bagian dua tiga

461 21 1
                                    

Spesial 5k viewers aku update dua chapter. Happy reading.

Akhirnya motor mereka sampai di sebuah caffe yang berada di kawasan mall ibu kota. Naysilla turun dari motor lalu membuka helm yang masih menempel dikepalanya. Melihat naysilla kesulitan membuka pengait helm itu, membuat cowok yang memboncengkan nya tadi mengulurkan tangan bermaksud membantu Naysilla. Sudah beres dengan masalah helm, Naysilla dan cowok yang masih mengenakan jaket itu berjalan beriringan memasuki caffe. Mereka memilih duduk di meja yang menghadap ke jalan. Mereka ingin menikmati suasana sekeliling. Soal badan Naysilla yang tadi sempat pinsang sekarang dirinya sudah merasa baik baik saja,entah karena faktor diajak keluar oleh seseorang itu atau memeng naysilla yang sudah sembuh,entah tak ada yang tau. Yang dirasakan Naysilla sekarang adalah bahagia. Dia bisa sedikit melupakan masalahnya dengan seseorang yang sudah menanamkan luka dihatinya.

Berada didekat seseorang itu membuat Naysilla merasa terlindungi,dia bisa merasakan sosok yang sudah lama tak ada didekatnya. Kasih sayang dari seseorang itu mampu Naysilla rasakan. Dan Naysilla merasa beruntung bisa bertemu dengan seseorang seperti dia.

"Jadi ini kelakuan kalian dibelakang gue. " Naysilla dan Brylian terkejut dengan kedatangan Rendy yang tiba tiba. Ditambah dengan tingkah rendy yang mengebrak meja tempat Naysilla dan Brylian menikmati makanan membuat pengunjung lain melihat ke arahnya.
Naysilla hanya menunduk sambil meremas roknya. Ia takut saat Rendy telah emosi seperti ini.

Rendy berjalan mendekati Brylian.
"Lo tega makan temen lo sendiri." ucapnya tepat di telinga Brylian.

"Santuy bro gue gak bermaksud nikung lo. Gue sama cewek lo hanya sebatas temen. Lo juga tau itu kan. Jadi gak ada salahnya kalo gue ngajakin dia jalan." jelas Brylian berusaha setenang mungkin. Ia menoleh pada Naysilla sembari menjelaskan bahwa dirinya akan baik baik saja. Sebenarnya ia juga takut melihat ekspresi rendy sekarang yang seperti orang kesetanan. Tangannya sudah mengepal hendak melayangkan pukulan pada Brylian. Dan bener saja,satu pukulan melayang sempurna tanpa adanya hindaran dari Brylian.

BUG

Bibirnya mengeluarkan darah dan pipinya lebam. Naysilla memejamkan mata,ia takut dengan kondisi sekarang ini. Ia tak tau harus berbuat apa,otaknya seperti tak bisa berfikir.

"Masih aja ngelak ya lo. Bangsat ma bangsat aja gak usah sok alim." ucapnya kembali membogem perut Brylian. Naysilla sudah melerai namun tak di hiraukan oleh Rendy. Ia belum puas membeli pelajaran pada seseorang yang mengaku sahabatnya tapi ternyata seseorang yang menghancurkan nya diam diam. Goodboy.

" Gue tau kalo emang lo mau ngehancurin hubungan gue. Dan sekarang terbukti lo emang sahabat terbangsat yang pernah gue kenal."
Brylian sekarang dalam kondisi terkapar dilantai dan tak berdaya.

"Bangun lo babi. Ini kan yang lo mau? Udah puas nikung sahabat lo sendiri. Kayak cowok gak laku aja, bisanya cuma ambil cewek orang." cibir pedas rendy sambil berusaha memaksa Brylian untuk bangun. Brylian yang sudah tak berdaya pun hanya ikut saja. Semua tubuhnya terasa sakit karena pukulan rendy yang mendominasi tubuhnya.

"Maaf."

Tubuh Brylian sudah hilang kesadaran. Dengan segera Naysilla menghampiri nya.

"Tega lo lukain sahabat lo sendiri. Gue benci sama lo." tegas Naysilla didepan wajah rendy lalu berjalan menyusul Brylian yang sudah dibawa oleh pengujung lain ke rumah sakit.

"Anjing." umpat rendy diluar caffe tersebut. Banyak pasang mata yang menatap heran kepadanya. Ada yang bersikap kasihan ada juga yang menganggap bahwa rendy sedang gila.

⚽⚽⚽

Cewek berambut pirang sedang cemas didepan ruang UGD. Mondar mandir dengan perasaan cemas. Tak lama ada seorang cowok berjalan ke arahnya dengan balutan jaket di tubuhnya dipadukan dengan celana training yang sudah bisa Naysilla duga ia baru selesai latihan.

"Kok bisa masuk UGD gimana cerita nya." tanya cowok itu pada Naysilla yang tak henti hentinya menatap khawatir ke arah ruangan tempat sahabatnya sekarang mendapatkan pemeriksaan.

"Dia digebukin sama sahabat lo sendiri."

"Siapa yang berani gebukin Brylian, biar gue buat perhitungan sama itu orang."

"Kalo gue kenapa." Naysilla dan zico serempak menoleh ke sumber suara. Membuat zico terkejut,kenapa bisa rendy tega menyakiti sahabatnya sendiri kalo memang mereka tak ada masalah. Karena zico sudah paham betul dengan sifat sahabatnya ini. Ia tak akan mengusik hidup orang lain bila orang itu tak mengganggu hidupnya. Itu prinsip rendy. Sekali ada yang menyakitinya dan seseorang yang dia sayang tak akan segan segan ia memberi pelajaran pada orang itu, lebih dari yang ia lakukan.

"Kan bisa dibicarakan baik baik. Apa lo gak inget Brylian itu sahabat lo sendiri." ucap zico masih mau menahan emosinya.

Rendy menatap zico dan Naysilla penuh emosi.
"Gue inget bahkan sangat inget kalo dia emang sahabat,terus sekarang gue nanya apa ada seorang sahabat yang tega nikung sahabatnya sendiri dan ngancurin sahabatnya sendiri. Apa itu yang dinamakan seorang sahabat. Haha."

Zico hanya bisa menghela nafas kasar,ia juga tak bisa menyalahkan rendy sepenuhnya. Ia juga sudah berusaha menasihati Brylian supaya menjaga jarak dengan Naysilla sewaktu rendy tidak ada. Tapi Brylian sendiri yang bilang kalo semuanya akan baik baik saja dan rendy gak akan tau. Tapi sekarang rendy tau dengan sendirinya. Menang kalo bangkai disembunyikan bagaimana pun juga pasti akan tercium baunya.

"Lo gak seharusnya main hajar Brylian aja dong. Kalo Brylian sampai kenapa napa gue gak akan mau maafin lo. Dan gue gak bakal sudi liat muka lo lagi." ancam Naysilla pada Rendy. Sontak membuat Rendy tambah marah. Ia pikir Naysilla akan membela dia tapi ternyata ia lebih memilih bajingan ia. Damn it!

Rendy tersenyum kecut mendengar ucapan pacarnya yang membela Brylian dengan sebegitunya.
"Udah dikasih apa lo ama dia sampe lo lebih percaya sama orang lain dari pada pacar lo sendiri. Ohh gue tau lo udah kepelet sama manusia brengsek itu kan?"

Naysilla yang mendengar jawaban dari rendy semakin emosi. Pasalnya Brylian sudah begitu baik padanya tapi kenapa dengan mudah nya Rendy menuduh yang tidak tidak.
"Jaga ucapan lo ren,dia bukan orang dia justru dia yang udah selalu ada buat gue sewaktu lo hilang kabar. Dan gue tegasin satu lagi gue gak kena pelet sama dia."

"Lo gak tau gue kemarin pergi bukan karena ngilang gitu aja. Gue ada panggilan dari pssi buat seleksi masuk Timnas u-19. Dan sekolah juga udah ngijinin gue buat ikut seleksi itu. Tapi guru emang udah gue minta buat ngerahasiakan ini dari siapapun,termasuk lo. Gue cuma cerita sama Brylian dan zico, yang lain gue belum kasih tau. Dan mereka juga udah gue suruh diam juga. Jangan bilang siapa siapa."
Jelas Rendy dengan lembut pada Naysilla supaya cewek itu paham. Ini rahasia yang sudah Rendy mau kasih tau Naysilla waktu mereka ketemu ditaman.

"Terus disini lo angger gue apa kenapa lo gak bilang sama gue. Gue ini pacar lo bukan sih heran gue."

"Bukan gitu, gue tau lo punya trauma sama yang namanya bola kan. Jadi gue gak mau bikin lo sakit lagi. Intinya disini gue sayang banget sama lo."

Naysilla sudah nangis dipelukan Rendy, sementara rendy hanya bisa membalasnya dan berusaha menenangkan Naysilla.
"Gue gak tau."

"Selama gue gak dibolehin buat pegang hp,tapi gue sempetin buat bikin surat buat lo. "

"Tapi gue gak pernah nerima surat dari lo. Terus surat yang lo kirim kemana?" tanya Naysilla cepat.

"Entar juga lo tau sendiri."

Jangan lupa vote nya:)









MY SWEET CAPTAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang