0.1

3.9K 487 82
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸
🌸
🌸


PEMUDA berambut jagung itu memandang datar orang-orang yang ada di depannya. Mereka menari dengan begitu liar seolah-olah sedang memperlihatkan betapa bebasnya mereka saat ini, hal itu membuat Daniel mendengus, kebebasan yang membuat mereka buta akan segalanya. Tidak bisa dihitung berapa banyak alkohol yang mereka tegak hingga menjadi seperti kuda yang dilepas ke alam liar, tidak sedikit dari mereka yang mulai menjamah dan mencumbu satu sama lain, tanpa memikirkan apa akibat yang akan terjadi selanjutnya.

Daniel menghela napas panjang dan meneguk gelas kelimanya malam ini, vodka yang diberikan buah zaitun itu terasa memenuhi seluruh rongga tubuh Daniel. Hanya dengan ini, hanya dengan cara ini Daniel bisa merasakan kebebasan tanpa akhir, hanya dengan ini Daniel bisa melupakan dirinya dan orang-orang yang ada dalam hidupnya.

"Apa perlu aku tambah lagi?" tanya bartender yang sejak tadi melayani Daniel.

"Apa kau perlu bertanya akan hal itu? Berikan aku semuanya sampai aku tidak bisa mengenalimu lagi."

Bartender itu hanya menghela napas dan menuangkan lagi cairan alkohol ke dalam gelas baru dan memberikan beberapa potongan buah ke arah Daniel.

"Setidaknya Tuan harus memakan menu pendampingnya agar tidak menyakiti tubuh anda."

"Sakitpun tidak masalah...," gumam Daniel pelan.

Daniel meneguk dan terus meneguk cairan alkohol itu tanpa memberikan jeda panjang. Kepalanya mulai terasa berat dan pusing. Namun Daniel mengabaikannya dan terus meminumnya, tanpa Daniel sadari―sepasang manik mata hitam mengawasinya sejak tadi dari sudut lain ruangan. Sebuah seringai tercipta di wajah pemilik manik hitam itu, lalu dirinya bergerak mendekati pemuda yang mulai kehilangan kesadarannya.

"Hei!" sapanya ramah.

"Ya?" sahut Daniel sambil memicingkan matanya mencoba untuk melihat siapa orang yang mengajaknya berbicara itu.

"Kang Daniel bukan?"

"Ya, siapa kau?"

"Kenalkan, Ong Hyekyo!"

"Hyekyo? Terdengar seperti aktris Hallyu yang baru saja menikah setahun yang lalu," gumam Daniel sambil menegak minuman beralkoholnya yang lain.

"Oh ya, memang sih banyak orang yang bilang kalau aku juga terlihat mirip dengannya."

Daniel lalu menghentikan gerakkan tangannya untuk menuangkan botol berisi whiskey ke dalam gelasnya. Di tatapnya wajah Hyekyo itu dengan dahi mengkerut, tanpa permisi jemari Daniel yang panjang itu menyusuri tulang pipi Hyekyo dan di bawah sinar lampu redup di dalam bar, Daniel bisa melihat tiga titik yang terlihat menawan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi Daniel untuk mengelusnya pelan.

"Kau lebih cantik," gumam Daniel.

"Apa kau sedang menggodaku?" tanya Hyekyo sambil tertawa pelan dan mengambil alih gelas Daniel yang telah terisi oleh cairan beralkohol.

3| Stay Beautiful [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang