Tanda

22.7K 3.1K 901
                                    

HAPPY READING NOMIN FANS!!!








*****
"Duduk" Wonwoo melirik Haechan dengan ekor matanya.

Haechan menurut dan duduk dengan tenang. Suasannya boleh santai tapi liat raut wajah Wonwoo, Haechan jadi khawatir.

"Kamu pulang sekolah dua hari yang lalu di antar siapa?"

Haechan diam, skak mat ditanyain Wonwoo kaya gitu.

"Bunda nggk nyangka ya kamu udah berani bohong aja. Katanya di antar Jaemin taunya malah di antar orang lain"

Haechan diam lagi. Ia memang berbohong pada Wonwoo.

"Kamu itu mau jadi apa kalo mikirnya pacaran-pacaran. Udah kelas 12 lo Chan, harusnya belajar yang rajin"

Wonwoo menatap lekat-lekat Haechan.

"Kalo gini terus gimana mau masuk unversitas yang bagus. Pokoknya bunda nggk pengen liat kamu di antar cowok itu lagi. Kapan perlu bunda yang jemput kamu pulang sekolah"

Haechan menyesal membohongi Wonwoo. Ia malas di antar jemput karena bukan bocah lagi. Dari dulu Wonwoo memang begitu. Over protective sehingga Haechan sering kali merasa berang dengan sikap berlebihan ibunya.

"Kamu harus dapat- aww"

Wonwoo berbalik kesal melihat orang yang semena-mena menoyor kepalanya dari belakang.

"Pulang kerja bukannya ganti baju malah marahin anak"

"Apaan sih Wu nggk sopan"

"Heh!! Gue tua 2 bulan dari lo apanya yang nggk sopan?" Seongwoo duduk di sofa dengan santai.

"Lo tuh ya Nu lebay banget sama Haechan, kaya nggk pernah muda aja. Biarin kek dia di antar siapa. Mau jalan kemana, udah gede"

Wonwoo menatap malas Seongwoo. Cara didik keduanya memang beda.

"Lo jangan kaya ayah, saat dia maksa lo masuk FK lo rela-rela aja. Haechan tuh nggk bisa di paksa-paksa kaya lo dulu. Jangan samaain masa penjajahan sama sekarang"

"Ya tapi tetap aja, emang nggk ngaruh ke nilai apa kalo yang di pikirin cuma cowo?"

"Bunda apa-apaan sih, dia itu bukan pacar aku. Bukan siapa-siapa, cuma nganterin pulang karena semua bus yang lewat waktu itu penuh. Jaemin udah jalan duluan soalnya di ajak temennya"

Kesal dengan sikap Wonwoo akhirnya Haechan mengungkapkan kebenarannya.

"Kenapa ribut-ribut sayang?" Mingyu dengan wajah lelahnya menghampiri ketiganya yang sudang duduk di sofa. Pukul 7 malam Mingyu baru pulang kerja.

"Anak kamu tuh, udah mulai berani pacaran"

Mingyu menghela napas, topik kali ini cukup berat ternyata. Ia harus sabar menghadapi Wonwoo yang tidak pernah berubah over protective nya.

"Bukan pacar bun, cuma temen" ralat Haechan dengan wajah masam.

"Ya kamu boleh bilang gitu, tapi bunda liatnya beda" Wonwoo tetap keukeh membuat Seongwoo hanya geleng-geleng kepala.

"Dari pada kamu marah-marah mending sediain makanan buat Mingyu sana" usir Seongwoo.

"Bisa sendiri kok dia. Ramen banyak tuh" Wonwoo dengan kurang ajarnya nyuruh Mingyu cuma makan ramen saat cape-cape pulang kerja.

*Auto ingat Prof Cha di Sky Castle yang di suruh makan ramen terus gara-gara seenak jidat gunting black card😆

"Ini nih yang bikin gue kasian sama Mingyu. Udah berjuang mati-matian ngerjar lo dulu sekarang pas nikah malah lo tega benget sama dia. Kadang gue mikir juga sih apa alasan Mingyu mau sama orang kaya lo"

Sang Bendahara Pelit ||| NOMIN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang