HAPPY READING NOMIN FANS!!!
*****
"Woiii" Somi datang dengan menggebrak meja di depan Haechan dan membuatnya terperanjat kaget."Rusuh banget lo, pelan pelan nggk bisa?" Haechan kesal dengan Somi yang hanya cekikan memandangnya.
"Uwu uwu tumben banget lambe turah pengen di halusin, bisanya suka di kasarin" Somi menaik turunkan alisnya genit.
"Hehh!! Mulut ngomong kotor mulu"
"Dihh, lo yang pikirannya kotor" Somi membela diri sambil meraih jus alpukat Haechan dan meminumnya tanpa izin.
"Eh somay, lo pernah mikir nggk kalo punya stalker lo bakal gimana?" Haechan memandang kosong ponselnya yang dia putar putar diatas meja.
"Eh? Kenapa nanya gituan?" Somi berhenti menyedot jus alpukatnya saat Haechan tiba-tiba melontarkan pertanyaan aneh.
"Nggk jadi deh, gue ngawur barusan" Haechan kembali memandang ponselnya dengan tatapan kosong.
"Parahh lo njir, ninggalin gue lo" Dahyun datang dengan semangkuk bakso dan memandang marah Somi.
"Ehehe maap, lo sih lama ya gue tinggal aja" Somi tersenyum manis pada Dahyun dengan tampang tak bersalahnya.
"Mana nih Sana sama Momo kok nggk nongol?" Dahyun menikmati baksonya sambil mengamati sekitar. Mencari keberadaan dua manusia yang tiap hari bakalan ngericuhin kantin bareng Somi itu.
"Malas ke kantin kali" Somi asal jawab.
"Chan? Chan? HAECHANN??" Dahyun sedikit meninggikan suaranya saat melihat Haechan tak mengindahkannya.
"Berisik banget toa" Haechan memandang malas Dahyun sambil menutup kedua telinganya.
"Ya habisnya lo di panggil diam aja, korek tuh kuping"
"Gue juga bingung sama dia, tumben banget dari tadi diam aja kaya kerasukan" Somi jadi semakin yakin jika ada yang aneh sama Haechan, nggk biasanya dia diam kaya gitu.
"Sakit lo?" Dahyun menempelkan telapak tangannya pada kening Haechan, sedikit khawatir melihat sahabatnya itu tidak selincah biasanya.
"Justru dia lagi bahagia, iya kan Be?" Jaemin datang dengan wajah sumringah dan duduk di samping Haechan.
"Jangan galau gitu dong Be, lo harusnya lebih semangat. Bukannya rasa penasaran lo udah terpuaskan?"
Jaemin iseng mencubit kecil pipi Haechan yang semakin menekuk wajahnya. Datangnya Jaemin malah membuat mood nya semakin down. Entah lah, Haechan juga bingung dengan dirinya sendiri. Ia tak bercanda jika di bilang cukup syok saat Jaemin bercerita padanya tentang siapa stalkernya itu.
"Berisik lo, gue bener-bener nggk mood" Haechan menampik kasar tangan Jaemin yang masih saja senyum-senyum nggk jelas membuat Dahyun dan Somi hanya saling pandang dengan dengan tatapan penasaran menatap kedua orang sepupu itu.
"Chan, lo ada masalah cerita dong, jangan di pendam gitu" Somi masih saja menyeruput jus Haechan sampai tandas. Mayan gratis.
"Iya nih, gue sedih masa liat lo yang biasanya kaya cacing kepanasan malah diam kaya orang kesambet gini" Dahyun menambahkan.
"Gue nggk papa, sumpah" Haechan menjawab dengan lesu.
"Oiii Mark, sini sini" Jaemin melambai pada Mark dan Hyunjin yang tengah sibuk mencari bangku kosong di tengah-tengah kantin.
Haechan terbelak saat Jaemin malah memanggil nama yang terus saja terngiang-ngiang di kepalanya tadi malam sampai membuatnya tertidur jam 4 subuh.
Haechan mengangkat kepalanya perlahan dan melihat Mark juga Hyunjin benar-benar duduk dan berbagi meja dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Bendahara Pelit ||| NOMIN [TAMAT]
Short StorySiapa Na Jaemin bagi Jeno? "Singkatnya itu manusia gue nggk ngerti kenapa, kayanya badannya tersusun dari batu bara yang panas makanya kerjaannya marah-marah mulu tiap hari. Parah sih, sampe adek kelas aja nggk ada yang berani sama dia, tapi punya b...