Author nunggu vote + comment kalian loh (ಥ_ʖಥ)
- - -
"Sejak kapan Yeeun ikut nih ekskul? Waktu tes kok gue ga ngeliat dia dah" cerocos Jaerin yang disambut Jihae yang hanya mengangkat bahunya membalas pertanyaan Jaerin.
"Omongan Hara ada benernya deh kayaknya ji"
"Ha?"
Jaerin diam dengan wajahnya yang seperti memikirkan sesuatu tanpa menanggapi 'ha-an' Jihae, hanya derap langkah mereka yang terdengar saat ini karena koridor sekolah memang sudah sepi."Itu tuh, Jungkook sama Yeeun" kembali membuka mulut saat mereka berdua sampai di gerbang sekolah, Jaerin menatap Jihae penuh makna.
"Gue bakal cari tau tentang mereka berdua, lo juga. Kasian Hara"
Jaerin mengangguk mengiyakan permintaan Jihae yang kemudian mereka saling melambaikan tangan dan pergi berlawanan arah.
Disana, tepat didepan toko perkakas dekat sekolah Jihae, ada seorang namja yang telah menunggu kedatangan Jihae.
Jihae tersenyum tatkala namja itu membuka helmnya menunjukkan wajah tampan miliknya dengan senyuman manis terukir disana.
"Lama ya? Sorry yak min"
Ujar Jihae merasa bersalah dengan menunduk melihat ujung sepatunya."Nggak kok, baru aja sampe, tadi kan dari rumah bukan dari sekolah. Jadi ya nunggunya bentar aja"
Benar saja, Jihae melihat bahwa namja dihadapannya ini sudah tidak memakai seragam yang menandakan Mingyu pulang terlebih dahulu untuk mengganti pakaian kemudian kembali untuk menjemput Jihae.
"Yuk naik" titah Mingyu disusul dengan anggukan Jihae yang segera menaiki motor Mingyu.
Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya terdiam, tidak seperti biasanya yang selalu bergurau.
Jihae sendiri lebih memilih diam bukan karena apa apa, gadis itu ternyata sedang memikirkan hubungan apa yang sedang dijalin dirinya dengan namja dihadapannya saat ini.
Pasalnya, mereka berdua memang dekat, bahkan sangat dekat saat ini. Mama Jihae juga sudah mengenal baik tentang Mingyu dan latar belakangnya. Tapi sampai saat ini Mingyu belum juga mengutarakan maksut kedekatannya dengan Jihae.
"Gyu" Jihae menoel lengan Mingyu dan membuat namja itu menoleh kebelakang karena memang motornya sedang berhenti terkena macet.
*korea macet ges :'v"Ya ji? Kenapa?"
Mingyu menoleh kebelakang membuat matanya bertemu dengan mata Jihae, tapi itu tidak lama karena Mingyu harus kembali melajukan motornya.
"Emm ntar aja deh pas udah sampe" namja itu terlihat mengangguk pelan menanggapi ucapan Jihae dan kembali fokus menyetir.
Tidak membutuhkan waktu lama mereka berdua sudah sampai didepan rumah Jihae.
"Mampir dulu gak?" Tanya Jihae bersamaan dengan Mingyu yang melepas helm dari kepalanya.
"Ha? Nggak deh udah malem nih" ujar Mingyu dengan merapikan rambutnya.
"Yaudah gu-"
"Tadi dijalan mau ngomong apa?"
"Ah matta, hampir lupa ehehe" cengiran Jihae terukir diwajahnya sebelum akhirnya kembali dengan wajah gugupnya.
*A matta = oh iyaBukannya berbicara, Jihae malah menunduk dengan jari jarinya yang terlihat meremas rok sekolahnya.
"Loh kok diem Ji"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Pain
FanfictionTulisan sederhana dari kisah nyata author dan main castnya yaitu sahabat author, sebagai tempat penumpahan memori aja :)) based on true story from @jaerinaaam