03

6.3K 389 1
                                    

Pov*taehyung

Setelah aku dan jimin keluar dari ruang kedisiplinan sambil membawa buku kami dikejutkan oleh seorang namja yang melewati kami sambil menghentak hentakan kakinya seperti anak kecil, lucu pikirku.
Bagaimana tidak dia melewati kami sambil menggerutu tak jelas dan sesekali mempoutkan bibirnya, membuatku gemas saja.

Jika dilihat dari lencana di seragamnya sepertinya dia hobaeku, pantas saja, tapi kenapa dia tidak memberi hormat pada sunbaenya, menyebalkan.

"Oi, jim ayo ke kantin"ucapku pada jimin dan menyeretnya dari kelas
"Lepas bodoh, apa kau tak memanggilku dengan sebutan hyung"ucapnya sambil melotot
"Ayolah,jim kita hanya selisih beberapa bulan saja, tidak usah berlebihan"ucapku memutar bola malas
"Ck, kumaafkan kali ini"ucapnya lagi dan mendahuluiku pergi
"Apa apaan sikapnya"ucapku lagi
"Tunggu aku jiminie"ucapku berteriak dengan lantang

"Jim, kau yang pesan makanan biar aku yang mencari tempat"ucapku memberi penawaran

"Haah baiklah, dasar alien"ucap jimin dengan menyumpah serapahi ku
"Mulut kau jim"ucapku sambil menjitak kepalanya
"Appo, tae"ucapnya

Kulihat ada namjoon hyung dan yoongi hyung duduk dipojok dengan seorang namja, tanpa babibu lagi langsung kuhampiri mereka bertiga, dan saat ingin kusapa aku terkejut karena namja yang duduk dengan mereka adalah namja manis tadi. Entah kenapa sepertinya dia menahan malu atau marah entahlah karena ekspresinya tak bisa kubaca.

"Hyung, kau kenal dengan namja tadi?"ucapku pada yoongi dan namjoon hyung

"Tidak"dingin,padat,jelas itulah yoongi

"Oh"ucapku ber'oh'ria
"Lama sekali jimin"ucapku tak sabar menunggu jimin

Pov end...
.
.
"Aku pulang"teriakku dari dalam mansion mewah itu
Kulihat seseorang sedang berkutik didepan laptopnya,duduk bersila disofa sambil menyesapi secangkir kopi.
"Sudah pulang, bagaimana sekolahmu"ucapnya dengan nada dingin namun nampak gurat tegas dan lembutnya.
"Baik, seperti biasa tak ada kesalahan yang kuperbuat"ucapku dengan nada datar
"Bagus, masuklah dan ganti bajumu sebentar lagi appa dan eomma pulang"ujarnya tanpa melihat lawan bicara
Aku pun hanya mengangguk  dan berlari kecil meninggalkan hyung keduaku.

At room

*bruk*
"Ahh, lelahnya"ucapku menatap langit langit rumah sembari melamun.
"Sebaiknya cepat mandi dan turun sebelum ada teriakan teriakan tak penting dari luar, menyebalkan"ucapku kesal menatap pintu kamar

Setelah selesai mandi dan bersiap kulangkahkan kakiku menuju ruang makan. Kutajamkan pendengaran,aku mendengar orangtua serta hyungku sudah dibawah sedang bercanda layaknya sebuah keluarga, aku tak mungkin salah kan, telingaku masih berfungsi dengan baik, benar benar keajaiban mereka bisa seperti itu.

Ku hembuskan nafasku dan tersenyum kearah mereka,
"Eomma,appa"pekikku dari atas anak tangga dan berlari menghampiri keduanya
"Aih,sayangku sudah besar tapi masih manja eoh"ucap eomma sambil menangkup kedua pipiku dan menciuminya berkali kali
"Eomma saja yang dipeluk appa tidak"ucap appa dan bersedekap

Kulepaskan pelukan dari eomma dan kurentangkan tanganku untuk memeluk appaku dengan erat, seakan takut ini hanya mimpi.

"Sudah selesai acara berpelukannya"ujar seokjin dengan muka dibuat merajuk
"Aku lapar"ucapnya lagi
"Mengganggu saja"ucap appaku.

Disaat acara makan berlangsung tak ada yang menyela makan yang sedang berlangsung dengan khidmat, sampai suara dari kepala keluarga yang membuyarkan keheningan.

"Ekhem, kenapa sepi"ucap appa menatap anak dan istrinya bergantian dan jatuh tepat menatap mataku aku pun menatap appaku sekilas dan melanjutkan makan.
"Bagaimana sekolahmu jungkook masih berteman dengan mereka"ucap appa dengan tersenyum, senyum itu mengingatkanku pada kejadian yang ingin kulupakan.
"Baik, entahlah,,"ucapku gugup
"Tidak baik makan dengan bicara"ucap  jin hyung
"Benar, ngomong ngomong ada urusan apa kalian pulang"ucap kyungso hyung tanpa basa basi
"Ada yang salah jika orang tua kita pulang, ini kan juga rumah mereka"ucap jin hyung dengan menatap tajam kyungso hyung
"Tidak, heran saja. Orang yang cuman mengejar karir dan kekuasaan pulang kerumah"ucapnya tak kalah dingin dan tajam

*brak*
"Kyungso"teriaknya dengan suara yang meninggi

"Kenapa marah seperti itu aku kan cuma bertanya ada yang salah"ucapnya lagi dengan memandangku dengan tatapan menakutkan menurutku

"Hyung.."ucapku sebelum digenggam erat oleh kyungso hyung membawaku pergi dari ruang makan

"Kenapa seperti ini"ucap sokjin hyung yang masih kudengar

"Kau menghancurkan semuanya yeobo"ucap eomma
"Aku tidak bermaksud, aku hanya ingin menyampaikan bahwa jungkook harus kubawa pergi dari sini setelah lulus sma, dan mengambil jurusan bisnis"ujarnya dengan suara tegas dan terdengar menakutkan menurutku

Aku mendengar appaku berbicara seperti itu, mereka pulang hanya ada keperluan dengnku ya.
Kupikir mereka pulang karena rindu terhadapku dan hyung hyungku, tapi mereka pulang hanya ingin menyampaikan itu, sialan.
Jangan berharap banyak jungkook jika kenyataan tak seindah yang kau impikan selama ini.

"Teman ya, kaulah yang menghancurkan semuanya appa"ucapku sambil menahan liquid bening jatuh dipipiku

"Sial, aku menangis. Tak ada yang perlu kau tangisi jungkook. Tak ada,, "gumamku

Apa itu keluarga?

Yang kutau keluarga adalah dimana orang tua dan anak menghabiskan waktu bersama, melepas kerinduan, dan membagi kehangatan serta bertanggung jawab atasnya. Bagaimana jika orangtua yang harusnya seperti itu malah menghabiskan waktunya demi karir dan kekuasaan.

Teman? Aku tak bisa mendeskripsikan bagaimana rasanya berteman, bagaimana indahnya berteman, menghabiskan waktu dengan bercanda gurau, jatuh cinta, saling mensupport satu sama lain dan berbagi kesedihan. Aku muak dengan appa, appa hanya bisa memanfaatkan ku yang notabene nya adalah anak bungsu, aku butuh dukungan mereka untuk bisa mencapai cita cita yang kuinginkan bukan yang mereka inginkan, tetapi malah appa memanfaatkan dan tidak peduli dengan perasaanku, aku muak. Karena appaku lah yang membuat ku seperti ini. Aku benci ini,
.
.
.
.
aku hanya ingin teman

Aku muak dengan orangtua ku yang memaksakan kehendaknya tanpa memikirkan bagaimana perasaanku, apakah aku setuju dengan keputusan mereka? Aku tak mau dikekang,aku ingin bebas eomma,appa, aku ingin seperti mereka dengan bebas melakukan banyak hal, aku ingin jadi seseorang yang jenius dibidang seni, bukan pebisnis eomma,appa mengertilah. Kalian mengerti dengan perasaan jin hyung yang ingin menjadi dokter, kalian mengerti dengan perasaan kyungso hyung yang ingin menjadi seperti eomma dan appa mengurus perusahaan, tapi kenapa tidak denganku eomma.

Kalian selalu memaksakan kehendak kalian, aku lelah...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...........

#tinggalkan jejak chingu💜

Cerita makin gaje, maklumi chingu💜


Nan Gwaenchana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang