Kalau emang dari awal gak ada niatan buat macarin, jangan sok-sokan baperin. Lo bisa bercanda soal apa pun. Tapi kalo soal perasaan? Mikir lagi lah.
---------------------
Mulmed: Ghea Pricilla AyundaJam pelajaran telah selesai pukul tiga sore. Alvino dan Alda kini berjalan beriringan menuju tempat parkir. Banyak pasang mata menatap Alda sinis sekaligus iri karena bisa sedekat itu dengan most wanted SMA Gracia.
Alda mencoba tak mempedulikan tatapan mata para siswa maupun siswi yang menatap dirinya, ia terus melangkah bersama Alvino menuju parkiran.
Di dalam mobil, keduanya sama-sama diam. Tak ada yang memulai pembicaraan, Alda yang bosan pun mulai memancing Alvino untuk berbicara.
"Vin," panggil Alda.
"Hm?" jawab Alvino.
"Kita bakal kaya gini terus, 'kan?"
Alvino menatap Alda sebentar. "Gue usahain."
"Kok jawabnya gitu? Lo mau ninggalin gue?"
"Gak gitu Al, suatu saat pasti lo bakal nemuin orang yang bisa jagain lo lebih baik dari gue. Mungkin bisa ngebuat lo bahagia lebih dari cara gue? Kan gak ada yang tahu," jelas Alvino.
Jawaban Alvino membuat Alda terdiam. Gadis itu merasakan ngilu di hatinya saat Alvino menjawab seperti itu.
'Gue maunya lo yang selalu jagain dan bahagiain gue Vin, tapi gue sadar gue cuma sebatas sahabat lo," ucap Alda dalam hati.
"Al? Lo baik-baik aja?"
"Hah?"
Alvino mendengus kesal. "Lo tuh ya, kebiasaan banget deh kalau ngelamun suka gak merhatiin gue ngomong apa."
"Vin," panggil Alda lagi.
"Kenapa?"
"Gue mau ice cream," pinta Alda dengan menunjukkan puppy eyes-nya.
"Yaudah kita mampir dulu ke taman ya?"
"Panas ih."
"Terus belinya dimana Alda?" tanya Alvino kesal.
"Kita mampir ke minimarket ya, beli ice cream, tapi Vino yang bayarin," kata Alda.
Alvino menghela napasnya pasrah, kemudian mengangguk menyanggupi permintaan Alda.
Alda yang senang pun refleks memeluk leher Vino yang sedang menyetir. "Makasih Vino, Alda makin sayang deh."
"Lepas Al, gue lagi nyetir bego," kata Alvino
"Hehe, sorry." Alda melepas pelukannya.
Seperti permintaan Alda, Alvino menghentikan mobilnya di area parkir Minimarket yang lumayan ramai, Alvino keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Alda lalu menggandengnya untuk memasuki minimarket.
Alvino mengambil satu keranjang dan membawa keranjang tersebut. Alda melepaskan genggaman tangan Alvino, gadis itu langsung berlari menuju tempat ice cream, matanya berbinar melihat ice cream di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Davino [End] ✔
Ficção Adolescente[Harap Follow terlebih dahulu sebelum membaca] Tq. "Utamakanlah perasaan dari pada persahabatan." Mungkin kalimat itu tak berlaku bagi Alvino Sandi Geraldo. Lelaki yang sudah menjadi sahabat Alda Silfiani Claretta sejak kecil itu memilih untuk memb...