💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
SEONGWU melangkah masuk ke dalam apartemen mewah di kawasan Central Park milik Daniel, ia sedikit merasa terintimidasi dengan sekitarnya saat ini. Beberapa pelayan datang dan membawa kantung belanja mereka dan di letakkan di depan pintu masuk kamar sebelum seorang pelayan yang terlihat cukup berumur masuk ke dalam. Seongwu hendak bertanya, namun ia memilih untuk membungkam mulutnya. Daniel melepaskan mantel yang digunakannya dan melepas jam tangan miliknya, meletakkannya sembarangan di atas meja nakas yang berada di ruang tengah.
Tidak ada yang memulai pembicaran. Padahal Daniel berpikir Seongwu akan mau bersikap santai dengannya setelah diajak mengitari New York, meskipun sempat tersenyum beberapa kali, Seongwu memang tidak merespon segalanya dengan berlebihan. Membuat Daniel merasa dirinya seperti sedang merendahkan kekasihnya dan Daniel tidak ingin Seongwu sampai berpikiran demikian. Ia hanya ingin membuat Seongwu merasa senang, itu saja.
"Kita akan tinggal di sini selama beberapa minggu," Daniel merasa dirinya seperti orang bodoh saat ini.
"Iya aku tahu."
Jawaban singkat Seongwu membuat Daniel tanpa sadar meremas jemarinya.
"Apa kita akan menggunakan kamar yang sama?" tanya Seongwu tiba-tiba.
"Iya, apartemen ini hanya punya dua kamar. Salah satu kamarnya sudah digunakan untuk ruang kerja... kalau Hyung merasa tidak nyaman untuk berada di kamar yang sama, aku bisa tidur di ruang kerjaku."
Gelengan cepat dari Seongwu membuat kedua manik mata Daniel berbinar sebentar.
"Aku tidak mau kau sampai melakukan hal seperti itu, kurasa tidak buruk juga untuk tidur di ranjang yang sama... lagipula kita sudah pernah berbagi ranjang bukan?"
Ada senyuman pahit yang hadir sesaat di wajah Seongwu dan Daniel tidak bisa mengatakan apapun, karena Seongwu sudah lebih dahulu bangkit dan berpamitan untuk berbaring di ranjang. Malam itu New York terlihat sibuk seperti biasanya, lampu-lampu dari gedung-gedung yang berdiri kokoh di atas tanah memperlihatkan keindahan yang bisa dijumpai jika seseorang mau berhenti sejenak dan menatap sekitar.
Daniel masih kebingungan dalam menghadapi Seongwu, mereka sedang berada pada garis yang sama. Garis di mana mereka kembali menjadi dua orang asing yang terjebak dalam suatu hubungan rumit yang sulit dijabarkan satu-persatu. Ingatan Daniel kembali pada ucapan Jinyoung terakhir kali mengenai kematian Daehwi.
"Sejak awal Daehwi memang menginginkannya Hyung... selama ini dia hanya berkeliling untuk membuktikan hatinya benar menginginkan Seongwu-hyung. Ia merusak dirinya sendiri untuk bisa dipandang dengan raut yang sama oleh Seongwu-hyung... alasan Daehwi tidak pernah merasa dicintai itu karena sosok yang dicintainya tidak pernah memiliki perasaan yang sama besarnya dengan dirinya. Dan prilaku kita membuatnya menjadi lebih kacau," Wajah Jinyoung terlihat frustrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
3| Stay Beautiful [√]
Fanfiction✿.。.:* ☆:**:. 𝑜𝓃𝑔𝓃𝒾𝑒𝓁 .:**:.☆*.:。.✿ "Tidak, aku tidak akan memberikanmu cinta yang mudah. Aku tidak akan memberikanmu ketenangan yang kau idamkan, aku akan jadi racun juga madu yang akan membunuhmu." Pertemuan dengan Seongwu adalah rangkaia...