HAPPY READING NOMIN FANS!!!
*****
"Nasib nebeng ya gini, suatu saat pasti di tinggalin semena-mena" Haechan menatap ujung sepatunya dengan dongkol. Jaemin baru mengabarinya jika ia pulang duluan dengan Jeno, katanya sih nyari sepatu tapi Haechan yakin itu hanya modus belaka. Alhasil Haechan harus nunggu bus supaya bisa balik."Sendirian aja"
"Iya lah, kalo berduaan terus itu namanya truk gandengan" Haechan tak perlu menoleh untuk melihat siapa yang bicara, ribet soalnya.
"Ketus terus"
"Sama lo mesti di ketusin"
"Dendam ya sama gue?"
"Iya lah, syukur gue baik. Kalo nggk udah gue tusuk lo dari kemaren"
"Gila, seram amat. Jangan gitu dong, entar kalo gue mati emang masih ada yang mau sama lo"
Haechan langsung melirik Mark dengan tajam. Orang di sebelahnya ini memang minta di tampol pakai helm.
"Sana lo jauh-jauh, muak gue"
"Muak-muak gini gue setia sama mulut lo"
"MARK LEE" geram Haechan tuh sama manusia nggk tau diri di sebelahnya ini. Haechan bahkan cuek saja dengan beberap orang yang sudah menatap keduanya tidak suka.
Mark si mantan waketos yang rajin dan pendiam telah sirna di mata Haechan. Orang itu ternyata setan berbulu domba, maksudnya domba berbulu serigala. Nah kan sampai pangling Haechan jadinya.
"Udah cukup ya lo bikin mumet gue. Mau lo apa sih?"
"Nggk muluk-muluk, cuma pengen lo balik bareng gue aja"
"Ogah" jawab Haechan cepat.
"Gue janji nggk kurang ajar lagi"
"Nggk"
"Kenapa sih nolak tawaran gue? Padahal niat gue baik" Mark menatap Haechan yang terus memperhatikan jalanan lengang di depannya.
"Bunda gue nggk suka sama lo"
"Nggk suka gimana?" Mark bingung sendiri dengan perkataan Haechan.
"Ya pokoknya gue terciduk bohong soal lo yang nganterin gue kemaren. Bunda marah besar karena dia nggk suka gue temenan sama anak yang ia nggk kenal baik"
"Oh gara-gara itu"
Kedua alis Haechan bertautan, Mark hanya menjawab dengan santai ceritanya.
"Pulang sama gue ya, entar bunda lo gue yang ngomong" Mark mengulurkan tangannya pada Haechan, meminta Haechan dengan lembut agar menurutinya kali ini.
"Gue bisa sendiri. Lo keras kepala banget"
"Lo yang keras kepala, gue bisa ngomong baik-baik kok sama bunda lo. Jangan khawatir"
"Siapa juga yang khawatir semangka busuk"
"Tau aja gue suka semangka" Mark berkedip ke arah Haechan.
"Iihh jijik"
"Ayo Chan, lo kepanasan di sini. Lagian pake bus cukup lama, entar lo kecapean di jalan. Ini udah sore"
Haechan merutuki Jaemin sekuat jiwa dan raganya. Bus itu semakin sore semakin lambat datangnya, selalu penuh, soalnya jam pulang kerja juga.
"Iya deh, tapi lo harus beli jimat penangkal dulu. Siapa tau bunda nggk jadi marah-marah"
"Apaan?"
"Brownies coklat"
*****
"Mau ngapain kamu?" Tanya Wonwoo ketus saat melihat Mark ikut menghampirinya bersama Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Bendahara Pelit ||| NOMIN [TAMAT]
Short StorySiapa Na Jaemin bagi Jeno? "Singkatnya itu manusia gue nggk ngerti kenapa, kayanya badannya tersusun dari batu bara yang panas makanya kerjaannya marah-marah mulu tiap hari. Parah sih, sampe adek kelas aja nggk ada yang berani sama dia, tapi punya b...