💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
DANIEL memberikan Seongwu secangkir teh hangat yang baru saja dibuatnya. Mereka sedang berada di kamar hotel Daniel, matahari sudah terbenam sejak beberapa saat yang lalu. Membuat hamparan lampu di kota Manhattan yang sibuk. Seongwu yang baru selesai menangis dipelukan Daniel beberapa saat lalu kini duduk tenang di atas ranjang kamar.
Udara semakin dingin dan Seongwu hanya bisa menunduk dalam memandangi permukaan teh yang diberikan Daniel dalam diam.DANIEL memberikan Seongwu secangkir teh hangat yang baru saja dibuatnya. Mereka sedang berada di kamar hotel Daniel, matahari sudah terbenam sejak beberapa saat yang lalu. Membuat hamparan lampu di kota Manhattan yang sibuk. Seongwu yang baru selesai menangis dipelukan Daniel beberapa saat lalu kini duduk tenang di atas ranjang kamar.
Udara semakin dingin dan Seongwu hanya bisa menunduk dalam memandangi permukaan teh yang diberikan Daniel dalam diam.
"Apa Hyung baik-baik saja?" tanya Daniel memulai percakapan dengan Seongwu.
"Ya, aku baik-baik saja."
Lalu keheningan kembali mendominasi udara di sekitar keduanya, sejujurnya Daniel tidak tahu harus berkata apa saat ini. Seongwu-pun terlihat enggan berbicara dengannya, sepertinya Daniel dan Seongwu memang tidak pernah benar-benar berbicara dalam keadaan baik-baik saja ataupun sadar.
"Aku sedang mengandung. Hampir berusia tiga bulan, dan dari perhitunganku... dia adalah anakmu."
Daniel terpaku di tempatnya. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Terkejut? Rasanya iya, tapi tidak terlalu. Ia bisa menduganya, kemungkinan dirinya membuat Seongwu hamil sangatlah besar. Pertama, saat itu ia dan Seongwu tidak hanya berhubungan badan namun juga melakukan mating. Namun yang membuatnya merasa aneh adalah Seongwu yang mengalami Heat. Seumur hidupnya, ia tidak pernah melihat ada seorang Omega yang mengalami masa itu di saat ia sedang mengandung.
Dan hampir saja Daniel membuat keputusan yang salah dalam hidupnya. Ia memandangi wajah Seongwu yang wajahnya pucat, terlihat jelas kantung mata miliknya ditambah lagi dengan kenyataan kalau ia bekerja keras selama ini dalam keadaan mengandung, membuat Daniel merasa menjadi seorang Alfa yang tidak berguna. Bagaimana mungkin ia membiarkan pasangannya melewati seluruh masa sulit itu seorang diri?
Betapa teganya ia.
Seongwu yang melihat perubahan di raut wajah Daniel lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh ujung jari Daniel.
"Kau tidak perlu merasa bersalah, semuanya memang akan jadi seperti ini."
"Tidak, tidak jika aku bisa bertindak sedikit lebih dewasa... aku membiarkanmu menderita selama ini."
Seongwu tersenyum tipis, seolah mencemoh kenyataan kalau ia memang merasa terbebani dengan keadaan yang dipilihnya. Kesalahan sejak awal ada di dirinya, memilih Daniel sebagai tempat pelampiasan kemarahannya akan kematian Daehwi dan juga tempat untuk menghukum diri sendiri―Seongwu 'lah yang salah di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
3| Stay Beautiful [√]
Fanfiction✿.。.:* ☆:**:. 𝑜𝓃𝑔𝓃𝒾𝑒𝓁 .:**:.☆*.:。.✿ "Tidak, aku tidak akan memberikanmu cinta yang mudah. Aku tidak akan memberikanmu ketenangan yang kau idamkan, aku akan jadi racun juga madu yang akan membunuhmu." Pertemuan dengan Seongwu adalah rangkaia...