.
.
."Jungkook"
Pria berpostur tinggi tegap dengan wajah tampannya itu berhenti tepat didepan pintu kelas saat mendengar namanya dipanggil.
Dari kejauhan terlihat seorang yeoja bertubuh mungil berlari kecil menghampirinya.
"Kenapa ra" pria itu melontarkan pertanyaan saat Hara sudah berada dihadapannya.
Hara menunduk berusaha menyembunyikan wajahnya yang mulai merah dirasanya karena gugup berhadapan dengan Jungkook.
"Emm itu- kemaren gue anu sorry gue tidur dipundak lo" gadis itu masih menunduk dan sibuk memainkan jari jarinya.
"Gapapa, gue maklum. Lagian juga pala lo ga berat-"
"-Leher lo ga sakit kan?" sambung Jungkook
"O-oh enggak, gak sakit kok"
"Terus ngapain lo nunduk dari tadi, nyari duit jatoh lo?"
Sontak Hara mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk setelah mendengar penuturan Jungkook.
"Ha?"
"Ga" jawab Jungkook sangat singkat yang kemudian pergi masuk kelas meninggalkan Hara yang masih tercengang kebingungan.
- - - -
"Jihae kemana rin?" Tanya Hara pada Jaerin saat mendapati teman sebangkunya -Jihae tidak ada ditempatnya.
Jaerin menghentikan kegiatan membacanya dan membalikkan badannya ke belakang.
"Katanya sih sakit, jadi ga masuk dia. Jenguk yuk ntar" ajak Jaerin dan Hara menganggukkan kepalanya mengiyakan ajakan Jaerin.
"Eh gue duduk sendirian dong hari ini rin" gadis dihadapan Jaerin itu memasang muka masam yang malah dibalas jitakan kecil oleh Jaerin.
"Manja lo ah"
"Sakit woy ih" rintihan Hara hanya dibalas tawa pelan oleh Jaerin karena seonsaengnim sudah berada dikelas mereka.
.
.
.Jaerin dan Hara sudah berada didepan pintu rumah Jihae dengan sebuah bingkisan berisi buah yang mereka bawa untuk Jihae.
Bahkan Hara rela bolos les piano demi menjenguk sohibnya yang satu ini.
Sudah hampir 5 menit mereka berdiri didepan pintu rumah Jihae tanpa ada yang mau mengetuk pintu itu.
Pandangan mereka tertuju pada sepasang sepatu cowok yang tergeletak tepat didepan pintu.
"Sepatu saha nih, sepatu cowok rin" Hara menatap Jaerin dengan wajah datarnya
"Mana gue tau tong, yeeuu. Udah ketok dulu ini"
Tok tok tok-
"Jihaeee~" sambung Jaerin setelah mengetuk pintu rumah Jihae.
Cklek-
Pintu terbuka dan terlihat seorang wanita paruh baya yang Jaerin yakini jika beliau adalah ibu Jihae.
"Ahjumma annyeonghaseyo" ucap Jaerin dengan sopan dengan membungkukkan badannya disusul dengan Hara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Pain
FanfictionTulisan sederhana dari kisah nyata author dan main castnya yaitu sahabat author, sebagai tempat penumpahan memori aja :)) based on true story from @jaerinaaam