Delka - 04

213 39 32
                                    

"Hargai dia yang berjuang buat lo. Mungkin aja dia rela tolak cewek lain demi kejar cinta lo."

-Alya.

°°°

Bu Mita memanggil Kayla kembali untuk menemaninya dalam pengumuman peserta lomba akuntansi di jam istirahat, ia menyetujuinya.

Didalam aula sekolah tersebut Kayla tengah berdiri didepan menghadap adik-adik kelasnya yang sedang menunggu hasil tes mereka kemarin. Yang berhasil memenangkan tes tersebut adalah Gita Cahyani kelas 11 Ips 1 dan Kayla juga diminta kembali oleh Bu Mita untuk menemani Gita nanti ketika akan lomba.

"Selamat ya, Git!" Kayla mengulurkan tangannya.

"Makasih ya, Ka Kayla."

"Nanti aku juga ikut bantu kamu untuk belajarnya ya, semoga kamu bisa membanggakan sekolah ini."

"Iya, Ka. Semoga aku bisa seperti Ka Kay."

Terlihat dipintu aula Delvin menunggu seseorang sambil memegang botol minum air mineral dingin. Ketika semua peserta dan Bu Mita sudah keluar dari aula, Delvin menghampiri Kayla yang sedang bersama Gita.

"Lo udah makan?" Tanya Delvin.

"Belum."

"Yuk kantin."

"Bentar lagi masuk kelas, Vin."

"Yaudah tunggu kelas aja, gue ke kantin dulu."

Gita heran melihat sikap Delvin kaka kelasnya begitu perhatian pada Kayla, sedangkan Kayla tidak terlalu memperhatikannya.

"Ka Kayla pacaran sama Ka Delvin?"

"Eh, engga. Kita cuma teman."

"Dari teman juga bisa loh ka jadi punya hubungan."

"Masih kelas 11 jangan cinta-cintaan ya sakit." Kayla tertawa.

"Aku ke kelas dulu ya, Ka."

Kayla dan Gita kembali ke kelasnya masing-masing. Sementara Delvin masih berada di kantin memesankan satu porsi nasi goreng dan es teh manis untuk Kayla yang akan ia antarkan ke kelasnya. Dirinya menunggu lima belas menit untuk menunggu makanan yang pesan telah siap. Ia menuju ke kelas 12 Ips 2.

Mata Delvin mencari gadis cantik Kayla didalam kelasnya, namun Riko lebih dulu melihat Delvin berada didepan pintu kelasnya dan langsung menghampiri temannya.

"Hey bro! Lo tumben disini? Wih bawa apaan tuh?"

Riko melihat sebuah plastik putih berada ditangan Delvin. Kayla mendengar seperti ada suara Delvin, ia melihat ke arah pintu.

"Ini buat Kayla. Mau masuk malu gue."

"Masuk aja kali, Pak Ketos. Tuh Kayla ada dikursinya sama Alya."

"Lo aja gih kasih makanan ini."

"Dih kenapa harus gue? Lo aja kali biar sweet."

Delvin yang tidak ingin berlama-lama menunggu didepan pintu, ia memberanikan dirinya menghampiri Kayla yang sedang tertawa bersama Alya dan teman-teman satu kelasnya yang lain.

"Kay, makan ya kan dari istirahat tadi lo di aula belum sempet makan."

"Buat gue?"

"Iya, di makan ya. Gue ke kelas dulu."

"Perhatian banget ya dia, sebelumnya gue belum pernah liat dia seperhatian ini sama cewek. Menurut gue, lo beruntung bisa deket sama dia."

"Ga dimakan ga enak. Al, makan bareng aja yuk?"

"Kan ini Delvin beli khusus buat lo. Lagi pula gue udah makan dikantin."

Delvin yang berada dikelasnya tidak fokus mendengarkan penjelasan dari guru yang sedang mengajar, ia hanya tersenyum sendiri mengingat tentang Kayla. Fahri yang heran melihat temannya seperti itu, langsung memegang jidatnya.

"Apaan sih lo, Ri?"

"Lo sehat kan?"

"Sehat lah. Lo homo ya pegang-pegang jidat gue!"

"Eh Delvin, Pak Ketos. Lo senyum-senyum sendiri gimana gue ga heran. Kenapa sih lo?"

"Kayla."

"Hah?"

Suara Fahri mengejutkan seisi kelas dan guru yang sedang menulis di papan tulis. Guru itu marah pada Fahri karena mendengar suara Fahri yang refleks berteriak.

"Fahri! Kamu mau keluar?!"

"Maaf Bu, ini nih Delvin bikin saya khawatir."

"Masa kamu khawatir sama cowok? Normal ga kamu?"

"Normal lah Bu, ya saya suka cewek juga."

"Jangan berisik, dengarkan penjelasan dari ibu!"

Mata Delvin melihat ke arah pintu kelasnya, tampak terlihat gadis cantik yang sedang ia dekati melihat ke arahnya. Tujuan Kayla dan Alya keluar dari kelasnya untuk pergi ke toilet dan harus melewati ruang kelas 12 Ipa 2, kelasnya Delvin.

"Kay, tadi gue liat Delvin senyum ke lo." Ucap Alya sambil melihat cermin di wastafel kamar mandi sekolah.

"Ya biarin aja, Al."

"Menurut gue, lo jangan sia-siakan dia atau nant---"

"Nanti apa?"

"Hargai dia yang berjuang buat lo. Mungkin aja kan dia rela tolak cewek lain demi kejar cinta lo."

"Alya, hati gue sepenuhnya belum moveon dari Nando."

"Kalau lo ga berusaha buat moveon ya ga akan lupa."

"Gue udah niat banget buat lupain Nando, tapi semakin gue paksa justru semakin sulit melupakannya."

"Coba terima orang baru dihati lo, siapa tau bisa moveon dari Nando. Keliatannya Delvin tulus sayang sama lo, sampai dia seperhatian gitu."

"Seganteng, sekeren, seromantis apapun orang baru, kalau dihati kita masih ada rasa untuk yang lama itu sangat sulit."

Tiba-tiba terdengar suara tempat sampah terjatuh. Alya dan Kayla langsung melihatnya keluar kamar mandi lalu menuju ke kelas. Diam-diam Delvin mendengarkan pembicaraan dua orang sahabat tersebut. Hatinya berantakan mendengar ucapan Kayla, tapi ia yakin akan membuat dirinya lupa tentang Nando.

Nando Saputra: Gue kerumah lo boleh ga, Kay?

Ia bingung dengan pesan yang dikirimkan oleh Nando dari kemarin, tak tau maksud dan tujuannya untuk apa. Bagaimana Kayla bisa melupakan Nando kalau masih menerima pesan whatsapp darinya.

Nando Saputra (4 pesan belum terbaca)

Niatnya sore ini gue mau main ke rumah.
Abang lo pasti ada kan?
Gue kangen main playstation bareng Adi.
Eh tapi kangen main sama lo juga ko, Kay.

Read.

Kayla tak akan ambil pusing dengan masalah Nando. Lebih baik ia hanya membaca pesannya saja dari pada harus membalas. Memang dari kemarin pesan Nando sengaja tak ia balas, maka dari itu Nando terus mengirimkan pesan untuknya.

"Kay, lo gapapa?" Tanya Alya.

"Eh iya gapapa, emang kenapa?"

"Dari tadi gue perhatiin muka lo males amat liat ponsel."

'Gue liat ponsel antara males dikirim pesan terus-menerus sama Nando dan deg-degan dapet pesan dari dia.'

Perasaannya tak tentu. Tapi ia berfikir bagaimana kalau Nando sampai datang kerumahnya? Sedangkan Adi sedang libur tak ada jadwal pergi ke kampus. Kayla tak ingin bertemu dengannya.

•••

Terimakasih yang sudah membaca, lanjut baca ke chapter selanjutnya ya! Happy Reading:)

Jangan lupa untuk vote dan komentar kalian di cerita ini:)

Follow Instagram wattpadku : tiastory_

DELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang