0.2

3K 435 51
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸
🌸
🌸


SAAT terbangun Daniel tidak bisa menemukan sosok Hyekyo di sisinya dan hal itu membuat Daniel tidak berada dalam keadaan yang baik. Daniel bangun dengan kening mengkerut dan langkahnya membawanya ke bagian tengah apartemennya yang masih dalam keadaan yang sama, masih ada banyak botol-botol minuman beralkohol yang berserakan dan hal itu membuat Daniel merasa seperti sedang bermimpi saat ini.

Hyekyo, sosok yang semalam berjanji padanya untuk tetap berada di sisinya itu tiba-tiba menghilang tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Daniel terduduk di atas sofa miliknya dan menatap nanar langit-langit ruang tengah dengan perasaan sesak. Daniel harusnya sadar kalau semua hal yang diucapkan oleh Hyekyo malam tadi hanyalah omong kosong, semuanya terasa tidak nyata jika Daniel ingin memikirkannya.

"Sialan," batin Daniel.

Dengan amarah yang masih ada, Daniel lalu melangkah keluar dari unit apartemennya. Tidak akan dibiarkannya Hyekyo bermain dengannya, sekali Daniel sudah menangkap harapan yang diberikan, Daniel yakin akan mendapatkannya apa yang diinginkannya itu.

***

Sementara itu sosok Hyekyo yang terlihat kacau karena buru-buru kembali ke tempat tinggalnya yaitu sebuah gedung apartemen yang berada tidak jauh dari almamaternya yaitu Kampus Nayana―Dengan cepat Hyekyo melepas rambut panjang bergelombang berwarna cokelat yang dipakainya dan menghapus riasan tipis yang digunakannya, tidak lupa melepas choker yang melingkar di lehernya yang jenjang.

Suara pintu yang terbuka membuat Hyekyo atau Seongwu itu kini terdiam dengan aksi yang sedang dilakukannya. Saat menenggok wajah Dongho yang kaku membuat sebuah cengiran bodoh hadir di wajah Seongwu.

"Hai Oppa!"

"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu, Ong Seongwu."

"Tapi Oppa terdengar imut untukmu Hyung, jadi biarkan saja aku memanggilmu Oppa."

"Kau darimana semalam?"

"Aku bersenang-senang," sahut Seongwu sambil membuka pakaian yang digunakannya.

"Menangkap mangsa untuk dikuras lagi?"

"Tentu saja, tapi kali ini aku menemukan yang lebih menarik."

"Oh ya? Kau sedang mengaku kalau kau berselingkuh atau sejenisnya?"

"Ayolah Oppa, kita berdua bahkan tidak berpacaran. Aku hanya seseorang yang menumpang tinggal di rumahmu dan kebetulan kita berdua adalah lelaki normal yang butuh pelampiasan dan akhirnya kita jadi terlibat dalam hubungan rumit ini."

"Berhenti berbicara seolah-olah aku ini seorang penjahat kelamin yang kebetulan punya tubuh bagus dan wajah tampan."

"Oh aku selalu berpikir kalau kau seperti itu Hyung, setiap kali kau menjadi kasar saat kita bercinta," celetuk Seongwu tidak memperdulikan wajah Dongho yang merona.

3| Stay Beautiful [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang