06

3.9K 328 0
                                    

Aku tak tau apa yang terjadi dengan tubuhku, akhir akhir ini selalu kelelahan dan lemas. Kepalaku pusing dan makanan yang kumakan tak dapat dicerna oleh perutku.

"Eungh"aku mengerjapkan mataku berkali kali, uks ya.
Aku harus segera bangun dan mengikuti pelajaran seperti biasa

"Kau mau kemana,bodoh"ucap mingyu yang tiba tiba masuk diruang uks

"Aku harus kekelas gyu, aku tak mau ketinggalan materi dan bolos"ucapku dengan beranjak dari ranjang uks tapi tak bisa tubuhku seakan menolak

"Yak,apa yang kau lakukan jungkook, mingyu jangan diam saja bodoh,aish"ucap bamie yang membantuku berbaring lagi
"Kau itu, masih sakit. Jaga kesehatanmu jungkook-ah. Kami tak mau kejadian itu terulang lagi kau mengerti heum"ucap bamie lagi

"Maaf sudah merepotkan kalian"ucapku menyesal
Biarlah,dihukum semalaman digudang oleh eomma"monologku

"Ini sudah pulang sekolah, ayo kami antar pulang kerumah"ucap mingyu memapahku

"Berhentilah memperlakukanku seperti orang lumpuh gyu, aku tak suka"ucapku menangkis tangan mingyu dan berjalan tertatih didepan

"Sudahlah gyu, kau tau wataknya bukan. Dia memang sakit tapi dia tak suka dikasihani, haah, kadang aku tak habis pikir dengan jalan pikirannya"ucap bamie berjalan mengekor dibelakang

"Aku tau, aku hanya terlalu mengkhawatirkanmu kook"ucap mingyu dengan gurat khawatir

At mansion

"Aku pulang"ucapku dan langsung menuju kamar dan menguncinya
"Semua terasa menyakitkan"ucapku memejamkan mata dan hendak memasuki alam bawah sadarku  terganggu karena dering ponsel

Kriingg kriingg
"Yeobseo"

"saeng,kemana saja kau seharian ini kau tidak menemuiku dikantin dan rooftop,eoh"

"Maaf,ini siapa"ucapku pura pura tak tau aku tau jika ini tae tae hyung.

"Yak,kelinci tengik kau tak mengenalku"ucapnya kesal

"Hahahaha, maaf, hyung. Aku hanya bercanda. Kenapa marah sekali,

"Teruslah tertawa, kau ada rencana besok siang"

"Tak ada"

"Datanglah, ke cafe"

"Baik hyung"

"Besok kujemput"

"Tidak,hyung aku kesana sendiri oke, tidak usah menjemputku"

"Baiklah,hati hati"

Tut

Badanku lemas, aku langsung merebahkan badanku lagi kekasur empukku, kupejamkan mataku tak berselang lama aku sudah memasuki alam bawah sadarku.

Tapi itu tak berjalan dalam waktu yang lama karena rasa pening dikepalaku tiba tiba menyerang dengan sangat brutal, seperti ditusuk tusuk oleh jarum, sangat menyakitkan.

Kududukan tubuhku dan bersandar di pinggiran kasur guna mengurangi rasa sakit sesekali aku mengerang dan menjambak rambut, hingga rontok beberapa helai.

"Arghh,, shhshh,,, arghhh appo, hyungg"ringisku menahan sakit yang menjalar diseluruh tubuhku

Aku ingat aku tak punya obat untuk penahan rasa sakit kepala, aku hanya ada obat penenang. Biarlah rasa sakit ini menghantam tubuh dan kepalaku, aku tak bisa berbuat apa apa. Mengingat ini sudah tengah malam, hyungku mungkin sudah tidur, mereka mungkin tidak pulang,

"tae tae hyung,, arggghh,"ucapan terakhirku sebelum gelap menghampiri

Sinar mentari sudah menyinari sedari tadi, tetapi pemuda bergigi kelinci masih belum enggan membuka matanya, ia pingsan dilantai, dengan keadaan tubuh berbalut kain tipis. Tidak ada seorang pun yanga tau.

Nan Gwaenchana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang