1.5

2.1K 287 82
                                    

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

BEGITU melihat Seongwu, ada sesuatu yang menyerang Daniel. Ia bisa melihat bagaimana kacaunya keadaan Seongwu saat ini, ingin sekali ia membawa Seongwu ke dalam pelukannya. Daniel berbalik ke arah beberapa orang yang mengintip di balik dinding tua gedung apartemen yang ditempati Seongwu.

"Kau berkeringat, apa kau kesakitan?" tanya Daniel saat menyadari produksi keringat Seongwu terlihat tidak normal.

Saat ini musim dingin baru menyapa kota New York dan sekitarnya, sedikit mustahil untuk berkeringat dengan pakaian seminim yang Seongwu pakai. Ditambah lagi, suhu udara mungkin sudah berada di bawah lima belas derajat saat ini.

Seongwu menatap Daniel pandangan yang sedikit kabur, sebelum kakinya kembali kehilangan tenaga. Daniel menangkap lengan Seongwu tepat sebelum pemuda itu terjatuh, ia menatap Seongwu yang bernapas dengan ritme yang kacau.

"Tutup pintunya... cepat!" pinta Seongwu.

Daniel masuk ke dalam kamar Seongwu dan begitu ia berhasil mengunci pintu apartemen itu. Seongwu sudah bergerak maju dan mencium bibir Daniel dengan rakus, tangannya menahan wajah Daniel samentara ia terus mencumbu pria yang menjadi pasangannya itu.

Ada setitik airmata yang lolos dari peluk mata Seongwu dan hal itu tidak tertangkap oleh Daniel. Dengan mengikuti instingnya, ia tahu kalau Seongwu kembali mengalami gelombang heat. Hal itu bisa dirasakan Daniel saat ia melihat Seongwu sudah berdiri tegak dan aroma Seongwu menguar membabi buta membutakan seluruh inderanya. Sambil mengangkat tubuh Seongwu, Daniel membawa pasangannya itu ke arah ranjang sempit yang berantakan.

Ekor matanya menangkap alat masturbasi yang digunakan oleh Seongwu. Daniel membaringkan Seongwu dan melepas ciuman panas mereka, wajah Daniel terlihat melembut, namun dengan cepat rahangnya mengeras.

"A-apa?" tanya Seongwu dengan napas memburu.

Daniel tidak menjawab, ia lalu mendekatkan wajahnya ke arah leher Seongwu. Menghirup dalam-dalam aroma alami sang Omega yang berbaring tidak nyaman di atas ranjang. Daniel tahu kalau Seongwu sedang frustrasi dan menginginkannya melakukan lebih-tapi Daniel tidak mau label sebagai seorang bajingan melekat padanya lebih lama lagi.

3| Stay Beautiful [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang