MY SWEET CAPTAIN

bagian tujuh

                  Happy reading😊

Bel pulang sekolah berbunyi,penghuni sma garuda berbondong-berbondong keluar kelas dan menuju ke rumah masing masing. Hanya beberapa yang masih disana,mungin yang mengikuti eksul atau yang berkepentingan lain.

Mita Amel dan Naysilla kini berada di halte sekolah,untuk menunggu jemputan.

Panas terik matahari begitu menembus tubuh meraka,hawa gerah menyelimuti meraka. Tak lama sopir jemputan Amel pun datang. Menyisahkan Mita dan Naysilla yang masih setia menunggu.

"Nay,lo beneran nggak mau ikut gue."

"Enggak, gue udah punya supir pribadi dalam seminggu ini."

"Bokap lo maksudnya."

"Enggak lah,emang gue anak apaan bokap gue gue suruh jadi supir,gue masih anak berbakti guys."

"Kirain lo kumat gitu."

"Sembarangan  kalo ngomong lo."

Tak lama kemudian sebuah motor ninja menghampiri meraka,dipastikan itu kakak Mita yang berbalut dengan jaket birdong dan helm hitam.

"Gue duluan ya Naysilla."

"Ok hati hati dijalan."

"Lo yang hati hati sama penunggu pohon itu,hii nyeremin" goda Mita yang berhasil membuat Naysilla merinding seketika.

"Kamvret lo mit." teriak Naysilla dan Mita sudah pergi menjauh bersama sang kakak.

"Emang bener ya,kalo pohon ini ada penunggunya." batin nya.

"Nggak mungkin dong siang siang gini ada kuntil bayi,dokter ngesot dan sekawannya itu,hiii serem." gumannya sambil melihat pohon yang ada di sebelahnya itu.

"Belum pulang."

Naysilla tersentak kaget.

Hampir saja dia meloncat ketakutan"lo ngagetin aja."

"Kenapa lo."
Tanya cowok itu merasa ada yang aneh dari sikap Naysilla yang terlihat ketakutan.

"Gue takut sama penunggu pohon itu." ucap Naysilla lirih kepada Rendy.

"Lo takut sama begituan." ejek Rendy dengan menahan tawanya.

"Eh nggak lah gue mah berani." elaknya tak sesuai dengan hati.

"Tadi lo bilang takut." goda Rendy.

"Tau ah lupain."

"Cus buruan anterin gue pulang." ajak Naysilla yang kini sudah mangkring di atas motor Rendy.

"Emang gue siapa lo,supir." ketus Rendy.

"Berhubung supir gue belum datang,jadi lo harus antar gue pulang."

"Tapi kan-."

"Nggak nerima segala penolakan."

"Lo ya."

Ucapan Rendy terpotong begitu saja. "gue cantik, baik,rajin menabung,sholehah."puji dirinya sendiri.
"iya gue tau nggak usah lo sebutin,entar lo naksir sama adik kelas lo yang cantik aduhay ini."

"Bodoh amat."

Alhasil meraka menaiki motor Rendy berdua,begitu romantis. Naysilla yang  sejak tadi tak bisa menghilangkan senyum cantik di bibirnya. Rendy memilih untuk fokus pada jalanan dan sesekali melirik cewek yang diboncengnya lewat kaca spion.

Mata sipit Naysilla melihat orang pedagang ketoprak yang sangat menggugat seleranya. Menepuk pundak Rendy dari belakang.

"Kak mampir tukang ketoprak itu dong,gue laper."