"Seganteng apapun orang lain, kalau hati kita masih untuk yang lama tetap aja sulit."-Kayla.
°°°
Pukul 15.00 murid-murid telah kembali kerumahnya setelah bel pulang berbunyi menandakan jam belajar mengajar telah selesai. Tapi tidak bagi Kayla, ia diminta Bu Mita, guru Ekonomi di SMA Pelita untuk mendampinginya menyeleksi anak-anak jurusan Ips kelas 11 dalam mengikuti lomba akuntansi. Tahun lalu pemenang juara pertama dimenangkan oleh SMA Pelita atas nama Kayla Putri Safriza.
"Bu, ini dimulai jam berapa?"
"Sekarang saja, supaya pulanya ga terlalu sore."
Kayla mulai membagikan kertas soal akuntansi untuk calon peserta lomba, bagi nilai tes tertinggi maka akan terpilih mewakili sekolahnya dalam perlombaan tersebut.
Sementara Delvin masih mencari keberadaan Kayla hingga dirinya menemukan seorang gadis cantik sedang bersama Bu Mita. Ia menunggunya diluar kelas tersebut sambil memainkan ponselnya.
Satu jam berlalu, Kayla dan Bu Mita telah selesai menyeleksi dan akan diumumkan besok pagi dipapan mading sekolah. Kayla terkejut melihat siapa yang menunggunya di depan ruang kelas tersebut hingga pukul 17.00 sore.
"Kenapa belum pulang?" Tanya Kayla mengejutkan Delvin.
"Nunggu lo."
"Gue dijemput bang Ad---"
Belum sempat ia berbicara, sebuah pesan masuk kedalam ponsel Kayla dan ternyata bang Adi. Delvin sedikit mengintip pesannya.
Bang Adi: Dek, maaf ya abang ga bisa jemput, ada jam kuliah tambahan.
"Jadi, pulang sama gue kan?"
"Ya mau gimana lagi, angkot pasti udah jarang ada kalau jam segini."
"Ayo ke parkiran."
Mereka ke parkiran, dan yang terlihat hanya satu motor milik Devan yang masih setia dengan sekolah. Penjaga sekolah masih tetap ada disana, karena menunggu pemilik motor itu pulang terlebih dahulu.
"Motor lo tinggal sendiri."
"Yang punya juga masih sendiri."
Kayla menatap heran pada Delvin, ia tahu seorang ketua osis angkatannya ini sedang mencoba untuk memiliki hatinya. Apa boleh buat, dihati Kayla masih untuk Nando. Ia belum bisa membuka hatinya untuk yang lain.
"Lo mau makan dulu?"
"Engga, nanti aja di rumah. Bunda pasti udah masak."
Dirinya mengerti dengan ucapan Kayla, dengan segera Delvin melajukan motornya mengantarkan Kayla untuk pulang. Dengan sedikit jahil, Delvin mengarahkan spion motornya pada wajah Kayla.
Bunda melihat ke arah gerbang rumahnya, Kayla pulang bersama cowok lain yang bundanya belum kenal. Kalau Nando, bunda sudah mengenalnya terlebih lagi ia adalah teman sekelasnya Adi. Kayla masuk kerumahnya, bunda mulai melemparkan pertanyaan.
"Kay, itu siapa?"
"Siapa, Bun?"
"Yang baru aja anter kamu pulang."
"Oh, dia Delvin. Teman satu angkatan aku cuma beda kelas, mantan ketua OSIS juga."
"Kenapa ga dibawa masuk? Biar bunda kenal."
"Udah sore, Bun."
"Lagi deket sama itu ya sekarang?"
"Ga deket-deket juga sih, aku ga terlalu merespon banget."

KAMU SEDANG MEMBACA
DELKA
Teen Fiction⚠️VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA :) ⚠️ FOLLOW TERLEBIH DAHULU YA :) [Tahap Revisi] #16 - wattysid.16.Januari.2019 #31 - fiksipopuler. 2 Agustus 2021 ••• Delvin dan Kayla saling bertatapan dengan menahan rasa emosinya masing-masing. Akhirnya Delvin memb...