HAPPY READING NOMIN FANS!!!
*****
Jeno bekerja sambari memandang tepi pantai yang begitu indah, rombongannya tiba tadi siang untuk berlibur di pantai selama tiga hari. Sudah menjadi kebiasaan jika anak SMA Jaya Negara baru selesai UN maka mereka akan pergi liburan untuk refreshing dan juga sebagai penyemangat untuk ikut test masuk perguruan tinggi. Setelah tiba semuanya istirahat untuk makan siang dan ketika terik matahari mulai melemah semua anggota osis mulai bekerja, membangun gate untuk acara game mereka besoknya, mempersiapkan banyak hal dibantu anak-anak kelas 12 yang lain, hingga membuat panggung kecil untuk pertujukan malam harinya. Semua di tata sesuai dengan konsep kegiatan yang telah disusun dalam rapat, serangkaian kegiatan itu terlihat biasa saja dan tidak memeras tenaga namun sungguh berbanding terbalik dengan apa yang di rasakan Jeno, ia sungguh lelah. Pukul 10 malam ia baru bisa melangkah gontai menuju kamarnya setelah menyelesaikan semua tugasnya, setibanya di kamar bukannya bisa langsung mandi dan istirahat Jeno dibuat terkejut karena didalam kamar yang harusnya ia tempati bersama Hyunjin ia melihat pemandangan yang tidak menyenangkan. Ia menemukan Jeongin yang telah tertidur lelap si kasur muat dua orang didepannya."Maksud lo apa Njin?" Jeno bersidekap didepan Hyunjin, meminta penjelasan tentang mahluk yang tertidur didepan mereka itu.
Hyunjin mengeluarkan cengiran konyolnya yang membuat Jeno rasanya ingin melayangkan bogem mentah tepat di wajah itu.
"Ehehee maaf ya bosq, lo mau kan tukeran kamar sama Jeongin? Tadi dia nungguin gue mandi bentar, rencananya gue mau jalan keluar bentar sama dia, eh malah dia ketiduran"
"Terus?" Jeno menaikan alisnya satu.
"Ya lo mesti pindah ke kamarnya Jeongin, malam ini aja. Plis Jen gue nggk tega bangunin dia. Lo tau kan gimana kerja kita hari ini"
"Nggk mau tau!! Lo harus bopong dia ke kamarnya, gue lelah dan nggk pengen tukeran kamar" Jeno menatap Hyunjin sangar.
Hyunjin mengatupkan kedua tangannya.
"Jen masa lo berubah jadi orang yang tidak berprikemanusiaannya sekarang sih. Tolong lah Jen, malam ini aja" memelas adalah satu-satunya jalan menurut Hyunjin karena ia tau angka keberhasilannya 99%
"Bodo Njin, gue tau ini tu cuma akal-akalan lo aja. Lo pengen tidur berduaan Jeongin kan? Lo pengen bopong sendiri atau gue yang nyeret pacar lo?"
"Nggk gitu Jen, ini bener bener diluar dugaan gue"
"Alah ngeles mulu lo, lagian ya ini tuh supaya menghindari hal-hal yang tidak diingin kan terjadi" Jeno tetap keukeh. Lagian dia tu mikir gini, kalo Jeongin sama Hyunjin satu kamar kan siapa yang jamin tidak terjadi hal-hal ya you know lah.
"Ehh gila lo pikir gue cowo bajingan apa berani kaya gitu" Hyunjin berubah sangar langsung menjitak Jeno, ya kira-kira mampu bikin setan di otak Jeno keluar lah.
Jeno kesel sih, bisa bisanya Hyunjin seenak jidat minta ia pindah kamar. Mana dia belum mandi dan merasa lengket banget, udah gitu pengen cepet-cepet istirahat.
"Jen pliss, gue mohon. Malam ini aja ya, masa lo tega sih Jen. Kasian Jeongin"
Jeno yang pada dasarnya emang enggak tegaan itu mengacak-acak rambutnya frustasi, akhirnya dengan langkah berat ia mengambil beberapa perlengkapannya untuk beralih kamar menuju kamar Jeongin.
"Shit, nasib gue gini amat" keluhnya sambil terus berjalan menuju kamar Jeongin.
Setelah menutup pintu dan menguncinya Hyunjin menghambur kearah Jeongin yang telah menunggunya di kasur.
"Hyung, seriusan nih nggk papa?" Jeongin merasa tidak enak karena telah membohongi Jeno.
"Cuma ini cara satu-satunya Jeong, kalo nggk dia nggk akan biarin lo tidur sini dengan alasan apapun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Bendahara Pelit ||| NOMIN [TAMAT]
Short StorySiapa Na Jaemin bagi Jeno? "Singkatnya itu manusia gue nggk ngerti kenapa, kayanya badannya tersusun dari batu bara yang panas makanya kerjaannya marah-marah mulu tiap hari. Parah sih, sampe adek kelas aja nggk ada yang berani sama dia, tapi punya b...