Part 30. R U OK Hara?

14 1 0
                                    

Hai reader, lama tidak jumpa. Lama banget malahan kkkk~
Finally i'm back w/ ma mood to continue writing this story huhu

Keh, happy reading~

-

"Gimana?"

Mereka berdua terdiam dan saling pandang satu sama lain. Tak ada yang menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut namja dihadapan mereka.

"Nihil bang, Hara gamau buka pintu kamarnya" disusul dengan menghela nafas, dua gadis yang masih mengenakan seragam sekolah itu menghempaskan diri di sofa empuk di ruang keluarga Hara.

"Argghhh sialan, gue emosi sumpah rin. Pengen gue tampol aja itu Jungkook" racau Jihae yang disusul desisan kecil dari Jaerin.

"Jungkook?"

Mata Jaerin berusaha memberi kode pada Jihae agar berhenti menyebut nama Jungkook dihadapan Kyuhyun.

"Jadi Hara gitu gara gara Jungkook?" sambung Kyuhyun sebelum Jaerin berani menjawabnya.

"Eumm- anu-"

"Anu anu apaan, Jungkook ngapain adek gue sampe kayak gitu rin?"

Semakin terpojok Jaerin dengan pertanyaan dari kakak Hara, kini Jihae juga bingung bagaimana harus menjelaskan semuanya kepada namja yang notebanenya adalah kakak sahabatnya itu.

"Jawab gue, Jihae Jaerin"

"Itu bang anu-"

Brakk!!

Belum sempat Jaerin menjelaskan semuanya, pintu rumah Hara terbuka keras hingga menimbulkan suara sangat kencang.

Hanbin, ternyata namja itu yang datang.

Dengan wajah gelisah, namja itu berjalan cepat menghampiri mereka bertiga yang masih diam terpaku dengan kedatangannya.

"Mana Hara?"

Tangan Jihae secara otomatis menunjuk kamar Hara yang berada di lantai dua.

"Gue ijin masuk ya bang"

Tak perlu menunggu jawaban Kyuhyun, Hanbin dengan cepat berlari menuju kamar Hara.

Tok tokk tok-

"Hara" panggil Hanbin setelah mengetuk pintu kamar Hara.

Tidak ada jawaban, percobaan kedua sampai dengan ke lima pun Hara tidak memberi jawaban atas panggilan Hanbin.

Raut wajah Hanbin semakin gelisah, entah kenapa hatinya benar benar kacau setelah mendapat kabar dari Jaerin perihal Hara yang menangis disekolah hari ini.

"Hara, ini gue Hanbin. Tolong buka pintunya ya. Kasih tau gue lo kenapa ra"

" . . . . . "

"Hara gue mohon"

" . . . . . "

"Cho Ha-"

Cklek-

Suara kunci dibuka. Ya, Hara akhirnya membukakan pintu kamarnya untuk Hanbin.

Pelan tapi pasti, Hanbin masuk ruangan itu dan disana dia melihat hara duduk dilantai meringkuk memeluk lututnya erat.

Kondisi gadis itu kacau. Mata sembab dengan rambut acak acakan, ditambah dengan tatapan matanya yang lurus kedepan entah apa yang dia pikirkan.

Hanbin kemudian mengambil posisi duduk disebelah Hara. Tidak terlalu dekat karena Hanbin tau saat ini Hara masih dalam keadaan tidak karuan.

"Ra"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang