Part 1. Me

51 8 0
                                    

"Pagi rin"

"Pagi" sapa gadis itu dengan senyuman diwajahnya.

Nam Jae Rin, 17 tahun, anak pertama dari keluarga Nam pemilik perusahaan alat musik terbesar ketiga di Korea.

Tapi untunglah, kekayaan orang tuanya tidak membuat Jaerin menjadi anak yang sombong. Jaerin lebih terlihat seperti anak biasa, pergi ke sekolah naik bus dan tidak ada perhiasan berlebihan yang menempel di tubuhnya seperti teman temannya yang memang terbilang kaya.

"JAERIIIIIN!!"

Teriakan seorang gadis yang berdiri tepat dipintu masuk kelas berhasil membuat seluruh pandangan murid tertuju padanya.

Itu Cho Hara, sohib Jaerin. Disamping Hara, seorang gadis terlihat menutup kedua telinganya rapat rapat dengan telapak tangannya.

Siapa dia? Itu Park Jihae, sohib Jaerin juga, mereka bertiga adalah sahabat karib walaupun baru bertemu saat pengumuman penerimaan siswa.

Hara bergegas menghampiri tempat duduk Jaerin dan menempatkan dirinya disamping Jaerin, disusul Jihae yang berjalan santai mengikuti Hara.

"Rin, buset, lo kudu bantuin gue pokoknya" ucap Hara dengan nada terkesan terburu buru

Jaerin mengerutkan keningnya seraya menatap Hara dan Jihae secara bergantian. Jihae hanya membalas dengan menggedikkan bahunya.

"Apaan ha?" jawab Jaerin singkat

"Ituuu, si Jungkook kok makin ganteng sih gimanaaa" kali ini Hara berbicara dengan suara pelan seperti berbisik dengan tatapan matanya tertuju pada pria yang duduk dibangku belakang, siapa lagi kalau bukan Jungkook.

"Udah gue tebak, lo bakalan nanya dia. Ya ampun Hara, kalo emang dari lahir ganteng ya mau-"

Ucapan Jaerin terhenti saat telapak tangan Hara sudah membungkan mulutnya.

"Sssttt pelan pelan, ntar Jungkook denger ih"

Jihae hanya bisa terkikik geli melihat kelakuan dua sohibnya itu.

"Guee ga tau apa apa, udalah rin, jangan ditanggepin ini anak, udah"

Jihae berjalan menuju tempat duduknya meninggalkan mereka berdua.

"Uda sana lo, pagi pagi uda cerita soal Jungkook aja" usir Jaerin sembari mendorong tubuh Hara pelan.

"Rin, lo kudu bantuin gue lah, lo kan temen smpnya si jaehyun, nah jaehyun kan komplotannya jungkook, bisa lah lo bantuin gue biar deket sama jungkook"

Deg-

'Jaehyun..'

Flashback on

"Cieeee Jaehyun, ada Jaerin tuh, sikat lah"

"Rin, lo dicariin Jaehyun nih"

"Jaerin, Jaehyun suka lo nih katanya ㅋㅋㅋ"

Dan masih banyak lagi kalimat kalimat serupa yang hampir tiap hari diterima Jaehyun saat Jaerin berada didekatnya.

Jaehyun sendiri bingung, kenapa juga teman temannya bertingkah seperti itu yang pada akhirnya malah membuat Jaerin baper duluan.

Jaehyun tau jika Jaerin mulai baper karena dia sering mendapati Jaerin melihat kearahnya sambil senyum senyum sendiri, bahkan Jaerin pernah rela berdesak desakan agar bisa satu bis dengan Jaehyun.

Tidak sampai disitu, Jaerin pernah memberi Jaehyun sebuah hoodie yang pada saat itu sedang menjadi trend dikalangan anak remaja seusianya.

"Ini buat lo" Jaerin mengulurkan sebuah bungkusan berisi hoodie pada Jaehyun.

Love PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang