Part 20. Start knowing

24 5 2
                                    

Aku tidak menyangka bisa nulis sampe part 20 gini hiks
*oke author lebay

Happy reading~

.
.

"Jaerin!"

"Ha apa kenapa apaan wuy!!"
Jaerin tersadar dari lamunannya mendengar Jihae yang berteriak tepat ditelinganya itu.

"Lo ngelamun apaan sih, Yeeun pingsan tuh" ujar Jihae disusul dengan mata Jaerin yang tertuju pada tempat dimana Yeeun duduk yang sudah digeromboli banyak siswa disana.

"Lah? Yeeun pingsan?" Seolah olah ada yang mengganjal, Jaerin yang seharusnya melihat keadaan Yeeun malah mengedarkan pandangannya ke kanan dan ke kiri mencari-

"Yugyeom mana Ji?"

"Yugyeom kabur ke kamar mandi sedetik sebelum Yeeun pingsan"

Jaerin semakin dibuat bingung dengan keadaaan disekitarnya, pasalnya otak gadis itu belum sadar sepenuhnya setelah kejadian Yugyeom memegang pipinya tadi ditambah dengan ramainya ocehan teman temannya melihat Yeeun yang pingsan.

Kembali mata Jaerin dibuat kaget dengan pemandangan didepannya saat ini. Dengan jelas Jaerin melihat Jungkook melintas didepannya dengan membopong Yeeun seorang diri.

"Ji"

"Wagelaseh, kasih tau Hara nih rin. Harus"

"Jangan"
Sontak Jihae menatap bingung kearah Jaerin.

"Lah kenapa?"

"2 hari lagi kita ada uas, lo mau Hara jadi sedih terus nilai dia ancur?" Jihae sedikit berpikir mendengar penuturan Jaerin yang memang ada benarnya

"Ya terus gimana, gue ga tega sama Hara"

"Setelah uas selesai, kita omongin ini bareng bareng"

"Okela-"

"Adek adek kalian boleh pulang ya, kegiatan hari ini disudahi karena teman kalian ada yang pingsan. Kita lanjut setelah uas selesai yaitu 2 minggu yang akan datang. Terima kasih"

Semua siswa berhamburan keluar kelas setelah mendengar penuturan salah satu kakak tingkat disana, tak terkecuali Jaerin dan Jihae yang juga beranjak pergi meninggalkan kelas untuk pulang.

- - - -

Hari ini adalah hari pertama dimana SMA Myeonghwan mengadakan uts bagi murid murid disana.

"Ra!" Gadis itu menghentikan langkahnya begitu mendengar namanya dipanggil.

"Ra hosh hosh hadoh lo kalo jalan cepet banget, gue ngejar lo dari gerbang aelah" Jaerin membungkukkan badannya dengan nafas yang masih tidak teratur.

Hara tersenyum kemudian dengan tiba tiba tangannya mengayunkan buku yang dia pegang ke punggung Jaerin hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

Bugh-

"Aaww, ra kok lo mu-"

"Dasar lemot"

Hara kembali berjalan meninggalkan Jaerin yang sepertinya masih kesakitan akibat ulah Hara.

"Maen ninggal aja lo, sialan" kini langkah Jaerin sudah sejajar dengan langkah milik Hara yang tengah sibuk membuka satu persatu lembar buku yang dia bawa tadi.

Suasana koridor masih sepi, karena memang ini masih pagi, bahkan sangat pagi. Dua gadis itu sudah membuat janji datang lebih awal untuk belajar bersama didalam kelas nanti, tentunya dengan Jihae juga yang mungkin sudah tiba dikelas atau malah belum datang.

Love PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang