Part 14 - Salah Paham

1K 109 52
                                    

Sebesar apapun usahaku untuk membuatmu bahagia, itu akan terasa sia sia jika kamu tak menyukainya, itu akan terasa sama ketika aku berusaha menyiapkan secangkir kopi kepada orang yang menyukai teh.
___________________

****

"Ge, Alda kemana?" tanya Alvino ketika sampai di kelas XI Ipa 4.

Ghea mengerutkan alisnya bingung. "Loh, bukannya sama lo ya? Abis gue balik dari kantin dia udah gak ada di kelas, gue kira dia lagi sama lo."

"Gue sama sekali gak ke sini Ge, coba lo telfon," kata Alvino.

Ghea menggeleng kuat dan berdecak kesal. "Tinggal lo aja yang telfon apa susahnya."

"Dia lagi marah sama gue."

Ghea yang tak tega dengan keadaan Alvino akhirnya mencoba untuk menelfon Alda, namun saat Ghea mencoba menelfon, ada suara nada dering berbunyi dari kolong meja Alda. "Ini kan ponsel Alda," kata Ghea.

"Ge, biasanya Alda pergi kemana kalo di sekolah?" tanya Alvino kalut.

"Setau gue sih dia suka ke Perpus kalo lagi ada masalah," balas Ghea.

"Ya udah, thanks ya." Alvino berlalu dari hadapan Ghea, buru-buru ia melangkahkan kakinya menuju perpus.

Sesampainya di tempat yang jarang di pijaknya itu, segera saja ia mencari-cari Alda di setiap rak buku. Namun hasilnya nihil, Alda tak ada disana. Lalu kemana ia harus mencari Alda lagi?

Karena tak menemukan Alda di perpus, Alvino keluar dengan rasa bersalah karena tak mengajak gadis itu istirahat bersama. Alvino yang berjalan menunduk pun terus melangkahkan kakinya entah kemana, sampai akhirnya ia menabrak seorang cewek karena tak memperhatikan ke depan.

Bruk!

"Aduh!" pekik cewek itu.

"Ma-maaf gue gak sengaja, lo gak apa-apa?" tanya Alvino sambil mengulurkan tangannya berniat membantu cewek itu. Namun saat manik Matanya bertemu dengan mata gadis itu, betapa terkejutnya ia menemukan seseoramg yang sedari tadi di carinya.

"Alda? Lo gak apa-apa? Sini gue bantu berdiri." Alvino berniat membantu Alda. Namun baru saja ia menyentuh tangan Alda, gadis itu malah menepis kasar tangan Alvino.

"Gak usah bantu gue! Pergi!" teriak Alda dengan menatap tajam Alvino.

"Al, gue ada salah apa sama lo?" tanya Alvino bingung.

Alda menatap remeh ke arah Alvino. "Salah lo? Banyak! Lo aja yang gak peduli sama kesalahan lo! Gue muak terus-terusan begini, minta maaf di ulang lagi, maaf lagi di ulang lagi gitu aja terus! Gue mohon jauhin gue, gue capek." Alda berjalan gontai setelah mengatakan itu kepada Alvino.

Alvino mematung mendengar perkataan Alda barusan, tak ingin kehilangan jejak Alda, Alvino langsung menarik tangan gadis itu, mau tak mau Alda pun menatap Alvino lagi, "Apa kali ini kesalahan gue begitu gak bisa lo maafin?"

Alda mengangguk mantap, ia melepaskan cekalan tangan Alvino pada tangannya dan melangkah pergi meninggalkan Alvino yang mematung.

Alvino menatap punggung Alda yang menjauhinya dengan pandangan sendu.

'Lo kenapa sih?' Tanya Alvino dalam hati.

****

Alda kini ada di kelas, Ghea sedang ke kantin membelikannya roti dan air minum karena Alda lapar dan juga haus. Ponsel yang sejak tadi ada di genggaman tangannya pun bergetar terus, pesan masuk dari Alvino lah penyebabnya.

Davino [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang