai mencuci Sasuke duduk santay sambil melihat-lihat restoran yang bisa pesan antar.

Cklek

Suara pintu dibuka. Sasuke langsung menghampiri.

" Kau sudah bangun? "

" Hm "

Hinata kembali duduk di meja makannya sambil melihat keluar balkonnya.

Kenapa diluar banyak pakaianku? Seingatku kemarin aku belum mencucinya, pikir Hinata.

Perlahan Hinata mencoba bangkit dari tempatnya.

" Kau mau kemana? " tahan Sasuke.

" Itu..pakaian saya.. "

" Oh tadi aku yang mencucinya "

" He? "

" Yah ku pikir kau tidak akan bisa mencucinya daripada menumpuk jadi.. "

Blush

" Hek..Hinata kau kenapa? demam? "

Dia mencuci pakaianku?? itu artinya dia melihat pakaian...

" Hinata? "

Hinata menunduk menahan malu juga kesal pada pria di depannya ini.

" Hina- "

" Kono Hentaiiiiii " seru Hinata.

" Heeee "

Dan kesalahpahaman kembali terjadi. Hah..Sasuke jelas sangat tidak peka.

~Skip~

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang