"Duduk sama gue aja rin"
Jaerin menoleh dan mendapati ada satu tempat duduk kosong disamping seseorang yang menawarinya, dan itu-
.
.
.
.
.
- - -
Kepo wleee :v scroll aja terus kalo pengen tau :v
.
.
..
.
.
.
.
."Yumi?" buru buru Jaerin menempati tempat duduk itu sebelum ada orang lain yang menempatinya.
Gadis itu bernafas lega saat dirinya sudah mendapat tempat duduk dan teman sebangkunya adalah teman sebangku dikelasnya sendiri- Yumi.
"Untung ada lo mi, lega gue hhh~"
Yumi tersenyum pada Jaerin yang masih mengatur nafasnya.Tidak lama setelah itu, terlihat beberapa siswa memasuki kelas yang Jaerin yakini mereka adalah kakak tingkatnya di ekskul jurnalis ini.
Nafas Jaerin yang tadinya sudah mulai teratur kini kembali tidak teratur karena melihat raut wajah kakak tingkatnya yang dirasa cukup menyeramkan.
"Dek, duduknya namja yeoja ya. Yang temen sebangkunya masih satu gender, buruan tukar"
'Wagelaseh, itu kakel jutek amat' batin Jaerin setelah mendengar penuturan kakak tingkat dihadapannya.
"Kamu" kakak tingkat itu menujuk Yumi tepat didepan matanya.
"Tuker sama salah satu cowok dibelakang tuh, cepet" sambungnya yang kemudian disusul Yumi beranjak pergi menuju bangku belakang.
Betapa terkejutnya Jaerin saat tau bahwa yang bertukar posisi dengan Yumi adalah-
.
.
.
...
..
"Jung Jaehyun-" panggil salah satu kakak tingkat disana setelah membaca name tag Jaehyun.
"Bisa tolong bagikan kertas inu sebentar" sambung kakak tingkat tadi dengan memberikan setumput kertas yang berisi soal untuk tes hari ini pada Jaehyun.
Jaehyun mengangguk menerima setumpuk kertas itu dan segera membagikannya keseluruh siswa didalam kelas, tak terkecuali Jaerin.
"Sudah kebagian semua?" Kali ini yang bertanya kakak tingkat yang sedang bersandar di pintu kelas.
Seluruh siswa menjawab 'sudah' dan bersamaan dengan itu Jaehyun sudah kembali duduk ditempatnya yaitu disamping Jaerin.
Keringat dingin bercucuran di pelipis Jaerin karena lagi lagi dirinya harus berdekatan dengan Jaehyun. Pandangan mata Jaerin tertuju kedepan dengan tangannya yang mulai ikut bergetar menahan rasa gugupnya.
"Lo sakit?"
Jaerin menoleh ke samping dimana Jaehyun sudah menatapnya dengan wajah datar.
Dengan cepat Jaerin menggelengkan kepalanya pada Jaehyun pertanda kalau dia tidak sakit, hanya saja sedikit gugup dengan situasi seperti ini -tes+berdekatan dengan Jaehyun.
"Santai aja, tesnya gampang. Udah rileks aja" bisik Jaehyun pada Jaerin yang malah membuat Jaerin semakin bergetar hebat.
"Baiklah, kita mulai tesnya sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Pain
FanfictionTulisan sederhana dari kisah nyata author dan main castnya yaitu sahabat author, sebagai tempat penumpahan memori aja :)) based on true story from @jaerinaaam