This chapter contains sweet scenes
and seducing talk.
Be wise and warn !
Lol !~~~
Having sex is a great,
but cuddling all night long until morning,
with a lot of kisses in between sweet conversation is fucking fantastic.~~~
"Ayo kita menonton!" Wonwoo menyiapkan daftar film kesukaannya lalu menyodorkan di depan wajah Mingyu.
"Huh? Menonton? Tapi aku lelah, aku ingin tidur saja Wonwoo-ya." Mingyu berujar, baru saja ia selesai berendam di air hangat karena otot-otot yang tegang akibat banyak pelanggan di restorannya tiap akhir pekan, ini sang istri malah mengajaknya untuk menonton film dan terjaga semalaman. Hell no! Mingyu tidak mau, ia hanya mau tidur.
"Tapi sudah satu minggu kita tidak memiliki waktu berdua, Gyu ..." Wonwoo menunduk, memasang wajah sedih agar suaminya itu menuruti keinginannya. Dasar rubah licik dan penuh tipu daya!
Tapi jangan salah, Mingyu tidak tergoda semudah itu. He's man with pride! Mingyu ingin tahu seberapa keras usaha Wonwoo untuk membujuk dirinya agar mau menemani istri manisnya itu menonton film. Ia hanya menggelengkan kepalanya dengan ekspresi wajah dingin dan datar. Menandakan bahwa dirinya memang benar-benar lelah dan ingin segera menjemput alam mimpi. Mingyu menahan kekehan yang akan keluar dari mulutnya ketika mendapati Wonwoo hanya mencebik dan membalasnya dengan tatapan yang lebih tajam dan datar daripada tatapan miliknya. Wonwoo-nya sangat manis kalau merajuk, dan Mingyu adalah orang terpilih yang tahan untuk melihat rajukan itu lebih lama lagi.
"Baiklah kalau kau menolak, tidur saja sana. Aku akan menontonnya sendirian." Wonwoo beranjak dari atas ranjangnya dan menyiapkan film pertama yang hendak ia tonton. Ia menjatuhkan pilihannya pada sebuah film komedi romantis berjudul On Your Wedding Day.
Saat Wonwoo sibuk menyalakan DVD player dan layar plasma di kamarnya itu, Mingyu tertawa pelan memperhatikan bagaimana ekspresi kekesalan Wonwoo yang menghentak-hentakkan kakinya ke lantai kamar mereka. Setiap gerak-gerik Wonwoo adalah hiburan tersendiri bagi Mingyu, betapa ia mencintai belahan jiwanya itu. Bukannya kembali ke atas ranjang, Wonwoo malah berdiri mematung sambil menonton film yang telah terputar itu. Tanpa Wonwoo sadari, Mingyu menyibak selimut yang sejak tadi menutup tubuh tingginya. Ia berjalan pelan ke arah Wonwoo dan memeluk pria manis itu dari belakang serta dengan lembut menghidu aroma manis yang menguar dari tengkuk Wonwoo.
"Kau akan terus berdiri di sini, Sweetheart? Tidak mau kembali ke ranjang dan menonton bersama?" Mingyu berbisik di belakang telinga Wonwoo, embusan napas hangat suaminya itu membuat rambut-rambut halus di tengkuknya meremang.
"Astaga, Mingyu! Kau mengagetkanku, aku pikir kau sudah tidur." Wonwoo sedikit memiringkan kepalanya, karena bibir Mingyu menginvasi leher jenjangnya dengan kecupan kecil berkali-kali.
"Bagaimana bisa aku tidur kalau guling favoritku tidak ada di tempatnya, hmm?" Mingyu tertawa dan Wonwoo memberikan pukulan ringan di lengan Mingyu yang masih mengungkung tubuhnya.
"Jadi, kau samakan aku dengan guling? Fine!"
"Kau tidak pantas memasang wajah galak begitu, Sweetheart. Sudahlah ayo kembali ke ranjang." Tanpa aba-aba, Mingyu sedikit mengangkat Wonwoo dan merebahkan istri manisnya itu di atas ranjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet [Meanie] ✓
FanfictionBittersweet moment kehidupan pernikahan Jeon Wonwoo dan Kim Mingyu, apa jadinya?