"Spesial pakai rasa sayang. Biar lo juga sayang sama gue."
-Delvin
°°°
SMA Pelita telah menerapkan sistem fulldayschool yang dimana sekolah hanya dari senin-jum'at saja sedangkan libur untuk sabtu dan minggu.
Sudah satu bulan Kayla dan Bu Mita mencoba mendampingi Gita. Kini saatnya SMA Pelita mengirimkan satu muridnya untuk mengikuti lomba tersebut. Tak hanya Kayla yang hadir di gedung mewah itu, tampak terlihat juga Delvin membawa teman-teman osisnya untuk mendukung sekolah mereka.
"Git, pemanasan dulu biar badannya ga sakit nantinya." Teriak Fahri.
"Eh lo kira Gita mau lomba futsal apa? Dia mau lomba akuntansi, jangan bikin malu!"
"Iya ini anak malu-maluin sekolah kita aja, keluarin aja nih keluarin!" Sahut Riko.
"Kalian jangan berisik ya." Ucap Bu Mita.
"Fahri nih Bu berisik, keluarin aja Bu dari sekolah!"
Setelah menunggu keputusan juri sampai jam 12 ini, akhirnya SMA Pelita masuk semifinal. Kayla berharap, piala juara kesatu bisa dibawa kembali oleh sekolahnya. Semua juri mengenal Kayla, juara pertama berturut-turut selama lomba akuntansi.
Semuanya mulai keluar dari ruangan untuk istirahat sejenak. Anak-anak SMA Pelita mulai mencari tempat makan terdekat, terlebih lagi supporter yang akan menyiapkan suara jikalau SMA Pelita kembali meraih gelar juara pertama.
"Kay, tunggu!"
"Kenapa?"
"Makan yuk?"
"Tapi gue---"
"Udah yuk ikut gue."
Tangan Delvin langsung menggandeng tangannya, Kayla hanya mengikuti Delvin. Ia memilih tempat makan yang sangat disukai Kayla, Bakso. Warungnya begitu ramai, Delvin mendapatkan kursi dipaling depan berdua dengan Kayla.
"Ini bakso lo, pake semuanya kecuali toge."
"Dari mana lo tau gue ga suka toge?"
"Kalau sayang itu pasti tau semua tentangnya."
"Termasuk mantan lo, Nando."
Kayla tersedak ketika Delvin menyebutkan nama itu. Ia masih mengingat kejadian kemarin yang membuat dirinya semakin benci. Delvin melambaikan tangannya pada wajah Kayla yang sedang melamun.
"Lo gapapa?"
"Engga ko."
"Gue tau ko kalau hati lo belum bisa menerima kehadiran gue."
Ucapan Delvin benar, memang dihati Kayla belum bisa menerima seseorang yang baru untuk mengisi ruang hatinya.
"Kalau lo terus-menerus ga bisa menerima orang baru, ga akan bisa moveon. Terus nih ya hidup itu melihat ke depan, jadi masa lalu sebagai pelajaran dan lo jadikan patokan jangan sampai sayang sama orang salah lagi." Lanjutnya.
Dirinya hanya diam ketika mendengar ucapan dari Delvin. Ia akan memikirkan hal ini ketika sudah sampai rumah nanti. Setelah selesai makan bakso, Delvin tak mengajaknya untuk kembali ke gedung perlombaan, melainkan membeli es cream untuk Kayla.
"Udah yuk ke gedung, lagi pula tokonya tutup tuh."
"Belum tutup semua ko tokonya, liat tuh masih ada yang kebuka gitu."
"Permisi, mas mba mau beli nih saya. Ada rezeki ga mungkin ditolak kan?" Lanjutnya.
Ia sedikit tertawa melihat tingkah laku Delvin saat berada didepan kedai es cream yang akan tutup tapi justru dirinya tetap mengetuk pintu toko tersebut supaya buka. Apapun caranya akan Delvin lakukan demi Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELKA
Teen Fiction⚠️VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA :) ⚠️ FOLLOW TERLEBIH DAHULU YA :) [Tahap Revisi] #16 - wattysid.16.Januari.2019 #31 - fiksipopuler. 2 Agustus 2021 ••• Delvin dan Kayla saling bertatapan dengan menahan rasa emosinya masing-masing. Akhirnya Delvin memb...