Lo menjauh itu udah jadi masalah buat gue.
-Delvin.
°°°
Suara bel dengan durasi cukup lama menandakan berakhirnya kegiatan belajar mengajar untuk hari itu. Kayla pergi ke ruang perpustakaan untuk mencari referensi buku dari tugasnya. Seharusnya ia bersama Alya, tetapi Alya pulang lebih dulu dikarenakan ada keperluan.
Satu sampai dua rak Kayla cari-cari belum menemukan juga buku yang cocok. Ketika sampai di rak ke tiga, ada Delvin berdiri disampingnya sambil tersenyum.
"Ini kan buku yang lo cari?" Ucap Delvin sambil menunjukkan bukunya.
"Itu punya siapa?"
"Perpus. Kenapa? ini bukan?"
Kayla mengangguk. Tetapi kali ini Delvin tidak akan memberikannya dengan percuma. Ini kesempatan emas untuknya.
"Kalau gue ga mau kasih ke lo, gimana?"
"Tapi gue butuh buku itu, Vin."
"Gini aja kita buat kesepakatan."
"Maksud lo?"
Pria dihadapannya ini justru mengulurkan tangan kanannya sambil tersenyum. Kayla benar-benar tak paham dengan Delvin. "Kita baikan."
"Kita kan emang baik-baik aja, ga ada masalah."
"Lo menjauh itu udah jadi masalah buat gue."
"Mau lo apa sih, Vin?"
"Gue akan kasih buku ini, kalau lo mau jalan sama gue besok di hari minggu."
"Kok lo pamrih gini sih?"
"Ayo jadi gimana? buku ini cuma tinggal satu di perpus, dan ini yang ada ditangan gue."
"Lo bohong ya?"
"Serius. Tanya aja ke Ibu nya kalau ga percaya."
Kayla bertanya kepada Bu Irma sebagai penjaga perpustakaan di sekolahnya. "Bu, memang buku yang di pegang Delvin cuma satu?"
"Iya itu terakhir, yang lainnya sudah dipinjam oleh anak-anak yang lain dari kemarin."
"Oh kalau begitu terima kasih, Bu."
Benar yang dikatakan Delvin. Jadi Kayla harus bagaimana? menerima tawaran dari Delvin? kalau dirinya tidak membawa pulang buku itu, Kayla tak akan bisa mengerjakan tugasnya.
"Gimana? benar kan cuma tinggal satu ini bukunya?"
"Iya, Vin. Karena emang gue butuh banget buku itu, oke gue mau jalan sama lo."
YESSS!!
Suara Delvin membuatnya ditegur oleh pengunjung perpustakaan yang lain. Tidak sia-sia dirinya bekerjasama dengan Bu Irma untuk hal ini. Delvin hampir frustasi karena Kayla menjauh darinya dan dengan usaha apapun tidak membuatnya dekat.
"Jadi mana bukunya?" Tanya Kayla.
"Nanti gue kasih kalau udah jalan."
"Delvin, rese banget sih!"
"Eh iya dong harus kaya begitu. Di ibaratkan ada uang ada barang, kalau di tipu gimana? rugi juga kan? sama seperti permintaan gue yang tadi, lo jalan dulu sama gue nanti dikasih bukunya."
"Ribet banget hidup lo."
"Ya mau gimana lagi? usaha pake ini itu juga dicuekin terus sama lo."
Sekali lagi Delvin mengulurkan tangannya kepada gadis itu. "Deal ya, Kay?"

KAMU SEDANG MEMBACA
DELKA
Fiksi Remaja⚠️VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA :) ⚠️ FOLLOW TERLEBIH DAHULU YA :) [Tahap Revisi] #16 - wattysid.16.Januari.2019 #31 - fiksipopuler. 2 Agustus 2021 ••• Delvin dan Kayla saling bertatapan dengan menahan rasa emosinya masing-masing. Akhirnya Delvin memb...