Part 5. A conflict

17 6 2
                                    


Jaerin berjalan cepat menuju kelasnya berharap mendapat jawaban dari Jihae atas kejadian yang kemarin dia lihat.

'Siapa namja itu?'

Beruntungnya Jaerin karena ternyata Jihae sudah berada didalam kelas saat dirinya tiba disana.

Tanpa basa basi, Jaerin langsung melontarkan pertanyaannya begitu sampai dihadapan Jihae dan Hara.

"Lo kemaren sama siapa ji?"

Jihae yang merasa ditanya mendongakkan kepalanya melihat Jaerin.

"Ha? Maksut lo rin?" Jihae bingung dengan pertanyaan Jaerin yang terkesan mengambang itu.

"Lo kemaren pulsek sama siapa? Cowok" tegas Jaerin kembali mengulang pertanyaannya.

Deg-

Jihae membeku begitu mendengar Jaerin mengulang pertanyaannya. Pandangan Hara yang semula tertuju pada layar ponselnya kini ikut berubah kearah Jihae.

"A-anu itu-"

"Lo sama cowok? bukannya kemaren lo bilang mau ketemuan sama eonnie lo yang dari busan ya ji?"

Ucapan Hara benar benar membuat Jihae tidak bisa mengelak lagi. Jihae hanya bisa menunduk diam tanpa menjawab pertanyaan sohibnya itu.

"Lo ga boongin Hara kan?" Jaerin dibuat geram dengan tingkah laku Jihae yang malah diam tidak menjawab pertanyaan mereka.

"Lo boongin gue ji?" suara Hara sedikit bergetar dengan matanya yang sudah berkaca kaca.

"Sorry ra, gue-"

Brak!!

Ucapan Jihae terpotong dengan suara gebrakan meja Hara. Mata Hara menatap tajam kearah Jihae, air matanya sudah lolos membasahi pipi chubby nya.

"Gue benci sama lo ji" Hara beranjak pergi meninggalkan Jihae dan Jaerin.

Suasana kelas berubah hening setelah kepergian Hara. Pandangan seluruh murid dikelas tertuju pada Jihae dan Jaerin, seolah olah mereka semua bertanya-

'Kenapa Hara?'

Sementara Jaerin hanya bisa menghela nafasnya kasar melihat pertengkaran didepannya saat ini.

"Tck lo ngapain sih pake boong segala ke Hara? udah tau Hara itu sensitif, masih ga paham lo?" emosi Jaerin ikut tersulut karena Jihae masih saja bungkam.

"Gue emang salah rin, duh ini gimana dong Hara" Jaerin memutar bola matanya malas mendengar jawaban Jihae.

"Lo selesein sendiri sama Hara, gue gamau ikut campur."

Gadis itu -Jaerin- beranjak pergi menuju tempat duduknya meninggalkan Jihae yang masih pucat akibat kejadian barusan.

.
.
.

"Gue benci sama lo ji, gue benci" tangan gadis itu terus menerus menarik rerumputan disekitarnya sebagai bentuk kekesalannya.

"Ra"

Merasa namanya dipanggil, gadis itu pun menoleh ke belakang dan mendapati seorang namja sedang berdiri disana.

"Jaehyun?"

Pria itu beranjak mendekati Hara dan ikut duduk disebelah Hara.

"Ngapain lo disini? Ada guru masuk kelas tau rasa lo" ketus Hara pada Jaehyun tanpa melihat kearahnya.

"Ga ada guru, jamkos sampe istirahat" Jaehyun sedikit menyandarkan tubuhnya dengan kedua tangannya sebagai penopang. *kalian ngerti kan ehehehe :v

"O-oh"

Love PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang