💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
BRIAN sampai di pintu UGD beberapa menit setelah ia memutus panggilannya dengan Daniel. Sepertinya kedatangannya yang tiba-tiba ini tidak berada di waktu yang tepat, namun mungkin keberadaannya di sisi Daniel akan membuatnya bisa meringankan sedikit kekalutan yang ada di pikiran adik laki-lakinya itu. Tidak peduli seberapa beraninya dan dominannya seorang Alfa, sisi kemanusiaannya yang ada tentu akan terguncang dengan kenyataan bahwa ada nasib buruk yang mengintai.
Saat menyusuri koridor rumah sakit, Brian akhirnya sampai di lorong menuju ruang operasi. Sosok adiknya yang tertunduk dalam langsung membuat hatinya seperti bergetar tidak wajar, ia tidak pernah melihat pundak adiknya terlihat begitu lemah seperti saat ini. Ia melangkah dan berakhir di depan Daniel yang akhirnya mendongkak. Sepasang mata adiknya memerah, mungkin menahan airmata atau sudah menangis beberapa saat yang lalu.
"Bagaimana keadaan Omega-mu?" tanya Brian sambil duduk di sebelah Daniel.
"Dokter masih mengupayakan yang terbaik saat ini, tapi ... aku merasa peluang kalau bayi kami bisa bertahan sangat kecil."
"Kau tahu berapa persisnya usia kandungan Seongwu?"
"Kurang dari dua puluh satu minggu."
"Kemungkinan bertahan memang kurang sekali."
Brian memperhatikan raut wajah adiknya, ia tahu tidak ada banyak hal yang bisa ia katakan untuk membuat hati Daniel merasa lebih mudah. Terlihat dari auranya yang begitu lemah saat ini, kejadian ini pasti membuatnya sangat khawatir. Brian juga pernah merasakan kekhawatiran yang sama saat Irene menjalani persalinan beberapa bulan lalu, saat itu keadaan Irene sangat mengkhawatirkan karena tubuhnya yang tidak mampu menopang bayi mereka. Namun insting dari seorang Ibu membuat wanita itu begitu berani dan tegar menjalani proses menyakitkan untuk membawa anak mereka ke dunia, benar saja kebahagiaan itu begitu menyesakkan.
"Kuatkan dirimu!" ujar Brian sambil meraih tangan Daniel dan menggenggamnya erat.
"Terima kasih Hyung."
Dan menit-menit yang berlangsung setelahnya membuat Daniel sedikit lebih tenang, tetapi ada hawa dingin yang dirasakannya terus menempel di bagian kirinya, tepat di kursi kosong yang berada di sisinya. Mungkin Daniel sedang berhalusinasi, mungkin ia hanya merasa tertekan. Tetapi ia seperti mendengar suara kekanakan yang menangis tersedu-sedu, membuat perasaannya semakin buruk. Apa maksud dari semua ini?
"Maaf."
Di saat Daniel menengadah, lampu ruang operasi dimatikan.
💦💦💦
Hampa.
Itu yang Seongwu rasakan saat ia membuka matanya, hari sudah gelap. Dari ingatan terakhir yang dimilikinya, Seongwu tahu dia sedang berada di rumah sakit. Dari tebakan Seongwu, mungkin ia sedang berada di ruang perawatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
3| Stay Beautiful [√]
Fanfiction✿.。.:* ☆:**:. 𝑜𝓃𝑔𝓃𝒾𝑒𝓁 .:**:.☆*.:。.✿ "Tidak, aku tidak akan memberikanmu cinta yang mudah. Aku tidak akan memberikanmu ketenangan yang kau idamkan, aku akan jadi racun juga madu yang akan membunuhmu." Pertemuan dengan Seongwu adalah rangkaia...